Banyak alasan kenapa buku Qirā’ah Mubādalah sangat menarik. Salah satu pandangan tentang buku dituliskan Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm., Dosen Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta. Dikatakan bahwa Qirā’ah mubādalah sesungguhnya merupakan sumbangan penting, tidak hanya dalam memahami teks-teks keagamaan, melainkan juga sebagai cara pandang dunia.
Qirā’ah mubādalah memungkinkan teks-teks keislaman dipahami kembali dengan spirit tauhid yang menempatkan laki-laki dan perempuan dalam posisi sejajar sebagai subjek penuh kehidupan manusia.
Qirā’ah mubādalah memudahkan kita untuk menggali pesan-pesan umum yang secara literal hanya ditujukan pada salah satu pihak, yakni suami atau istri. Misalnya, tentang ketenangan jiwa (sakinah) suami dan istri sebagai tujuan perkawinan, meskipun secara literal agar laki-laki mendapatkan ketenangan (sakinah) dari istri mereka. Demikian pula cinta-kasih (mawaddah wa rahmah) dari kedua belah pihak sebagai syarat terwujudnya sakinah, meskipun secara literal cinta kasih ini hanya ada di pihak laki-laki.
Qirā’ah mubādalah telah membantu mengatasi ketatnya aturan gender dalam bahasa Arab yang membuat teks-teks keislaman sangat maskulin dan tak seimbang. Cara baca ini telah memungkinkan lahirnya narasi Islam yang menempatkan laki-laki dan perempuan setara sebagai manusia.
Relasi gender memang menyebabkan perempuan tidak memperoleh kemaslahatan dan terhindar dari kemafsadatan sebagaimana laki-laki. Selain itu, relasi yang timpang juga mengabaikan kondisi khas perempuan yang berbeda dengan laki-laki, baik secara biologis maupun sosial.
Qirā’ah mubādalah telah berhasil mendorong kesadaran bahwa laki-laki dan perempuan adalah sama-sama manusia seutuhnya. Namun, kesadaran ini mesti dilanjutkan dengan kesadaran tentang pentingnya mempertimbangkan kekhasan kedua belah pihak dalam perumusan kemaslahatan dan kemafsadatan. Terutama, kekhasan perempuan sebagai pihak yang telah lama tidak diperhitungkan kemanusiaannya secara penuh.
Bagaimanapun, buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh Anda yang bergelut dalam isu-isu kemanusiaan secara umum, dan isu-isu gender secara khusus. Buku yang tidak hanya memberi cara baru dalam melihat relasi gender dalam teks, tetapi juga dalam kehidupan manusia secara umum.
Jika mempertimbangkan kenyataan terkait relasi gender di masyarakat Arab pada saat hadirnya Islam, relasi gender dalam bahasa Arab, dan relasi gender di berbagai belahan dunia yang hingga kini masih timpang, rasanya tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa qirā’ah mubādalah bukan sekadar penting, melainkan juga menjadi syarat mutlak lahirnya tafsir agama yang adil.
Sekadar informasi, tebal buku 616 halaman dengan dimensi 15,5 x 24 cm. Informasi dan pemesanan buku Qirā’ah Mubādalah bisa menghubungi nomor WhatsApp 0812 1989 8307 atau email [email protected]. (ADV)