Mubadalah.id – Dalam membaca teori Womens Ways of Knowing karya Mary Belenky, Blythe Clinchy, Nancy Goldberger, Jill Tarule dari Ferris State University. Mereka menjelaskan bahwa perempuan memiliki pengetahuan prosedural (Procedural Knowledge).
Pada tahap ini, perempuan mulai menyandarkan pengetahuan pada prosedur objektif dan mulai mengomunikasikan pengetahuan. Dia mulai mencari pendapat lain tentang hal yang sama.
Ketika muncul pertanyaan dalam hidupnya tentang sebuah informasi, ia tergerak untuk mencari pendapat lain. Sebuah pengetahuan mulai dibandingkan dengan pengetahuan lainnya. Ketika mendengar penjelasan bahwa suami boleh memukul istri, ia mungkin akan mencari artikel, kitab tafsir, dan Hadis.
Mungkin pula ia mulai mengecek ayat terkait secara utuh, menghubungkan ayat tersebut dengan ayat tentang perkawinan yang sakinah, mawadah, wa rahmah, atau dengan konsep maqashid as-syariah.
Mungkin pula menghubungkan dengan Hadis yang menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. tidak pernah memukul istri dan Hadis yang melarang memukul perempuan.
Pada tahap ini, perempuan mulai tidak percaya begitu saja kepada sebuah pengetahuan dan mulai tergerak mencari sumber lain, lalu menghubungkan dan mengomunikasikan satu sama lain.
Selain itu, perempuan juga memiliki pengetahuan kukuh (Constructed Knowledge). Pada tahap ini, perempuan telah berada dalam posisi pengetahuan yang kukuh karena telah melakukan verifikasi atas pengetahuan yang ia dapat. Ia memandang semua pengetahuan secara kontekstual.
Termasuk, ia mulai mengharga strategi subjektif yang menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman riil, maupun strategi objektif dengan melihat pengetahuan sebagai pengetahuan.
Keduanya sama-sama penting. Baginya, validitas sebuah pengetahuan tidak lagi tergantung pada kedudukan maupun profesi seseorang, melainkan pada kekuatan argumentasinya.
Kemudian, pada tahap ini pula, perempuan telah mempunyai alasan kuat atas sebuah pengetahuan yang ia pilih. Misalnya memandang bahwa pemahaman atas QS. an-Nisa 4: 34 yang menekankan bolehnya suami memukul istri tidak lah benar, sebab spirit ayat tersebut justru menjelaskan jangan main pukul kepada istri. []