• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kebijaksanaan Rabi’ah Al-Adawiyah

Aku sungguh-sungguh mencintai Tuhan. Aku mencintai-Nya bukan karena aku takut neraka dan bukan pula berharap surga-Nya. Ibadah yang paling utama adalah kontempelasi di malam yang sepi.

Redaksi Redaksi
07/11/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kebijaksanaan Rabi'ah Al-Adawiyah

Kebijaksanaan Rabi'ah Al-Adawiyah

608
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Rabi’ah Al-Adawiyah meninggalkan sejumlah pesan-pesan sufistik, kata-kata bijak dan bait-bait puisi kebijaksanaan yang berisi cinta Platonik dan kerinduan kepada Tuhan, serta filsafat Wahdah al-Wujud (Unity of Being).

Puisi-puisi kebijaksanaan Rabi’ah Al-Adawiyah sebagai berikut :

Zuhud (Kebersahajaan) dalam hidup membuat tubuh dan hati menjadi nyaman. Hasrat duniawi menciptakan kegelisahan dan kesedihan.

Aku sungguh-sungguh mencintai Tuhan. Aku mencintai-Nya bukan karena aku takut neraka dan bukan pula berharap surga-Nya.

Ibadah yang paling utama adalah kontempelasi di malam yang sepi. (Baca juga: Mengenal Sufi Rabi’ah Al-Adawiyah)

Baca Juga:

Menyulam Spiritualitas dan Rasionalitas: Belajar Menyebut Nama Tuhan dari Perempuan Abad 16

Kisah Rumi, Aktivis, dan Suara Keledai

Tasawuf Perspektif Buya Syakur Yasin

Fikih Disabilitas dan Narasi Inklusif

Aku telah meninggalkan pertemuan-pertemuan dengan manusia. Aku berharap berintim ria dengan Dia. Inilah puncak harapanku.

Andai isi dunia ini diberikan kepada manusia, niscaya tak akan cukup. Ia selalu habis.

Aku sungguh-sungguh mencintai Tuhan. Aku mencintainya bukan karena aku takut neraka dan bukan pula berharap surga-Nya.

Ibadah yang paling utama adalah kontempelasi di malam sepi.

Aku telah meninggalkan pertemuan-pertemuan dengan manusia. Aku berharap berintim ria dengan Dia. Inilah puncak harapanku.

Andai isi dunia ini diberikan kepada manusia, niscaya tak akan pernah cukup. Ia selalu habis.

Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu sebagaimana kamu sembunyikan keburukan-keburukanmu.

Kerelaan seorang hamba adalah manakala dia menerima saat mendapat cobaan susah sebagaimana saat dalam keadaan senang.*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Kebijaksanaan Para Sufi dan Filsuf.

Tags: KebijaksanaanKH Husein MuhammadPeremuanRabi’ah al-‘AdawiyahSufi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan
  • Siapa Pemimpin dalam Keluarga?
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID