• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Sastra

Kenapa Ibu Mencintai Ayah

Napol Napol
02/02/2018
in Sastra
0
kenapa Ibu mencintai Ayah

kenapa Ibu mencintai Ayah

19
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Suatu ketika di akhir pekan yang cerah. Di sebuah rumah sederhana, seorang anak laki-laki bercengkrama dengan ayahnya. Di ruangan yang sama, Sang Ibu duduk menghadap ke meja baca. Perhatiannya tersedot oleh satu buku tebal yang sedang dibacanya. “Yah, kenapa Ibu mencintai Ayah?” Tanya Si Anak, tiba-tiba. Di usianya yang belum genap delapan tahun, bertanya adalah salah satu hal yang sering ia lakukan. Ayahnya pun menanggapi dengan lembut. (Baca: Dear Ayah, Jangan Lukai Ibu)

“Itu karena sikap Ayah yang manis, Nak.”
“Sikap bagaimana?” Anak itu semakin penasaran.
“Nih, kamu perhatikan ya!”

Sang Ayah berjalan menghampiri istrinya. Ia berjalan sambil merentangkan kedua lengannya seperti orang ingin memeluk. (Baca: Kisah Ayah Buta Huruf di Afghanistan Mengantar Anak Perempuannya ke Sekolah)

“Bu, Ayah peluk yaaa?” (Baca: Beragama dengan Cinta, Memeluk Perbedaan Tanpa Kecuali)
Tanpa menoleh, istrinya pun menjawab, “Jangan dulu, Yah. Ibu lagi nggak mood disentuh-sentuh.” (Baca: Panduan Tongkrongan Biar Nggak Kemasukan Orang yang Hobi Melecehkan)

“Oh, oke. Ayah nggak jadi peluk deh…” ujar pria itu santai seperti sebelumnya.
Ia lalu menurunkan rentangan tangannya, seraya mundur kembali ke samping Sang Anak.
“Nah. Sikap itu namanya ‘mendengarkan dan menghormati’, Nak. Perempuan suka itu.” (Baca: Catat! Menghormati Perempuan Termasuk Sunnah Nabi)
“Oh… Begitu ya.”

Baca Juga:

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Lelaki kecil itu mengangguk-angguk paham. “Ayah hebat!”[]

Tags: ayahbahtera rumah tanggaibu mencintai ayahkeluargakesalainganlaki-lakiperempuanrelasi keluargasaling cinta
Napol

Napol

Terkait Posts

Kapan Menikah

Jangan Tanya Lagi, Kapan Aku Menikah?

29 Juni 2025
Luka Ibu

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir Bagian II

15 Juni 2025
Abah dan Azizah

Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

8 Juni 2025
Luka Ibu

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

1 Juni 2025
Menjadi Perempuan

Menjadi Perempuan dengan Leluka yang Tak Kutukar

25 Mei 2025
Pekerja Rumah Tangga

Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga

11 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID