• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Ikhtiar Pondok Pesantren Babakan dalam Memeriahkan Hari Santri Nasional 2024

Pesantren Babakan merupakan salah satu pesantren yang mengalami perubahan pandangan dan sikap terhadap laki-laki dan perempuan.

Shella Carissa Shella Carissa
22/10/2024
in Publik, Rekomendasi
0
Hari Santri Nasional 2024

Hari Santri Nasional 2024

572
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah – Tepat pada 10 Oktober 2024 lalu, Menteri Agama KH. Yaqut Cholil Qoumas dengan resmi meluncurkan Tema dan Logo Hari Santri Nasional 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta. Tema yang diusung pada Peringatan Hari Santri 2024 adalah Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan.

Adapun Logonya sendiri, merupakan design unik berwarna hijau pine, emas dan merah. Yang mengandung filosofi mendalam atas ikhtiar santri dalam perannya membangun negeri.

Beramai-ramai pesantren dari penjuru negeri ikut memeriahkan coming soon menuju Hari Santri dengan membuat feed, reels, atau video-video di media pesantren mereka. Tak mau ketinggalan, Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon turut serta meramaikan dengan membuat video serupa dan menyusun beberapa agenda acara untuk Hari Santri Nasional 2024.

Saat ini jumlah santri di Pesantren Babakan mencapai 10.000 lebih mencakup santri putra dan santri putri. Semuanya terlibat dalam perayaan hari santri baik dalam jajaran kepanitiaan, peserta, maupun penonton. Hal ini menunjukkan bahwa Pesantren Babakan telah lama membuka mata atas kesamaan peran antara santriwan dan santriwati dalam suatu acara.

Rundown Acara yang Netral dan Nilai-nilai kesetaraan

Netral di sini mengindikasikan bahwa antara agenda putra dan putri tidak timpang. Yaitu, tidak hanya santri putra saja yang lebih banyak mendapat peran perayaan. Melainkan santri putri juga mendapat peran yang sama untuk memeriahkan acara.

Pesantren Babakan merupakan salah satu pesantren yang mengalami perubahan pandangan dan sikap terhadap laki-laki dan perempuan. Setelah kesamaan hak dan suara muncul di era modern ini, Pesantren Babakan menjadi salah satu Pesantren yang menyaring kemaslahatan antara kesamaan tersebut.

Baca Juga:

Peran Pesantren dalam Kehidupan Kartini

Pesan Abah KH Abdul Kholik Hasan: Hikmah Isra Mikraj yang Patut Kita Renungi

Masa Depan Majelis Masyayikh: Profil 8 Kiai dan Bu Nyai Pengasuh Periode 2021-2026

Puluhan Ribu Santri Gelar Aksi Damai di Polda DIY Pulang Tanpa Jejak Sampah

Transformasi ini kemudian diadopsi dengan mempertimbangkan kemaslahatan bagi perempuan, yang melihat bahwa santri perempuan mempunyai hak untuk maju dan berkembang.

Saat ini, para santriwati tidak lagi terkekang atau terbatas dalam lingkup domestik saja. Mereka hadir dalam diskusi, acara, bahtsul masail, lomba-lomba dan kegiatan pesantren lainnya. Bahkan, mereka berani unjuk diri dalam acara yang ada santri putra guna mengukur kemampuan mereka di ruang publik.

Seringkali, santriwati yang berani bersuara dalam forum memiliki wawasan yang tak kalah luas, pendapat yang tangkas, dan rujukan yang kuat.

Hal ini tidak serta merta untuk mengalahkan santri putra. Melainkan kembali pada konsep kesetaraan gender awal yang tercetuskan oleh para aktivis gender. Yaitu, untuk saling bekerjasama dan menjadi mitra untuk mewujudkan cita-cita pesantren.

Berupaya Mengaplikasikan Tema Hari Santri 2024

Selalu ada euforia dan suasana tersendiri dalam perayaan hari santri. Sembari memegang teguh Resolusi Jihan yang dicetuskan KH. Hasyim Asy’ari, semangat para santri seakan semakin membara setelah peresmian Hari Santri Nasional pada tahun 2015 lalu oleh Presiden kita, Ir. Joko Widodo.

Tentu saja hal itu merupakan bentuk apresiasi dan tanda terima kasih yang tak terkira kepada para ulama, kiai, nyai dan santri. Di mana mereka ikut mengangkat tombak untuk membela dan menyelamatkan tanah air tercinta dari penjajah. Karenanya, sejarah mengharukan itu perlu terus kita ingat dan kita kenang dengan khidmat.

Maka tak heran jika kemudian peringatan hari santri dimeriahkan sedemikian rupa. Mulai dari lagu hari santri yang begitu menggetarkan, serta lagu Ya Lal Wahton yang sangat menyentuh, amat sakral menggema dalam benak para santri.

Lagu-lagu tersebut tidak hanya untuk menanamkan rasa nasionalisme dalam diri para santri. Atau mengingat perjuangan para tokoh pejuang dan pahlawan. Melainkan juga dalam rangka menanamkan rasa semangat juang kepada para santri.

