• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Dispensasi Nikah bukan Solusi

Mamang Haerudin Mamang Haerudin
27/07/2020
in Publik
0
Ilustrasi: mubadalah

Ilustrasi: mubadalah

84
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Sehari dua hari ini, ada berita yang lumayan banyak dishare dan dikomentari oleh warganet. Berita tentang permintaan dispensasi menikah oleh 240 pelajar di Jepara. Ada orang Jepara di sini? Tidak perlu malu sendirian, karena perilaku bebas yang menjangkiti para pelajar itu sebetulnya hampir merata di Kabupaten dan Kota manapun. Jadi kasus ini merupakan PR kita bersama, PR yang benar-benar berat, terutama bagi Pemerintah, orang tua, pihak-pihak terkait lainnya dan kita sebagai masyarakat. Solusi dispensasi menikah seperti ini kan bukan sekali dua kali terjadi.

Maka bagi saya sebetulnya dispensasi menikah bukanlah solusi. Dispensasi menikah justru hanya akan menambah beban para remaja. Usia mereka di bawah 19 tahun, mental yang belum matang, dengan segala aib yang telah terbongkar luas ke publik. Betapa malunya mereka dan keluarganya, harus menanggung malu dan mungkin cibiran dari sana-sini.

Ini sebuah keteledoran kita semua. Termasuk bagi para petugas di KUA. Beberapa hari kemarin, saya terlibat sharing dengan salah seorang suami yang sebulan kemarin telah digugat cerai istrinya, tanpa ada mediasi dan sidang di pengadilan, bimsalabim proses cerai terjadi sangat cepat. Pasti ini ada ketidakberesan mulai dari petugas Desa dan KUA.

Ada banyak penyebab tentu saja. Di antara beberapa penyebab itu adalah pengaruh internet, pergaulan bebas, kurang kontrol dari orang tua dan sekitar, orang tua yang super sibuk, dan masih banyak lagi. Kalau sudah terjadi demikian, memang masalah para remaja ini berat sekali.

Padahal kalau orang tua dan masyarakat sekitar bersama saling peduli, untuk bagaimana caranya mewadahi potensi para remaja, cara ini insya Allah yang bisa efektif. Saya sendiri misalnya di Masjid Desa, untuk menyempurnakan kepengurusan DKM dan kepengurusan remaja Masjid saja beratnya minta ampun. Tapi seberat-berat tantangan, jauh lebih ringan daripada tidak ada upaya sama sekali.

Baca Juga:

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

Terlebih di masa wabah seperti ini, semua anak-anak dan remaja berada di rumah, betapa mereka jenuh kalau kebanyakan di rumah. Tidak aneh jika kemudian di tengah wabah seperti ini, anak-anak dan remaja tetap leluasa bermain. Masyarakat Desa mestinya melakukan musyawarah dengan banyak pihak untuk mencari solusi yang lebih edukatif ketimbang hanya meminta dispensasi menikah. Setelah itu buatlah kesepakatan tentang misalnya jam keluar malam bagi anak-anak dan remaja, ragam kegiatan di Masjid, Karang Taruna dan lainnya. Misal mengadakan kegiatan seni hadrah, Pesantren liburan, makan bersama, turnamen, bakti sosial dan lain sebagainya.

Atas kasus 240 pelajar di Jepara yang meminta dispensasi menikah ini, harus kita jadikan pelajaran, betapa selama ini para orang tua dan kita sebagai masyarakat pada umumnya, masih lalai dalam pengawasan. Sekarang dan ke depan, kita harus bisa berpikir dan berbuat lebih kreatif agar para remaja dan pemuda bisa mengoptimalkan keberadaannya dalam lingkungan masyarakat. Mereka perlu wadah untuk mengekspresikan cinta dan emosinya. Jangan sampai cinta dan emosi mereka disalurkan dalam wadah yang salah.

Yang tak kalah penting juga, kita bersama harus tetap menjaga martabat dan kejiwaan para remaja yang kadung telah mengalami “kecelakaan” itu. Mereka harus tetap bersekolah, jangan sampai malah dikeluarkan. Para orang tua tetap dalam kendali emosi yang stabil, jangan sampai kontraproduktif, memarahi anak dan atau mengutuknya yang tidak-tidak. Jadikan semuanya pelajaran untuk ke depan lebih bijak dan hati-hati. Masyarakat pun tak boleh mencibir dan apalagi mengucilkannya. Dukung mereka, agar bisa melahirkan dengan selamat, rawat anaknya sampai tumbuh-kembang dengan baik.

Bagi saya dispensasi menikah memang bukan solusi. Biarkan saja keadaan sebagaimana biasa. Kedua belah pihak keluarga harus sama berpikir dewasa. Hidup bukan soal menikah, apalagi menikah yang dipaksakan seperti itu. Mereka akan dinikahkan jika memang usia telah mencukupi, mentalnya cenderung matang dan siap atas segala risikonya, sambil terus dibimbing oleh kedua belah pihak orang tuanya. Hak-hak perempuan harus tetap seimbang, sebagaimana umumnya laki-laki.

Selebihnya mari kita habiskan masa hidup kita di dunia untuk saling peduli satu sama lain. Hidup saling mengingatkan dan saling melengkapi. Satu sama lain saling menutup aib, sebab tidak akan pernah ada walau seorang manusia pun yang tidak luput dari aib dan kesalahan. Ciptakan lingkungan masyarakat yang kreatif, agar anak-anak, remaja dan pemuda tumbuh dengan baik. Potensi-potensi hebatnya bisa tersalurkan pada wadah yang tepat. Dengan begitu insya Allah, kehidupan anak-anak dan remaja kita sekarang dan ke depan akan semakin cerah. []

Tags: dispensasi nikahHak PerempuanhukumNikah mudaperempuanpernikahansosialstigma
Mamang Haerudin

Mamang Haerudin

Penulis, Pengurus LDNU, Dai Cahaya Hati RCTV, Founder Al-Insaaniyyah Center & literasi

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version