• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Guru Hebat, dan Bermartabat; Refleksi Hari Guru Nasional

Guru adalah pencetak generasi masa depan suatu bangsa. Tentu saja guru yang baik adalah guru yang bukan hanya mentransfer keilmuan kepada sang anak didiknya, tetapi juga bisa memberikan transfer keteladanan kepada sang anak didik

Ilham Sopu Ilham Sopu
26/11/2021
in Uncategorized
0
Ulama

Ulama

131
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setiap tanggal 25 november, diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Dulu sangat terkenal simbol bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Saya kira sampai kapanpun guru akan tetap menjadi pahlawan. Dalam pandangan keagamaan guru itu menempati posisi yang sangat mulia,  letak kemuliaan seorang guru karena mereka dapat mengajarkan ilmunya kepada anak didik.

Guru adalah pencetak generasi masa depan suatu bangsa. Tentu saja guru yang baik adalah guru yang bukan hanya mentransfer keilmuan kepada sang anak didiknya, tetapi juga bisa memberikan transfer keteladanan kepada sang anak didik.  Oleh sebab itu dalam konteks hari ini, di zaman teknologi komunikasi yang sangat maju,  guru dituntut untuk meningkatkan kualitas keilmuannya, baik keilmuan yang sifatnya dibidang ilmu pengetahuan maupun dibidang teknologi.

Tanpa peningkatan kualitas bagi seorang guru, tentu akan kesulitan dalam mentransfer ilmu kepada anak didiknya. Pengetahuan di era google pada zaman ini, tidak ada lagi perbedaan yang mencolok antara seorang guru dengan muridnya, boleh jadi seorang siswa lebih maju dalam pengetahuan tentang informasi, karena selalu akrab dengan media sosial, jika dibandingkan dengan seorang guru yang gagap di bidang teknologi atau gaptek.

Ini salah satu dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Anak-anak di era modern saat ini sangat akrab dengan media sosial dan aktif mengikuti perkembangan informasi dan komunikasi. Tentu saja kalau guru yang ketinggalan atau gagal dalam bidang iptek tentu akan kesulitan dalam mengkomunikasikan keilmuannya kepada sang anak didik.

Jadi seorang guru semestinya mengakrabkan diri dengan media sosial dan penguasaan terhadap alat alat yang berbau teknologi. Itu adalah solusi bagi seorang guru dalam era teknologi digital. Ini sangat terkait dengan judul di atas bahwa guru itu harus hebat dan bermartabat, judul di atas diakomodir dari simbol madrasah yaitu madrasah hebat dan bermartabat, kalau madrasah hebat tentu tidak lepas sentuhan dari seorang guru, mustahil suatu institusi pendidikan maju dan berprestasi tanpa peran seorang guru.

Baca Juga:

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Sebagus apapun kurikulum, tanpa peran seorang guru hebat, maka sekolah itu akan mundur. Demikian juga sesederhana apapun kurikulum tapi dinakhodai oleh guru-guru yang hebat dan berkualitas niscaya sekolah itu akan maju. Guru sangat memegang peranan yang sangat vital dalam memajukan suatu institusi pendidikan.

Oleh sebab itu para ahli pendidikan sangat memfokuskan perhatiannya kepada peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru itu sangat penting. Guru yang hebat dan bermartabat adalah guru yang punya kompetensi, dan menjadi suatu keniscayaan yang harus dimiliki.

Di era digital sekarang ini sebagaimana di awal tulisan di atas mestilah punya kompetensi di bidang media sosial atau cakap dengan teknologi. Tentu saja kecakapan dibidang teknologi haruslah disertai dengan kompetensi-kompetensi yang lain.

Di antara kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang diantaranya yang pertama, adalah kompetensi pedagogik, seorang guru musti menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, aspek moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual. Juga harus menguasai teori belajar, dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Itu inti dari kompetensi pedagogik.

Kemudian yang kedua yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi kepribadian, seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma-norma agama dan budaya, juga harus menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik, selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang arif, bijaksana dan berwibawa, serta menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Dan tentu saja ada rasa bangga menjadi seorang guru dan menjaga rasa percaya diri.

Kemudian, ketiga ialah kompetensi sosial, kompetensi ini juga sangat penting yang dalam diri seorang guru, karena manusia itu bukan makhluk tetapi juga makhluk sosial. Sikap inklusif hendaklah dikedepankan, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik dan latar belakang keluarga serta status sosial ekonomi. Yang terkait juga dengan kompetensi sosial adalah dapat berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, orang tua dan masyarakat.

Dan kompetensi yang keempat yang ada harus ada pada seorang guru adalah kompetensi profesional, kompetensi ini sangat terkait dengan penguasaan materi pembelajaran, pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang diampu. Juga seorang guru mesti bisa mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

Kompetensi di atas harus ada, karena guru yang berkualitas adalah guru memiliki keempat kompetensi tersebut, tentu saja sekali lagi, bahwa disamping kompetensi di atas, sebagai kompetensi wajib, harus ditambah dengan kompetensi di bidang teknologi, yaitu penguasaan terhadap media dan alat-alat teknologi yang dapat mendukung kesuksesan suatu pembelajaran. []

 

Tags: guruHari Guru NasionalIndonesiaKompetensi Gurupendidikan
Ilham Sopu

Ilham Sopu

Terkait Posts

Hakim

Anggota Parlemen dan Hakim Perempuan

13 Mei 2025
Paskah

Memaknai Paskah dan Pesan Pertobatan Ekologis

20 April 2025
Nafkah Ulama KUPI

Nafkah Menurut Pandangan Ulama KUPI

11 April 2025
Belajar Kepada Rasulullah Saw

Kata Nyai Badriyah: Banyak Para Sahabiat Belajar Langsung kepada Rasulullah Saw

25 Maret 2025
Menikahkan Perempuan

Hadis Hak Perempuan untuk Menikahkan Dirinya Sendiri

20 Maret 2025
Rakaat Tarawih

Khilafiyah Rakaat Tarawih: Agama Memfasilitasi Pengalaman Biologis Perempuan untuk Beribadah

19 Maret 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version