Dapat kita dengar dengan seksama ritme lagunya yang begitu menggebu, yang tanpa komando, menjadikan para santri menekadkan diri mereka agar bisa menjadi lebih baik serta berupaya dapat memberi sumbangsih bagi bangsa indonesia.

Selain lagu-lagu yang umumnya dinyanyikan saat pembukaan acara peringatan hari santri, perlombaan-perlombaan yang ada pun tak kalah seru dan menyenangkan. Mengajak para santri mengasah kemampuan, bakat, dan terus berjuang agar lebih berarti dari hari kemarin.

Tidak hanya itu. Adanya seminar-seminar, halaqah, bantuan sosial, bakti sosial, dan lain sebagainya, begitu menggambarkan terjadinya amal baik (amar ma’ruf), mempererat ukhuwah islamiyah, dan barokah yang tak ternilai harganya.

Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan di atas dalam perayaan hari santri, tentulah sebagai wujud meneruskan semangat juang dalam bentuk menanamkan semangat dan kompetensi. Juga sebagai jalan pergerakan dalam rangka membentuk masa depan yang lebih sejahtera.

Ikhtiar Santri Babakan dalam Falsafah Logo dan doa-doa para Masyayikh

Secara ringkas, Falsafah Logo Hari Santri Nasional 2024 berisi harapan agar santri memiliki semangat juang yang tak kenal lelah, selalu optimis, dan memiliki tekad yang kuat untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Sembari menempuh jalan itu, para santri harus saling berpegangan tangan dan menyelaraskan tujuan untuk bersatu menghadapi tantangan masa depan. Namun tentunya para santri akan menghadapi beberapa hambatan dalam perjalanan mulia tersebut. Akan tetapi, dengan mengingat pengorbanan para pahlawan terdahulu, kelak dapat memantik keberanian mereka agar tidak menyerah.

Para Santri Babakan tengah berikhtiar menempuhnya. Sejarah mengemukakan berdirinya Pesantren Babakan dalam buku Baban Kana karya KH. Zamzami Amin menunjukkan bahwa Tanah Babakan merupakan tanah yang telah tersemai doa dan tirakat para Masyayikh. Perjuangan epik dan keberanian Ki Jatira telah menumbuhkan hasil yang menakjubkan, yakni, berdirinya tanah pesantren yang insya Allah penuh barokah ini.

Perang Kedongdong pada tahun 1802-1919 telah usai dan berganti dengan perang dalam diri santri agar mampu menundukkan hawa nafsu dan selalu istiqomah menanam kebaikan serta menebar kemanfaatan. Rekam jejak sejarah tersebut kemudian menjadi harta yang menjelma menjadi paku bumi Santri Babakan agar terus mengingat perjuangan para pahlawan tanah babakan.

Kekuatan itu semakin mengukuh manakala KH. Amin Sepuh dan KH. Sanusi melanjutkan estafet kepemimpinan dalam wilayah Pesantren. Dengan doa-doa serta tirakat keduanya, penyebaran keagamaan dalam wilayah Pesantren mengalami perkembangan dan menarik minat masyarakat untuk berguru maupun mengabdikan diri.

Adapun sederetan upaya perjuangan masa kini yang tampak adalah, Para Santri Babakan meneruskannya dengan saling berpegangan tangan. Menguatkan tali silaturahmi, menyatukan pandangan, mengharmoniskan suasana, dan saling melangitkan doa untuk kebaikan bersama.

Tujuan menyatukan tekad dan pikiran tersebut untuk memantapkan cara pandang dan pola pikir dalam halaqah maupun seminar. Tak lupa, saling bersaing sehat dalam ajang perlombaan guna membakar semangat mereka agar berani tampil di depan dan bersuara menyebarkan syiar islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Dari Pesantren Babakan untuk Indonesia

Pesantren Babakan akan terus berusaha dan berupaya berdedikasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas santri. Semua itu masih dalam proses yang tentunya berkomitmen meneguhkan harmonika pesantren dan menguatkan eksistensi kiai-nyai dan santri. Inovasi dan kreasi yang hadir juga akan berdampak sehingga santri tidak lagi menjadi kaum sarungan yang tertutup gaungan zaman nan semakin modern ini.

Seluruh warga negara Indonesia yang berbahagia sejatinya sudah melihat dedikasi kiai-nyai dan santri untuk negeri. Untuk selanjutnya, tugas dan tantangan para santri, terkhusus Santri Babakan adalah mengawal kemajuan Indonesia dengan terus meningkatkan khidmah mereka tidak hanya terhadap kiai atau nyai, melainkan menyeluruh bagi bangsa Indonesia dan segenap lapisan masyarakanya.

Khidmah tersebut masih dalam perjalanan yang diantar menggunakan roda perayaan bernama Hari Santri Nasional. []

Tags: Hari Santri NasionalHSN 2024KH. Zamzami AminKi JatiraPerang KedongdongPesantren BabakanSantri
Shella Carissa

Shella Carissa

Masih menempuh pendidikan Agama di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy dan Sarjana Ma'had Aly Kebon Jambu. Penikmat musik inggris. Menyukai kajian feminis, politik, filsafat dan yang paling utama ngaji nahwu-shorof, terkhusus ngaji al-Qur'an. Heu.

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version