Mubadalah.id – Belum lama ini, warganet diramaikan dengan sebuah kasus seorang ayah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang tega menganiaya anak perempuannya. Sang ayah dengan sadis memotong tangan anaknya sendiri.
Penganiayaan itu seperti melansir dari Detik Jabar, dilakukan oleh ayah berinisial TW (47) kepada anak kandungnya berinisial AZ (10) di Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, pada Minggu 17 Desember 2023.
Menurut laporan Detik, peristiwa tersebut terjadi bermula saat TW menerima aduan bahwa putrinya diduga mengambil uang Rp 300 ribu dari tetangga.
Menurut keterangan dari Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian, aduan itu kemudian memancing emosi pelaku. Seketika pelaku naik pitam dan menganiaya korban dengan cara dipukul, ditendang, dibanting dan puncaknya memotong salah satu jari AZ hingga mengalami pendarahan hebat.
Tidak hanya itu, bahkan Ibu kandung korban inisial FM, juga mengaku pernah menerima tindak kekerasan suaminya dan suaminya sering melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga.
Bagian Kecil
Melihat kasus kekarasan bahkan sampai terjadi penganiayaan di atas adalah bagian kecil dari beberapa kasus lainnya yang kerap terjadi di Indonesia. Saya merasa sangat sedit dan duka mendalam, karena di lingkungan kita masih banyak ruang yang belum aman bagi anak dan perempuan (ibu).
Akibatnya, banyak para predator kekerasan yang bebas berkeliaran di sekitar lingkungan kita, termasuk di lingkungan yang terdekat seperti dalam keluarga. Mereka menerkam orang yang ada di sekitarnya.
Oleh sebab itu, hal inilah yang menyebabkan bahwa data kekerasan terhadap anak terus meningkat. Merujuk data Simfoni Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyebutkan per 1 Januari – 22 Desember 2023 tercatat ada sekitar 17.723 anak korban kekerasan yang terjadi di rumah tangga.
Dari data tersebut, saya meyakini setiap hari banyak anak-anak Indonesia yang menjadi korban kekerasan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib anak-anak kita yang menjadi korban, ia akan mengalami trauma seumur hidup.
Pandangan Islam
Dalam pandangan ajaran Islam, sesungguhnya Islam hadir untuk mengajarkan kepada kita semua, bahwa kita dilarang melakukan kekerasan. Termasuk kepada anak sekalipun. Islam sangat membenci perbuatan tersebut.
Karena yang Islam ajarkan adalah bagaimana seluruh umat Islam. Termasuk orang tua untuk selalu memberikan, mengasuh dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang.
Kasih sayang ini, bagi saya, bisa membuat para orang tua memliki kesadaran untuk selalu melindungi dan menjaga anak-anaknya dari berbagai kekerasan.
Melalui Hadisnya, Nabi Muhammad Saw bersabda: dari Abdullah bin Mughaffal, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Allah itu lembut dan menyukai kelembutan. Allah juga memberi (kepada seseorang) atas kelembutan (yang ia lakukan). Suatu anugerah yang tidak Allah berikan atas kekerasan (yang ia lakukan).” (Sunan Abi Dawud no. 4809).
Kemudian Hadis lain mengatakan, dari Amru bin Sa’id bin al-Ash al-Umawi, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak ada sesuatu yang orang tua berikan kepada anaknya yang paling baik kecuali pendidikan yang baik.” (Sunan al-Tirmidzi, no. 2079).
Berikan Kasih Sayang
Melalui dua Hadis di atas, bisa saya simpulkan bahwa Nabi Muhammad Saw telah memberikan teladan yang baik untuk orang tua. Para orang tua sebaiknya dapat memberikan sikap yang lembut, kasih sayang, bahkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya.
Hadis ini juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki sifat kasih sayang kepada anak-anak maka wajib mendapatkan kasih sayang dari Allah Swt. Karena barangsiapa yang tidak mengasihi maka dia tidak dikasihani.
Jadi, ketika anak melakukan perbuatan yang tidak baik itu harus mereka ajarkan dan nasihati dengan baik dan penuh kasih sayang.
Karena dengan kasih sayang akan membuat anak lebih terbuka dan lebih dekat dengan orang tuanya. Sehingga anak akan mudah menceritakan tentang pengalamanya. Dengan begitu, orang tua akan lebih mudah dalam memberikan nasehat yang positif kepada anak.
Kasih sayang juga akan membuat anak merasa dicintai oleh ibu dan ayahnya. Sehingga akan menjadikan anak tidak mudah takut dan tidak suka menyakiti orang lain.
Oleh sebab itu, kasus kekerasan yang anak alami di atas, cukup terjadi di 2023 saja. Dan semoga di tahun 2024 tidak ada lagi anak yang mengalami kasus yang sama.
Bahkan, di penghujung akhir tahun ini, saya berharap agar semua orang tua memiliki rasa kasih sayang kepada anaknya begitupun sebaliknya. Semoga kita juga bisa lebih empati dan peduli.
Dengan begitu, kekerasan pada anak akan tidak terjadi kembali, karena semuanya saling melindungi satu sama lain. Dan yang perlu kita ingat, bahwa Islam selalu mengajarkan kasih sayang bukan kekerasan. []