• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kelahiran Sayyidah Khadijah, Sang Perempuan Tenar Pembawa Peradaban

Khadijah tidak ingin hidup bagai sepotong kayu apung yang terbawa arus, ke mana jalur sungai berkelok, tanpa berdaya ke arah itu juga si kayu malang mengelok. Khadijah tak sudi membebek arus jahiliah. Ia tetap berprinsip akan menjadi cahaya di tengah gelap mereka

Ahmad Dirgahayu Hidayat Ahmad Dirgahayu Hidayat
17/06/2022
in Hikmah, Rekomendasi
0
Kelahiran Sayyidah Khadijah

Kelahiran Sayyidah Khadijah

304
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika buku ‘Manusia Langit’ karya Habib Novel bin Muhammad Alayidrus berkisah tentang orang-orang yang di bumi tak dikenal, namun di langit tenar (khamil(un) fil ardhi wa masyhur(un) fi as-sama’i, dalam istilah para ulama sufi). Maka, kisah kelahiran Sayyidah Khadijah masuk dalam kategori orang-orang yang di bumi tenar dan di langit lebih tenar (fi al-ardhi masyhur(un) wa fi as-sama’i asyharu).

Dalam pertemuan kedua Ngajol (Ngaji Online) kitab al-Busyra karya Sayyid Muhammad al-Maliki dengan tema ‘Ngaji Perempuan Tangguh’ di kanal youtube Lingkar Ngaji Lesehan, kami membaca pasal ‘wiladatuha’ (kelahiran Sayyidah Khadijah), yang akhirnya tumbuh sebagai perempuan yang sarat keistimewaan. Di awal sekali paragraf pertama pasal ini, kita langsung mendapat keterangan bahwa Khadijah lahir jauh sebelum baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan interval waktu 15 tahun.

Namun, ini bukan hal baru lagi. Saya sendiri telah sejak lama mendengarnya dari para ustaz pengampu Mapel Tarikh (Sejarah Nabi) di Madrasah Ibtidaiyah. Tetapi, apa yang keren dari gaya menulis Sayyid Muhammad? Bagi saya, beliau tidak hanya memberi informasi yang sudah jamak menjadi pengetahuan umat, tetapi juga secara tersirat mampu menjawab pertanyaan mengapa Rasulullah akhirnya menikahi perempuan yang usianya terpaut jauh? Apa gerangan warna warni pertimbangan beliau?

Keistimewaan Kelahiran Sayyidah Khadijah

Tepat setelah itu putra mahkota Sayyid Alawi ini merinci pelbagai keistimewaan Khadijah binti Khuailid; tentang masa kecilnya yang tertempa oleh akhlak-akhlak terpuji, hidup di lingkungan yang suci, tumbuh sebagai perempuan paripurna, yang indah memesona mata, cerdas, cantik jelita, dan teguh hatinya. Dalam urusan sebagai makhluk sosial, ia disifati dalam al-Busyra;

رشيدة في جميع أمورها حسنة التدبير والتصرف في جميع شؤونها

Baca Juga:

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence Pada Ayat-ayat Shirah Nabawiyah (Part 2)

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

Artinya, “Pandai dalam menangani seluruh urusannya, selalu indah tata kelola dan interaksi sosialnya dalam kondisi apa pun.”

Keistimewaan lain yang sangat langka dimiliki banyak perempuan waktu itu, adalah himmah ‘aliyah (misi hidup yang luhur). Khadijah tidak ingin hidup bagai sepotong kayu apung yang terbawa arus, ke mana jalur sungai berkelok, tanpa berdaya ke arah itu juga si kayu malang mengelok. Khadijah tak sudi membebek arus jahiliah. Ia tetap berprinsip akan menjadi cahaya di tengah gelap mereka.

Itu semua berkat kecerdasan dan nalar tajam yang Allah anugerahkan kepadanya. Sehingga, ia mampu menembus ruang dan waktu. Khadijah dapat menjangkau apa yang akan terjadi sebagai dampak dari apa yang ia lakukan. Sehingga, perempuan mulia ini sangat anti membebek laku kotor lingkungannya. Dalam al-Busyra mengatakan:

لها نظر ثاقب ومعرفة دقيقة بالعواقب

Artinya, “Khadijah memiliki nalar yang tajam dan kemampuan mengetahui dengan sangat detail konsekuansi-konsekuensi yang terjadi.”

