• Login
  • Register
Senin, 2 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Sastra

Jilbab, Bukan Indikasi Kesalihanku

Bukan soal penampilan. Tapi soal niat agar terus memperbaiki diri menjadi lebih baik. Jilbab jelas memiliki peran dan makna tersendiri bagi setiap pemakainya

Hajar Tatu Arsad Hajar Tatu Arsad
14/05/2023
in Sastra
0
Jilbab

Jilbab

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pukul 15:45 wita, Di pelataran Rumah Kak Ahmad (Kakak Nea), ada seorang Pedagang Kaki Lima yang menjanjakan barang dagangannya berupa baju, jilbab, celana dan segala macam aneka barang kapas. Ibu-ibu yang mulai tertarik berdatangan melihat, sekadar bertanya harga, menawar harga, bahkan ada yang hanya sekedar penasaran karena orang berkerumun.

Endang adalah teman masa kecil Nea hingga sekarang, mereka selalu menghabiskan waktu bersama, bermain bersama hingga sekolah di tempat yang sama. kali ini Endang mencoba memakai model Jilbab baru yang ditawarkan pedagang kaki lima tersebut.

“Bagus tidak?” tanya Endang kepada Nea

“Bagus, ini model baru, yang lagi trend kayaknya” jawab Nea

“jilbabmu bagus, beli di mana”? sambung Endang

Baca Juga:

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

“ini hanya Jilbab biasa yang murah dan saya beli di Pasar Sentral”  jawab Nea

“tapi ini lihat, agak tidak syari’i” tukas Endang, sambil memegang jilbab Nea

“apa iya? saya belum paham soal jenis-jenis jilbab.” sambung Nea

“Orang lain melihat kita berdasarkan penampilan Nea, jelas itu akan memberi kesan penilaian selanjutnya dalam mengenali karakter seseorang.” Tukas Endang pada Nea.

Dont Judge a Book by its Cover

Nea hanya Tersenyum mendengar perkataan Endang. Endang memang tidak Keliru, kesan Pertama saat bertemu seseorang dinilai berdasarkan Penampilan, tapi siapa yang dapat menebak Isi hati orang Lain, apalagi kita tidak bisa menjudge isi buku melalui Covernya. istilah lainnya “Dont Judge a Book by its Cover”

“Jadi menurutmu sangat penting berjilbab syari’i?” tanya Nea

“iya donk, ini justru mencegah keburukan yang akan terjadi” jawab Endang

“Apa Peran jilbab Bagimu En?” Tanya Nea

“saya telah “Hijrah” beberapa Tahun lalu, jelas jilbab memiliki peran penting dalam kehidupan saya. Jilbab membuat saya lebih dekat dengan Allah, orang lebih mudah mengenali, dan mencegah saya bebuat dosa” jawab Endang dengan penuh semangat.

“Masya Allah. Semoga tetap Istiqamah” sahut Nea

“bagaimana Denganmu Nea?” tanya Endang kembali.

Makna Hijrah

“Hijrah bagi saya adalah proses menuju baik yang mengiringi sepanjang hidup saya. Secara Personal jilbab Melatih diri saya agar tidak berbuat keburukan. secara sosial sebagai identitas yang mengingatkan saya agar menunjukan bahwa saya seorang muslimah yang harus  berakhlak baik dimanapun dan kapanpun. selembar kain dikepala saya ini, tentu punya makna sendiri bagi pemakainya, tapi ini bukan indikasi kesalihan saya terhadap Tuhan” jawab Nea

Tingkat keimanan seseorang tidak bisa kita ukur berdasarkan penampilan. Apalagi dalam hal pakaian, lebih halus dari debu hingga tak ada yang bisa menelaah kecuali Tuhan.

“menurut pandangan saya setiap negara mayoritas muslim, tidak ada praktik yang seragam mengenai Jilbab, sepertinya jilbab yang masyarakat pakai lebih berdasarkan sosio-kultural. Apapun Jenis Jilbabnya, berpenampilan selayaknya apa yang pantas kita tampakkan dengan pola yang bermartabat, agar melindungi diri dari eksploitasi. itu yang penting.” sambung Nea

Jilbab, Bukan hanya Soal Penampilan

“Maaf Nea, saya pikir semua orang punya keyakinan tersendiri soal pakaian yang baik, apalagi tentang Jilbab” sambut Endang

“Benar sekali, setiap orang punya pemahaman tersendiri tentang apa yang layak dan tidak layak. Tingkat kesopanan seseorang tentu berbeda-beda. Apalagi dalam hal pakaian. Ada orang yang telah merasa cukup sopan dengan jilbab segi empat yang dilingkar di pundak.

Lalu, ada yang merasa belum cukup, makanya memakai yang lebar dan menutupi dada. Tentu setiap orang punya cara tersendiri untuk menjadi individu yang berkualitas dalam hal keimanan. ayolah akhlak yang baik tidak dilihat berdasarkan penampilan. Tapi niat dan manfaat.” sambung Nea

“wah wah perlu belajar banyak ini sama sang Guru Nea” tukas Endang, sambil menggoda Nea

“guru apaan? saya sendiri saja masih belajar, tanya sana sama Pak Imam supaya lebih jelas” jawab Nea dengan sembari menunjuk Pak imam yang kebetulan lewat pulang dari Masjid

“Pak Imam lagi sibuk ngurus jamaah. Hahaha..” jawab Endang sambil mengedipkan mata

Bukan soal penampilan. Tapi soal niat agar terus memperbaiki diri menjadi lebih baik. Jilbab jelas memiliki peran dan makna tersendiri bagi setiap pemakainya. Tingkat kesalihan seseorang tidak bisa kita ukur hanya dengan selembar kain yang ia gunakan di kepalanya. Maka, mari kita tetap berproses agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. []

 

 

 

 

Tags: HijrahislamJilbabKesalihanmanusiaperempuan
Hajar Tatu Arsad

Hajar Tatu Arsad

Pencinta Cahaya Bulan. Bukan Mualim, berikhtiar Ngaji Hidup dengan cara Bercerita.

Terkait Posts

Luka Ibu

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

1 Juni 2025
Menjadi Perempuan

Menjadi Perempuan dengan Leluka yang Tak Kutukar

25 Mei 2025
Pekerja Rumah Tangga

Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga

11 Mei 2025
Tidak Ada Cinta

Tidak Ada Cinta bagi Arivia

11 Mei 2025
Tak Ada Cinta

Tidak Ada Cinta Bagi Ali

4 Mei 2025
Kartini Tanpa Kebaya

Kartini Tanpa Kebaya

27 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Teknologi Asistif

    Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab Menurut Pandangan Ahli Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jilbab Menurut Ahli Tafsir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis
  • Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?
  • Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar
  • Jilbab Menurut Ahli Tafsir
  • Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID