Mubadalah.id – Akhir-akhir ini publik gempar dengan nama Rayyanah Barnawi. Ia adalah seorang perempuan yang menciptakan sejarah baru di negaranya, yakni dengan menjadi perempuan peneliti di luar angkasa pertama di Saudi Arabia
Ia menempuh gelar master dalam ilmu biomedis di Universitas Alfaisal Riyadh. Dia memiliki pengalaman lebih dari 9 tahun dalam meneliti sel induk kanker. Dia juga akan bertanggung jawab untuk melakukan misi eksprerimennya selama bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Selama delapan hari, Rayyanah bersama tim awak Ax-2 meluncur ke luar angkasa dari Kennedy Space Center, Florida, AS, Senin lalu (22/5).
Bentuk kerja nyata yang Barnawi lakukan tersebut adalah kolaborasi antara Program Spaceflight Manusia Saudi dan perusahaan spaceflight swasta yang berbasis di AS, Axiom.
Nantinya Barnawi beserta kawan-kawan awak Ax-2 akan melakukan serangkaian studi dan eksperimen sains. Termasuk degradasi mRNA di luar angkasa, sistem komunikasi baru, polimer pelindung radiasi, hingga edukasi.
Bagian dari Visi 2030
Program Penerbangan Luar Angkasa Saudi yang bernama SSC ini adalah bagian dari visi 2030 yang dibuat oleh putra mahkota Arab Saudi, yaitu Mohammed bin Salman Al Saud yang berupaya mendiversifikasi negaranya dari ekonomi bahan bakar.
Pemerintah Arab Saudi sadar akan pentingnya riset untuk mendukung perkembangan masa depan industri dan percaya risetnya akan berdampak positif untuk kemanusiaan.
Mengutip dari Al-Jazeera dan BBC, dalam konferensi pers Barnawi mengatakan “Being the first Saudi woman astronaut, representing the region, it’s a great pleasure and honour that I’m very happy to carry,” Barnawi told reporters at a recent news conference.
“ini adalah kesempatan besar bagi saya untuk mengejar impian yang saya miliki, dan sekarang … terbang di antara bintang-bintang,” Ungkap Rayyanah
Kemudian disusul oleh ungkapan Mishaal Ashemimry, seorang insinyur ruang angkasa Saudi-Amerika, “Our goals are to benefit all humanity through science. We hope this mission will inspire girls from various backgrounds in order to advance the human experience.”
“Tujuan kami adalah memberi manfaat bagi seluruh umat manusia melalui sains. Kami berharap misi ini akan menginspirasi para perempuan muda dari berbagai latar belakang untuk memajukan pengalaman manusia.”
Perempuan Punya Andil dalam Peradaban dan Sains
Keberangkatan Rayyanah Barnawi adalah bukti bahwa perempuan khususnya muslimah sudah sepatutnya untuk memiliki andil menciptakan peradaban melalui sains dan teknologi. Barnawi mewakili wajah baru Arab Saudi yang meninggalkan ultra-konservatisme.
Dari prestasi yang diangkat oleh seorang perempuan bernama Rayyanah Barnawi ini, dapat kita gambarkan bahwa perempuan Saudi di masa kini semakin luas berpartisipasi dalam berbagai aspek pembangunan nasional.
Terlebih setelah undang-undang menjamin penuh hak mereka dan sekaligus melindungi peran aktif mereka, dalam bidang apa pun, tanpa terkecuali. Apalagi jika melihat Visi Saudi Arabia di 2030, yaitu memberi tempat luas kepada perempuan untuk mengabdi kepada masyarakat dan negara. []