Dan inilah jawaban mengapa baginda Rasulullah Muhammad langsung menyanggupi tawaran mulia itu. Karena perempuan yang saat ini menawarkan diri adalah permata tanah Makkah. Tak ada perempuan yang sama seperti ketangguhan jiwa dan hati Khadijah. Dialah sang perempuan tangguh yang lahir jauh sebelum baginda Nabi.

Jejak Kelahiran Sayyidah Khadijah Membawa Peradaban Islam hingga Kini

Jejak kelahiran Sayyidah Khadijah dan perjuangannya semakin hari rupanya semakin terang saja. Pertama-tama, ia menggawangi ekonomi umat dengan cara membuat lapangan pekerjaan untuk para pekerja di Makkah. Putri Khuailid yang tangguh ini berhasil menciptakan dunia bisnis yang amanah, dan ia sukses dalam perjuangan ini.

Tak sedikit rakyat-rakyat miskin yang berhasil diselamatkan. Sehingga, tak salah bila kita menggelarinya perempuan kaya yang dermawan. Perempuan entrepreneur perempuan ini mampu membawa peradaban baru bagi dunia bisnis masyarakat Makkah. Dan, ini menjadi awal peradaban moralitas mereka.

Sayyid Muhammad menulis;

أغناها الله بسعة النعم وكثرة الخدم والحشم ومنّ عليها ذو الجلال بكثرة الأموال فكانت تستأجر الرجال ليتاجروا في ذلك بالحلال فتضاربهم عليه بشيء معلوم ويستفيد بذلك الجميع على العموم

Artinya, “Allah mengayakan Khadijah dengan nikmat yang amat luas, beserta pelayan juga pengikut yang tak sedikit. Sang Maha kaya nan agung mengaruniakan banyak harta, sehingga dengan itu Khadijah bisa leluasa membuka lapangan pekerjaan untuk para lelaki pekerja. Mereka pun bisa bekerja dengan halal dengan persentase keuntungan yang jelas. Akhirnya, tak sedikit masyarakat terbantukan oleh bisnis tersebut.”

Nyaris tak satu pun masyarakat yang tak kenal Khadijah, walau barangkali hanya pernah mendengar namanya. Ia terkenal sebagai “perempuan sukses”. Dengan misi luhur dan jiwa sosialnya yang tinggi, menjadikannya sebagai perempuan paling tenar masa itu (syuhrat(un) qawiyyah). Demikian pula pribadinya yang suci, dan hatinya yang tulus nan tangguh membuatnya tenar di kalangan penduduk langit. Al-Busyra menyebut;

فهي الدرّة الثمينة الطاهرة الرزينة

Artinya, “Khadijah adalah permata teramat berharga, perempuan suci lagi terhormat.”

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala juga memberikan kepada kita cahaya-cahaya perjuangan yang telah terangi hati Sayyidah Khadijah. Selamat datang para perempuan tangguh, selamat telah masuk dalam rombongan ketangguhan Khadijah. Semoga manfaat. Wallahu a’lam bisshawab. []

 

 

 

Tags: Ahlul Baytislamistri nabiSayyidah Khadijahsejarah
Ahmad Dirgahayu Hidayat

Ahmad Dirgahayu Hidayat

Ahmad Dirgahayu Hidayat, alumnus Ma’had Aly Situbondo, dan pendiri Komunitas Lingkar Ngaji Lesehan (Letih-Semangat Demi Hak Perempuan) di Lombok, NTB.

Terkait Posts

Perempuan Memakai Jilbab

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

2 Juni 2025
Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Jilbab Menurut Ahli Tafsir

2 Juni 2025
Akhlak Karimah

Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

2 Juni 2025
Ketuhanan

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

1 Juni 2025
Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

30 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Teknologi Asistif

    Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab Menurut Pandangan Ahli Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis
  • Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?
  • Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar
  • Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID