• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Kesetaraan Gender Bukan Ancaman Bagi Laki-laki

Astuti Mairinda Astuti Mairinda
14/11/2022
in Kolom
0
Kesetaraan Gender Bukan Ancaman Bagi Laki-laki
140
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah. Id–  Kesetaraan Gender Bukan Ancaman Bagi Laki-laki. Termasuk dalam akses pendidikan. Pasalnya, pendidikan merupakan salah satu hak asasi setiap insan. Siapapun memiliki kesempatan memperoleh pendidikan. Saking pentingnya pendidikan, Rasulullah saw bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim” (HR. Bukhari-Muslim).

Hadits ini semakin mempertegas bahwa “belajar” adalah hak setiap orang, laki-laki atau perempuan, yang tua, terlebih lagi yang muda. Kesemuanya memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pengetahuan.

Sebab, salah satu cita-cita bangsa yang tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Di antara langkah strategis yang bisa dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah melalui pendidikan.

Setiap anak bangsa, baik laki-laki ataupun perempuan pada hakikatnya memiliki kesempatan, dan hak yang sama dalam belajar dan memperoleh pendidikan.

Baca juga: Tidak Hanya Lelaki, Perempuan Juga Harus Berpendidikan 

Baca Juga:

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Dewasa ini banyak ditemukan baik di kota-kota maupun di desa, masyarakat yang sadar dengan pentingnya pendidikan bagi anak. Mulai dari Playgroup hingga Perguruan Tinggi sudah mulai menjamur tumbuh di setiap daerah. Ini sangat baik dan menggembirakan.

Sungguhpun demikian, sejatinya dalam realita masyarakat masih tampak ketimpangan-ketimpangan dalam relasi sosial ini. Khususnya penerimaan masyarakat (laki-laki) terhadap perempuan yang bersekolah.

Kesetaraan Gender Bukan Ancaman Bagi Laki-laki

Benar adanya, hari ini setiap orang, laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan pendidikan setinggi-tinggi. Hanya saja, penerimaan segelintir orang yang masih terkungkung dalam mindset jadoel bahwa perempuan tidak boleh menempuh strata pendidikan yang lebih tinggi dari laki-laki. Ini bisa dilihat dari redaksi dialog berikut ini:

L: Aku gengsi donk klo kamu pendidikannya lebih tinggi, sementara aku cuma tamatan sarjana aja.

P: Kenapa kamu gengsi? Bukannya baik, sebab punya pasangan yang juga berpendidikan.

L: Nanti.. klo kamu pendidikannya lebih tinggi dari aku, kamu bakal ngatur-ngatur aku. Yang namanya laki-laki itu kan calon pemimpin. Dan perempuan itu yang dipimpin. Masa yang dipimpin harus lebih tinggi dari yang memimpin?”

Baca juga: Benarkah Perempuan Tidak Boleh Sekolah Tinggi-tinggi?

Percakapan singkat di atas menyadarkan bahwa perempuan yang berpendidikan akan “menginjak” laki-laki. Mereka merasa dirinya direndahkan apabila memiliki pasangan yang mempunyai gelar akademik lebih tinggi. Sungguh pemikiran yang picik.

Tanyalah pada perempuan-perempuan itu, apakah keteguhan dan kesungguhannya dalam memperoleh pendidikan adalah usaha untuk merendahkan laki-laki?

Bukankah perempuan diciptakan untuk menjadi pasangan bagi laki-laki? Lalu ketika laki-laki berhak memperoleh pendidikan yang tinggi, mengapa perempuan dibatasi untuk berpendidikan di bawah laki-laki?

Ummu Salamah

Mari berkaca pada kisah Rasulullah saw dan Ummu Salamah ra. Saat Rasulullah mensyariatkan tahalul sebagai satu rangkaian dalam pelaksanaan ibadah haji. Para sahabat enggan untuk menerima syariat tersebut. Keengganan para sahabat telah membuat Rasulullah saw bersedih.

Saat itu Ummu Salamah ra datang kepada Rasulullah saw dan menawarkan agar Rasulullah saw harus mempraktikkan terlebih dahulu, barulah para sahabat akan mau mengikutinya.

Dan Rasulullah saw melakukan sesuai saran dari istri beliau. Ternyata benar, para sahabat pun mulai mengikuti seperti yang dilakukan Rasulullah saw.

Baca juga: Perempuan di Sekitar Nabi

Ummu Salamah dikenal sebagai perempuan yang cerdas, dan seringkali memberikan saran-saran yang cemerlang kepada Rasulullah saw.

Kisah di atas menunjukkan bahwa Rasulullah saw sendiri merasa terbantu menyelesaikan masalah dengan adanya Ummu Salamah. Apakah dari penggalan kisah singkat ini didapati bahwa Rasulullah saw merasa terhina dengan saran dari istrinya?

Tidak! Bahkan saran dari Ummu Salamah lah yang hingga hari ini, ibadah tahalul menjadi satu dari rukun haji yang tak boleh tinggal.

Rasulullah saw sendiri tidak pernah merasa terganggu jika memiliki pasangan yang cerdas. Justru itu adalah diantara hal yang beliau syukuri.

Lalu hari ini, kenapa masih ada yang berpikiran bahwa wanita berpendidikan adalah ancaman bagi eksistensi laki-laki. Sungguh pemikiran yang sangat picik, sempit dan terbelakang.

Ingatlah, pendidikan yang diperoleh seorang wanita bukanlah sebuah ancaman, tapi ia adalah anugerah. Saat anugerah itu disandingkan dengan keimanan dan penerimaan yang ikhlas karena Allah, maka keberkahan dalam hidup akan terbentang luas di depan mata.

Demikian kesetaraan gender bukan ancaman bagi laki-laki. wallohu a’lam[]

Tags: ajaranbekerjaHaditsislamkarirkerjalaki-lakipekerjaanpendidikanperempuanQuran
Astuti Mairinda

Astuti Mairinda

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version