Mubadalah.id – Para aktivis dan gerakan perempuan yang tergabung dalam Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan menggelar pendidikan publik yang dihadiri puluhan mahasiswa di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKom) Poltek Cirebon, Sabtu, 23 Maret 2019. Dengan adanya pertemuan ini terdapat harapan agar hidup itu harus dipenuhi dengan kasih sayang.
Kegiatan pendidikan publik bertajuk urgensi pendidikan demokrasi dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut menghadirkan narasumber dari Manager Program Islam dan Demokrasi Fahmina Institute, Alifatul Arifiati dan Relawan Demokrasi Cirebon, Yanti Juhartini.
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STIKom Poltek Cirebon, Asep Kosasih M, Kom mengatakan, pendidikan publik ini sangat perlu diberikan kepada para mahasiswa. Sebab mereka adalah generasi muda yang akan membawa perubahan di masa mendatang.
“Kita hidup harus dengan penuh kasih sayang, karena itu saya sangat mengecam tindakan kekerasan seksual,” kata Asep saat ditemui Mubadalah usai sambutannya.
Menurut Asep, hasil dari pendidikan publik ini diharapkan para mahasiswa bisa menyerap ilmunya dan menambah motivasi untuk belajar lebih baik lagi khususnya tentang kehidupan.
“Ini bisa menjadi sebuah kontribusi, mengingatkan kepada mereka (mahasiswa) dan kepada semuanya bahwa kekerasan itu tidak baik. Bukan hanya perempuan dan anak tetapi kepada semua, termasuk kepada laki-laki,” ucapnya.
Selain itu, Asep mengucapkan terima kasih kepada para aktivis dan relawan yang terus berusaha mengkampanyekan untuk menghentikan tindakan kekerasan seksual kepada perempuan dan anak.
“Pendidikan publik ini penting dan perlu disampaikan, khususnya kepada mahasiswa. Bagaimana pun mahasiswa adalah calon-calon ibu yang salehah dan bapak yang saleh,” tandasnya. (RUL)