• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Kerja Mubadalah dalam Pemberian Nama Anak

Bagaimanapun, pasangan ini telah berusaha keras melakukan kerja kesalingan mengambil keputusan besar ditengah proses berumah tangga dalam menentukan nama anak secara bersama-sama.

Yulinar Aini Rahmah Yulinar Aini Rahmah
16/12/2020
in Keluarga, Kolom
0
Pemberian Nama Anak

Pemberian Nama Anak

153
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa waktu lalu atensi publik sempat tertuju pada kelahiran anak pasangan artis Irish Bella dan Ammar Zoni. Yang tidak kalah menyita perhatian dari pemberitaan ini adalah pemberian nama anak dengan penyematan angka dibelakang nama anak pasangan artis tersebut. Air Rumi Akbar 1453 merupakan nama syarat makna yang dipilih Irish Bella dan Ammar Zoni untuk anak laki-laki-lakinya.

Lazimnya,  sebuah nama adalah susunan kata yang dirangkai dari huruf alfabet yang padanya mengandung makna dan do’a yang mendalam dari kedua orang tuanya. Namun definisi nama sebagai sebuah susunan kata alfabet mungkin (selama ini) hanyalah definisi terbatas yang bisa saja diperluas, yang menjadi kesepakatan bersama tentang nama tentu adalah do’a-do’a dan harapan mulia pemberian orang tua.

Tulisan ini tentu tidak sedang ingin mempersoalkan pemberian nama anak yang tersusun dari rangkaian alfabet atau angka lalu kemudian menjustifikasi pasangan artis yang bersangkutan sebagai orang tua yang begini dan begitu. Tulisan ini juga tidak hendak menyajikan data normatif (dalil, riwayat dan hukum) tentang pemberian nama anak.

Karena hal demikian tentu kita bisa jumpai dalam banyak tulisan yang telah memaparkan secara detail dan menyeluruh terkait segala hal tentang pemberian nama anak. Tulisan ini tidak lain hanya ingin memotret sekilas fenomena pemberian nama anak di kalangan masyarakat.

Di tengah masyarakat, pemberian nama anak bisa didapatkan dari banyak hal seperti memintakan nama pada orang tua (kakek atau nenek si calon bayi) atau pada ulama’ (sesepuh/ orang yang dianggap tua atau kyai/ guru/ orang yang dianggap pintar). Selain itu, nama anak bisa didapatkan dari hasil istikhoroh atau bahkan mimpi dari orang tuanya.

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Hal menarik lain yang juga dapat dipotret dari pemberian nama anak di masyarakat kita adalah beberapa formula unik yang bisa kita temui seperti pemberian nama dengan terminologi khas suatu masyarakat tertentu seperti Kenang dan Gendis (di masyarakat Jawa) atau Tengku dan Cut (di masyarakat Aceh).

Selain itu, pemberian nama anak dengan cara itba’ atau mengikuti nama pejuang agama (nabi, ulama’ dan kyai) atau tokoh pahlawan juga menjadi salah satu inspirasi bagi orang tua dalam memberi nama anaknya. Bagi para orang tua yang ingin menyematkan nama Islami pada anaknya, beberapa formula yang dipakai diantaranya diambil dari ayat-ayat Al-Qur’an atau kata dalam bahasa arab yang mengandung arti baik dan indah seperti Yassirli Amri atau Zidni Ilma.

Kembali mengulas fenomena pasangan artis Irish bella dan Ammar Zoni, rasanya publik juga perlu memberikan reward sekaligus mengambil pelajaran. Pasangan ini secara sukacita memutuskan menyematkan angka pada akhir nama anaknya di tengah ketidaklaziman hal tersebut ditengah masyarakat. Ini tentu keputusan yang tidak main-main, perlu diskusi kedua belah pihak.

Maka publik perlu “acung jempol” atas hal ini. Bagaimanapun, pasangan ini telah berusaha keras melakukan kerja kesalingan mengambil keputusan besar ditengah proses berumah tangga dalam menentukan nama anak secara bersama-sama.

Meski terkesan tidak lazim dan nyleneh sekalipun, jika pasangan suami istri saling rela dan bersepakat secara bersama-sama berikhtiar mewujudkan makna dibalik simbol (angka sekalipun) dari nama tersebut, maka suatu saat jikalau anak bertanya atau bahkan “menggugat”, maka ayah ibunya akan memberikan jawaban dengan penuh kewibawaan yang mantap dan kebijaksanaan yang matang. Hal ini tentu akan menguatkan sang anak dikemudian hari.

Pada muaranya, lagi-lagi kita harus bisa menangkap ini semua sebagai concern Mubadalah bahwa pemberian nama anak merupakan satu dari banyak proyek kesalingan dalam rumah tangga yang harus dikerjakan secara bersama-sama oleh pasangan suami dan istri. Betapapun indah dan bagaimanapun luar biasa cara mendapatakannya, jika pemberian nama anak tersebut tidak berdasakan kerelaan kedua orang tuanya, maka akan sulit bagi anak untuk mewujudkan apa yang seharusnya menjadi do’a dalam namanya.

Karena sekali lagi, dibalik nama setiap anak, ada peran, usaha, tanggung jawab dan amanah besar orang tua untuk mengantarkan anak tersebut menapaki setiap fase kehidupan sebagaimana yang diharapkan dalam nama anak tersebut. Jika tidak dengan kerja kesalingan, lantas mau bagaimana? []

 

 

Tags: Ammar ZoniIrish BellakeluargaKesalinganMubadalahPemberian Nama AnakPeran Orang Tua
Yulinar Aini Rahmah

Yulinar Aini Rahmah

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version