• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Istri itu Bukan Pembantu Menurut Islam

Mubadalah Mubadalah
16/10/2022
in Kolom
0
istri itu bukan pembantu

istri itu bukan pembantu

970
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saat kita tahu bahwa Rasulullah Saw. sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat perempuan dan saat kita juga tahu bahwa Rasulullah adalah suri tauladan bagi umat manusia maka tidak ada lagi yang melakukan kekerasan terhadap perempuan, khususnya kekerasan dalam rumah tangga. Dalam Islam, pembantu saja harus dimuliakan, apalagi istri. Istri sudah seharusnya mendapat terhormat, karena istri itu bukan pembantu.

Salah satu hadits Sahih Muslim, dari Aisyah ra. menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. tidak pernah memukul siapapun dengan tangannya, tidak pada perempuan, tidak juga pada pembantu, kecuali dalam perang di jalan Allah. Nabi Saw juga ketika diperlakukan sahabatnya secara buruk tidak pernah membalas, kecuali kalau ada pelanggaran atas kehormatan Allah, maka ia akan membalas atas nama Allah Swt.

Hadits tersebut menunjukkan bahwa suri tauladan kita, Muhammad Saw sangat menghargai para perempuan, termasuk istri dan pembantunya. Hadits ini juga tidak hanya menunjukkan perlakuan baik terhadap perempuan namun juga ingin menunjukkan bahwa laki-laki itu juga harus sabar, tidak pendendam dan bisa mengontrol emosinya.

Kemudian ada hadits lagi yang menjelaskan untuk tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan. Hadits dari Abdullah bin Zam’ah bahwa Nabi Saw bersabda: “Janganlah seseorang di antara kamu memukul istrinya laksana hamba sahaya saja, padahal ia menggaulinya di penghujung hari”. [Sahih Bukhari]. Riwayat lain, “Mengapa seseorang di antara kamu masih saja memukul istrinya laksana hamba sahaya saja, padahal bisa jadi ia kemudian menggaulinya”. [Sahih Bukhari].

Hadits ini juga menunjukkan agar tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan lebih dalam lagi sebenarnya kesan yang ingin disampaikan juga bahwa, “apa kamu tidak malu kalau melakukan kekerasan dan setelah itu menggaulinya”.

Baca Juga:

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

Mestinya sangat malu karena hubungan pernikahan yang menjadikan status “suami-istri” bukan hubungan majikan dengan budaknya. Apalagi konteks sekarang konsep budak dengan pembantu sudah jauh berbeda karena saat ini pembantu atau pekerja rumah tangga (PRT) dilindungi oleh undang-undang dan tidak boleh diperlakukan secara tidak adil. Apalagi hubungan suami-istri yang mempunyai banyak ikatan tentu keduanya harus saling menghargai dan melindungi.

Tags: isteri bukan budakkeluargaperan keluargaRelasi suami-isteri
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID