Mubadalah.id – Sejumlah aktivis, organisasi dan komunitas yang tergabung dalam Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan menggelar panggung perempuan di kawasan Yayasan Fahmina, Sabtu 23 Maret 2019. Kegiatan panggung perempuan tersebut menampilkan sejumlah kesenian, tari-tarian dan senam Pemilu 2019. Gerakan bersama ini ingin menyuarakan penghapusan kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Meski dalam suasana guyuran hujan, tapi tidak menyurutkan semangat para aktivis dan gerakan perempuan untuk memeriahkan acara puncak International Women’s Day (IWD). Hal itu membuktikan bahwa mereka tetap konsisten mengkampanyekan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Salah satu panitia, Roziqoh mengatakan, panggung perempuan adalah puncak dan inti dari beberapa kegiatan yang telah digelar beberapa waktu yang lalu. Seperti pendidikan demokrasi, dan pendidikan publik untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Saya berharap dengan kampanye-kampanye yang kita lakukan. Kasus-kasus terkait dengan kekerasan terhadap perempuan, perkawinan anak itu bisa diminimalisir,” kata Mbak Iqoh, panggilan akrabnya saat memberi sambutan.
Selain itu, perempuan yang menjabat sebagai Manager Program Departemen Islam dan Gender Fahmina Institute itu menyampaikan, sebagai pemilih yang cerdas, perempuan juga harus terlibat aktif dalam pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada 17 April mendatang.
“Para perempuan tidak hanya sebagai pemilih, tetapi harus menjadi pemilih yang cerdas. Tidak terpengaruh terhadap berita-berita hoaks dan harus bisa memperjuangkan serta mendorong calon legislatif (caleg) perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan,” ucapnya.
Selain itu, Yayasan Fahmina juga mensupport kegiatan untuk kerja-kerja kemanusiaan semacam ini. “Semoga kegiatan ini terus terselenggara, tidak hanya hari ini atau tahun ini, tetapi juga tahun-tahun berikutnya,” tutupnya. (RUL)