Dengan sangat tegas Rasulullah Saw. melarang mendoakan buruk. Dalam hadis riwayat Muslim dari Jabir ra. beliau bersabda :
لاتدعوا على انفسكم ولا تدعوا على اولادكم ولا تدعوا على اموالكم لا توافقوا من الله ساعة يساءل فيها عطاء فيستجيب لكم
“Janganlah kalian berdoa buruk terhadap dirimu sendiri, janganlah kalian berdoa buruk terhadap anak-anakmu, dan janganlah kalian berdoa buruk terhadap harta bendamu. Janganlah (berdoa buruk karena bisa saja) kalian menepati suatu saat di mana Allah diminta memberikan sesuatu pada saat tersebut lalu Allah mengabulkan permintaan kalian itu.”
Bahkan sangat jelas pula Rasulullah saw. melarang doa untuk perbuatan dosa atau doa yang bisa memutus tali silaturrahim kepada sesama. Doa yang demikian bahkan tidak dikabulkan Allah. Sabda Nabi :
لا يزال يستجاب العبد ما لم يدع باءثم او قطيعة رحم ما لم يستعجل …. الحديث رواه مسلم عن ابى هريرة رضى الله عنه
Doa seorang hamba itu akan selalu dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk berbuat dosa atau memutus tali kasih sayang (persaudaraan/persahabatan), selama ia tidak terburu-buru (mau segera terkabul)….
Sebaliknya Rasulullah saw. telah memberi contoh dengan sangat mengesankan bahwa beliau tidak mendoakan jelek sekalipun disakiti dan dihina, fisik dan hatinya, sampai malaikat pun bersedih mendengar pengaduan Rasulullah saw. kepada Allah.
Malaikat bahkan menyatakan kesiapan membinasakan orang-orang Thaif jika Rasulullah memohon kepada Allah. Didukung malaikat seperti itu, apa yang keluar dari lisan Rasulullah? Ternyata doa yang tak terpikir oleh malaikat.. “Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengerti.” Sungguh, ini adalah keagungan akhlak yang luar biasa.
Kalau kita mengaku umat Muhammad, dan menjadikan Nabi Muhammad saw. sebagai uswatun hasanah, tak semestinya mengumbar doa buruk kepada siapapun. Apalagi bila orang yang kita anggap jelek hakikatnya tidak seperti itu di mata Allah. Doa itu justru bisa berbalik kepada sang pendoa.
Rasulullah Saw. bersabda :
ما من عبد مسلم يدعو لاخيه بظهر الغيب الا قال الملك : ولك بمثل. رواه مسلم عن ابى الدرداء رضي الله عنه
Tidaklah seorang hamba muslim yang mendoakan saudaranya di belakangnya (tanpa sepengetahuannya) kecuali malaikat berkata,” Dan doa yang sama untukmu.” (HR. Muslim dari Abu Darda’ RA).
Jika seorang muslim mendoakan baik saudaranya, doa baik itu akan kembali juga untuk dirinya. Hal yang sama juga berlaku jika seorang muslim mendoakan jelek saudaranya. Mendoakan baik adalah kebaikan hati dan kemuliaan budi. Mendoakan jelek adalah letupan nafsu amarah yang lepas kendali. Allah tidak layak diminta mengabulkan doa yang didorong oleh hawa nafsu, baik nafsu amarah, nafsu serakah, nafsu ingin berkuasa, nafsu angkara murka, atau nafsu apa saja. []