• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Hikmah di Balik Lagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton Spongebob

Hidup bukan tentang soal pernikahan. Ada banyak cara yang bisa kita tempuh seperti berkarir, sekolah, dan berkarya

Aslamiah Aslamiah
04/08/2024
in Personal, Rekomendasi
0
Lagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton Spongebob

Lagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton Spongebob

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Fenomena perceraian dalam pernikahan baik melalui berita media ataupun secara langsung sudah marak kita saksikan. Ada banyak faktor penyebabnya seperti kurangnya intimasi antara kedua belah pihak, adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga, penelantaran ekonomi, perbedaan tujuan secara tiba-tiba, ataupun perselingkuhan.

Belum lagi pengetahuan dan informasi mengenai pernikahan tidak ada dalam bangku sekolah.Tulisan ini adalah sebuah motivasi kenapa kita harus menjauhi pernikahan agar tidak menimbulkan kerugian yang semakin besar di kemudian hari.

Dalam sebuah hadist Rasulullah pernah bersabda mengenai kekhawatiran yang muncul dalam pernikahan

خير الناس بعد المائتين الخفيف الحاذالذى لااهل له و لد

“Sebaik-baik manusia setelah dua ratus adalah yang (bebannya) ringan, yang terputus– tidak memiliki keluarga, dan tidak pula memiliki anak.” (HR. Abu Ya’la dan al-Khitabi)

Baca Juga:

Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

Tidak Ada Cinta bagi Arivia

Dalam sebuah riwayat hadits al-Qadha’i dan Abu Manshur ad-Dailami mengatakan sedikit tanggungan (keturunan) adalah salah satu dari dua kemudahan, sedang banyak tanggungan (keturunan) adalah salah satu dari dua kefakiran.

Tentang Lagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton Spongebob

Abu Sulaiman ad-Darani bahkan berkata “orang yang membujang akan mendapatkan manisnya ibadah juga ketenangan hati yang tidak didapati oleh orang beristri.” Ia juga menyatakan menahan diri tidak menikah lebih baik daripada bersabar atas apa yang terjadi setelah menikah.

Dapat kita tangkap dari riwayat hadis di atas bahwa poinnya bertentangan dengan “banyak anak banyak rejeki”. Walaupun memang setiap anak memiliki rezekinya masing-masing. Namun jika kita hanya berpatok dan hanya sekadar keyakinan belaka tanpa usaha dan upaya yang baik maka akan jauh dari banyak anak banyak rejeki.

Jika ada di antara pembaca sekalian yang masih membujang bersyukurlah, jangan-jangan fase ini adalah fase terbaik yang Allah berikan kepada kita. Ingat lagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton Spongebob  yang sedang tren?

Umurku udah 25 tahun hu uh

Kalau bangun siang kalau malam begadang hu uh

Teman-temanku udah nikah

Aku masih nonton SpongeBob

Aku masih nonton SpongeBob

Teman-temanku udah senior

Aku masih nonton SpongeBob

Aku masih nonton SpongeBob

Aku kangen temanku

Aku mau nongkrong

Sawang Sinawang

Menurut hemat penulis, setiap timeline kehidupan adalah ‘sawang sinawang’ tergantung pola pikir yang kita tanamkan. Bisa jadi orang yang sudah menikah lebih menginginkan hidup yang seperti dulu (membujang), dan pula sebaliknya.

Berbahagialah dengan timeline hidup yang kita berikan apapun kondisinya, ingatlah kalimat “mending diketawain belum menikah daripada sudah menikah tak bisa ketawa.”

Lebih baik menjauhi pernikahan jika ketika sudah menikah malah menjadi pelaku kekerasan. Atau menelantarkan keluarga, menghianati pasangan, tidak bertanggung jawab dengan anak yang dilahirkan. Bahkan kerap menimbulkan pertikaian keluarga besar atau memunculkan rasa trauma pada anak karena pola pengasuhan yang buruk.

Dalam memilih keputusan tertentu kita perlu menimbang apakah yang kita pilih lebih banyak memunculkan kebermanfaatan atau malah kemudharatan di kemudian hari. Ada banyak pilihan hidup yang akan kita tempuh, maka pilihlah jalan yang mampu kita melewatinya.

Jika saat ini menjauhi pernikahan adalah sebuah pilihan terbaik tidak mengapa, sebab hidup bukan tentang soal pernikahan.  Ada banyak cara yang bisa kita tempuh seperti berkarir, sekolah, berkarya, membantu keluarga lebih dulu dan lain sebagainya.

Mari kita telisik kembali niat untuk menikah, jika karena paksaan orang lain atau standar masyarakat karena umur sedangkan kita belum memiliki ilmu yang menyertainya maka tunggu dan bersabarlah dulu. Yang paling penting adalah kita menyadari setiap proses yang kita lalui untuk menjadi hamba yang lebih baik lagi apapun caranya. []

 

 

Tags: JodohLagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton SpongebobLajangmenikahpernikahan
Aslamiah

Aslamiah

Seorang pembelajar di akar rumput, berfokus pada gender dan pembangunan sosial yang inklusif

Terkait Posts

Akhlak Karimah

Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

2 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Ketuhanan

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

1 Juni 2025
Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Teknologi Asistif

    Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab Menurut Pandangan Ahli Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis
  • Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?
  • Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar
  • Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID