• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Inspirasi Sahabat Perempuan Pada Masa Nabi Saw

Pada saat di Mekah, banyak sahabat perempuan yang pergi hijrah ke Etiopia, ikut berbai'at (sumpah setia) kepada Nabi Saw di Bukit Aqabah, ikut hijrah ke Madinah, belajar aktif di Dar al-Arqam.

Redaksi Redaksi
10/09/2023
in Hikmah
0
Perempuan Masa Nabi Saw

Perempuan Masa Nabi Saw

839
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kitab-kitab Hadis yang sangat otoritatif adalah saksi hidup bagaimana perempuan-perempuan pada masa Nabi Saw memiliki aktivitas yang cukup banyak di luar rumah, yang menafikan narasi larangan melalui konsepsi aurat, seperti di atas secara mutlak.

Pada saat di Mekah, banyak sahabat perempuan yang pergi hijrah ke Etiopia, ikut berbai’at (sumpah setia) kepada Nabi Saw di Bukit Aqabah, ikut hijrah ke Madinah, belajar aktif di Dar al-Arqam.

Bahkan mengislamkan banyak tokoh Quraisy, menolong Nabi Saw saat dizalimi di depan Ka’bah, mengamankan perjalanan hijrah Nabi Saw., dan banyak lagi.

Pada saat di Madinah, catatan Hadis maupun sejarah mendokumentasikan para perempuan yang shalat berjemaah di masjid, dan ikut shalat Jumat.

Kemudian belajar di dalam masjid, ikut ke pasar, bekerja di kebun, dan membersihkan masjid. Lalu merawat orang sakit, menggembala kambing, bahkan ikut berperang.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Dan yang heroik saat Nusaibah bint Kaab al-Anshariyah r.a. melindungi Nabi Muhammad Saw. dari Serangan musuh saat Perang Uhud, di saat semua laki-laki terpukul mundur.

Kenyataan bahwa yang meriwayatkan Hadis Nabi Saw. itu 159 sahabat perempuan adalah bukti bagaimana perempuan aktif keluar rumah pada masa Nabi Muhammad Saw.

Tidak mungkin, pada saat itu, lima belas abad yang lalu, seseorang bisa mendengar atau mengetahui perkataan dan perbuatan Nabi Saw.

Sementara ia hanya di dalam rumah selama hidupnya. Pasti ia keluar, berjumpa, belajar, menyaksikan, dan mengamati kehidupan Nabi Saw.

Semua ayat di atas, teks-teks Hadis, dan fakta-fakta sejarah tidak mungkin kalah oleh satu pemahaman. Yang katanya berdasarkan pada satu teks Hadis.

Pasti ada masalah dalam pemahaman ini, yang mengonsepsikan perempuan sebagai aurat untuk melarang aktivitas publik mereka.

Sehingga perlu pemaknaan yang lebih komprehensif dan integral dengan ayat-ayat, Hadis, dan fakta sejarah tersebut. Salah satu pemaknaannya adalah dengan metode mubadalah. []

Tags: inspirasimasaNabi Sawperempuansahabat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version