Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA melanjutkan kisahnya bahwa permohonan Ibrahim agar anak keturunannya juga dijadikan Imam dikabulkan oleh Allah.
Putra beliau, Nabi Ishak, menurunkan Nabi-nabi Bani Israil. Dan Putra beliau yang lain, Nabi Ismail, menurunkan Rasulullah Muhammad saw. (Baca juga: Pandangan Islam dan Hukum Positif Tentang Perjanjian Perkawinan (1))
Bu Nyai Badriyah menyebutkan jiwa perjuangan telah Nabi Ibrahim tanamkan kepada anak-anaknya sejak dini. Saat membangun kembali Ka’bah, Nabi Ibrahim telah mengajak Ismail kecil untuk mengikutinya.
Pengalaman langsung di usia dini pada gilirannya membentuk jiwa perjuangan Ismail yang hebat. (Baca juga: Maraknya Fenomena Second Account di kalangan Remaja, Apa yang Dicari?)
Sambil membangun Ka’bah Ibrahim tak lupa berdoa untuk sang anak dan cucu-cicitnya nanti agar mereka menjadi orang-orang yang berserah diri kepada Allah.
Doa ini pun Allah Swt kabulkan. Ismail belia yang sangat menyenangkan hati orangtuanya betul-betul berserah diri saat perintah menyembelih datang. (Baca juga: Begini Cara Menghalau Kegamangan Pra Nikah Menurut Bu Nyai Badriyah (2))
Dalam Al-Quran surah as-Shaffat ayat 102 menyebutkan:
قال يا اْبت افعل ما تؤمر ستجدني ان شاْ الله من الصا برين
Artinya : “Dia Ismail berkata wahai anakku lakukan apa yang Allah perintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (Rul)