• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Jimat Rahasia Muhammad (1): Kebencian Sofwan

Abdul Rosyidi Abdul Rosyidi
30/10/2018
in Hikmah
0
Kebencian Sofwan

Kebencian Sofwan

40
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tidak semua orang menyukai Nabi Muhammad Saw membawakan risalah Islam. Beberapa di antara mereka yang tidak suka bahkan melakukan hal-hal kejam yang di luar nalar kemanusiaan. Tetapi kemudian Nabi membalasnya dengan kasih tiada tara. Salah seorang musuh yang begitu membenci Nabi adalah penduduk Mekah bernama Sofwan bin Umayyah. Kebencian Sofwan kepada Nabi mungkin bisa disejajarkan dengan Abu Sufyan dan Ikrimah bin Abi Jahl.

Kebencian Sofwan terwarisi dari kebencian ayahnya. Ayah Sofwan adalah tokoh masyarakat Mekah yang amat membenci Muhammad. Kebencian Sofwan semakin membuncah setelah ayahnya gugur saat menghadapi pasukan muslim dalam Perang Badar.

Setelah peristiwa memilukan itu, Sofwan menggunakan berbagai cara untuk bisa membalas kematian ayahnya dengan membunuh Nabi. Lambat laun, kebenciannya melebihi kebencian yang diwariskan ayahnya. Setiap kesempatan dia gunakan secara maksimal untuk bisa mengalahkan kekuatan Muhammad dan umatnya.

Sofwan adalah orang paling getol dalam setiap perang melawan Nabi. Bahkan dia terlibat dalam peristiwa terbunuhnya 70 sahabat nabi saat Perang Uhud. Tapi Nabi yang dikabarkan ikut terbunuh dalam perang tersebut, ternyata masih hidup. Amarah Sofwan semakin menjadi-jadi. Sasaran utamanya luput dari maut.

Pernah suatu hari, Sofwan merencanakan sebuah strategi licik untuk membunuh Nabi. Dia mengatur siasat jahat. Dipanggillah sepupunya yang bernama Umair bin Wahab. Kepada Umair yang gagah berani, Sofwan mengajukan sebuah tawaran yang menggiurkan.

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Nyai Awanillah Amva: Jika Ingin Istri Seperti Khadijah, Muhammad-kan Dulu Dirimu

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Sofwan berjanji untuk menanggung seluruh biaya hidup Umair dan semua anggota keluarganya. Sebagai imbal jasanya, Umair harus bisa membunuh Muhammad terlebih dulu. Umair bersedia. Umair pun segera bergegas menuju Madinah.

Selang beberapa hari, Umair belum juga kembali ke Mekah. Hingga minggu berikutnya, Sofwan mendengar kabar yang membuatnya terkesiap: Umair masuk Islam. Sepupunya sendiri yang pada mulanya bersedia bersekutu dengannya, tiba-tiba saja berkhianat, dan menjadi pengikut Nabi.

Punya jimat apakah Muhammad, sehingga banyak orang yang memusuhinya tiba-tiba saja menjadi sahabatnya?[]

Tags: benciislamjimatkasihkesaktianmuhammadnabirahasiaSofwanumat
Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi, editor. Alumni PP Miftahul Muta'alimin Babakan Ciwaringin Cirebon.

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID