• Login
  • Register
Jumat, 22 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Sastra

Kenapa Ibu Mencintai Ayah

Napol Napol
02/02/2018
in Sastra
0
kenapa Ibu mencintai Ayah

kenapa Ibu mencintai Ayah

16
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Suatu ketika di akhir pekan yang cerah. Di sebuah rumah sederhana, seorang anak laki-laki bercengkrama dengan ayahnya. Di ruangan yang sama, Sang Ibu duduk menghadap ke meja baca. Perhatiannya tersedot oleh satu buku tebal yang sedang dibacanya. “Yah, kenapa Ibu mencintai Ayah?” Tanya Si Anak, tiba-tiba. Di usianya yang belum genap delapan tahun, bertanya adalah salah satu hal yang sering ia lakukan. Ayahnya pun menanggapi dengan lembut. (Baca: Dear Ayah, Jangan Lukai Ibu)

“Itu karena sikap Ayah yang manis, Nak.”
“Sikap bagaimana?” Anak itu semakin penasaran.
“Nih, kamu perhatikan ya!”

Sang Ayah berjalan menghampiri istrinya. Ia berjalan sambil merentangkan kedua lengannya seperti orang ingin memeluk. (Baca: Kisah Ayah Buta Huruf di Afghanistan Mengantar Anak Perempuannya ke Sekolah)

“Bu, Ayah peluk yaaa?” (Baca: Beragama dengan Cinta, Memeluk Perbedaan Tanpa Kecuali)
Tanpa menoleh, istrinya pun menjawab, “Jangan dulu, Yah. Ibu lagi nggak mood disentuh-sentuh.” (Baca: Panduan Tongkrongan Biar Nggak Kemasukan Orang yang Hobi Melecehkan)

“Oh, oke. Ayah nggak jadi peluk deh…” ujar pria itu santai seperti sebelumnya.
Ia lalu menurunkan rentangan tangannya, seraya mundur kembali ke samping Sang Anak.
“Nah. Sikap itu namanya ‘mendengarkan dan menghormati’, Nak. Perempuan suka itu.” (Baca: Catat! Menghormati Perempuan Termasuk Sunnah Nabi)
“Oh… Begitu ya.”

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga
  • Perempuan Bukan Bidadari Surga
  • Pada Masa Nabi Muhammad Saw Banyak Perempuan yang Ikut Jihad Bela Negara

Baca Juga:

Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu

Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

Perempuan Bukan Bidadari Surga

Pada Masa Nabi Muhammad Saw Banyak Perempuan yang Ikut Jihad Bela Negara

Lelaki kecil itu mengangguk-angguk paham. “Ayah hebat!”[]

Tags: ayahbahtera rumah tanggaibu mencintai ayahkeluargakesalainganlaki-lakiperempuanrelasi keluargasaling cinta
Napol

Napol

Terkait Posts

Kesehatan Seksual dan Reproduksi

Refleksi Kesehatan Seksual dan Reproduksi: Jangan Ada Rania yang Lain

10 September 2023
Hidup Minimalis

Memulai Hidup Minimalis dengan Berlatih Melepas Kepemilikan

20 Agustus 2023
Hari Asyura

Cara Mereka Berlomba-lomba dalam Kebajikan Menyambut Hari Asyura

6 Agustus 2023
Stasiun Roma Street

Stasiun Roma Street

2 Juli 2023
Hari Raya Iduladha

Menjumpai Siti Hajar di Hari Raya Iduladha

25 Juni 2023
Jilbab

Jilbab, Bukan Indikasi Kesalihanku

14 Mei 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Penari Perempuan Sunda

    Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu Satu-Satu: Pentingnya Berdamai dengan Diri Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dukungan Kiai Sahal terhadap Kiprah Nyai Nafisah
  • Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu
  • Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda
  • Buku Bapak Tionghoa Nusantara: Ini Alasan Gus Dur Membela Orang Tionghoa
  • Perjalanan Mahnaz Afkhami dalam Advokasi Hak-Hak Perempuan

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist