• Login
  • Register
Jumat, 16 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Sekeping Perunggu Gregoria Mariska Tunjung

Bendera Indonesia bisa terkibar pada podium ketiga atas jerih payah seorang perempuan, Gregoria Mariska Tunjung

M. Baha Uddin M. Baha Uddin
10/08/2024
in Pernak-pernik
0
Gregoria Mariska Tunjung

Gregoria Mariska Tunjung

789
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Helatan perlombaan olahraga terbesar dunia tahun 2024 terselenggara di Paris. Para atlet setiap negara dari pelbagai cabang olahraga berbondong-bondong melakukan performa terbaik untuk bangsanya. Harapan mereka selain mengharumkan negerinya, pun bisa memboyong sebuah medali.

Pelbagai program latihan terus tergencarkan di pelbagai cabor terikuti atlet. Di seluruh cabor kompetisi antara lelaki dan perempuan terpisah lewat kelas masing-masing. Sementara perpaduan keduanya hanya ada di beberapa cabor seperti bulut angkis di kelas ganda campuran.

Indonesia perhari ini (10/08) berhasil mengantongi tiga medali. Satu di antaranya keluar dari cabor bulu tangkis lewat kelas tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung meraih medali perunggu. Capaian ini menjadi penantian setelah 16 tahun menunggu sektor tunggal putri tak mendapat medali.

Perunggu yang didapat Jorji—sapaan akrabnya—menjadi medali pertama Indonesia. Ia menjadi satu-satunya perempuan dari atlet Indonesia, hingga klasemen saat ini, yang menyumbang medali di Olimpiade Paris.

Perempuan Mengharumkan Bangsa

Dari tangan seorang perempuan nama Indonesia terharumkan. Bendera Indonesia bisa terkibar pada podium ketiga atas jerih payah seorang perempuan. Perjuangan Gregoria Mariska Tunjung mengikuti Olimpiade ini tentu tak mudah. Mulanya ia (sempat) tak diunggulkan dalam kontingen bulu tangkis Indonesia. Namun, takdir berkata lain, Jorji bekerja keras tanpa henti bisa membuktikan ia satu-satunya wakil kontigen bulu tangkis yang mendapat medali.

Baca Juga:

Wasit dan Persoalan Kepemimpinan Tak Adil

Putri Kusuma Wardani, Torehan, dan Ruang Setara

Olimpiade dan Kisah Spiderwomen Aries Susanti Rahayu

Olimpiade Paris 2024: Kontroversi Larangan Hijab bagi Atlet Muslim Prancis Memicu Protes Global

Raihan Jorji mendapat perunggu setelah lawannya, Carolina Marin dari Spanyol, tak bisa bertanding di perebutan ketiga musabab cidera. Namun, jauh dari sebatas keberuntangan itu, usaha dan kerja keras Jorji terpetakan sejak di fase grup. Ia berhasil keluar menjadi juara grup setelah mengalahkan Polina Buhrova (Ukraina) dan Tereza Švábíková (Ceko).

Sedang di babak 16 besar, Jorji menang atas Kim Ga-eun (Korea Selatan) Sementara pada babak perempat final, Jorji memulangkan mantan pebulu tangkis tunggal putri pertama dunia, Ratchanok Intanon (Thailand).

Kanon ini membawa pada sebuah premis bahwa tak baik memandang jelek (memarginalkan) seseorang hanya karena ia berbeda jenis kelamin, kapasitas, dan kemampuan. Keberadaan Jorji di kelas tunggal putri sempat tak dijagokan kontingen Indonesia. Justru kelas lain yang mendapat perhatian lebih daripada Jorji malah tak bisa menyumbangkan medali untuk kontingen bulu tangkis Indonesia.

Raihan perunggu Gregoria Mariska Tunjung laiknya tamparan keras bagi federasi bulu tangkis Indonesia. Bahwa tak semua yang memiliki rekam jejak belum moncer di beberapa ajang sebelumnya tak bisa bertarung pada helatan-helatan bulu tangkis berikutnya. Setiap pukulan raket Jorji dalam pertandingan perlahan merajut harapan kembali kontingen bulu tangkis.

Meneladani Jejak Legenda

Bahwa sebagai perempuan, Jorji berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah helatan akbar olahraga dunia. Bahkan, kita bisa menengok ke belakang pada Olimpiade Barcelona 1992, pendahulu Jorji, seorang perempuan bernama Susi Susanti berhasil menabur kebanggaan Indonesia lewat medali emasnya.

Walau Gregoria belum bisa menjaga tradisi emas Indonesia, perhari ini, dua emas telah tergondol oleh Veddriq Leonardo cabor panjat tebing dan Rizki Juliansyah di kelas 73 kg angkat besi.

Teringat sebuah kalimat pendek pernah terucapkan oleh KH. Husein Muhammad bahwa perempuan adalah sumber kehidupan dan peradaban. Peradaban tentu terajut dari pelbagai bidang dan ruang.

Susi telah mencatat peradaban menjadi perempuan pertama cabor bulu tangkis Indoensia meraih medali emas. Pun, hari ini Jorji tengah menderap mengikuti sang legenda untuk tetap menjadi penyumbang kebanggaan dan harapan bagi dunia bulu tangkis Indonesia.

Sekeping perunggu Jorji perlahan menembus batas dan sekat stereotipe terhadap perempuan yang kerap termarginalkan. Terutama di sektor tunggal putri yang kerap mendapat nobatan sektor paling tak diharapkan—selama ini. Dalam sebuah adegan film Habibie & Ainun 3 (2019), mendiang BJ. Habibie yang diperankan Reza Rahadian menurutkan kalimat pendek namun berkesan: “Mau laki-laki atau perempuan, kalau pintar ya pintar!”.

Kalimat almarhum perlu mendapat penafsiran. Bahwa “pintar” itu didapat dari kerja keras dan usaha. Maka sesiapapun mereka yang melakoninya niscaya bakal mendapatkannya.

Begitupun dalam hal olahraga, misalnya. Mereka yang ingin menjadi juara tentu bukan saja mengandalkan keunggulan stereotipe belaka, perlu ada banting tulang latihan, kerja keras, dan lainnya mesti tersiapkan untuk bisa meraihnya. Dan, Gregoria Mariska Tunjung telah melakukan itu semua. []

Tags: Gregoria Mariska TunjungMedali EmasolahragaOlimpiade Paris 2024Pebulu Tangkis Perempuan
M. Baha Uddin

M. Baha Uddin

Bergiat di komunitas Serambi Kata. Editor di nisa.co.id.

Terkait Posts

Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Suami

5 Kewajiban Suami untuk Istri yang sedang Menyusui

15 Mei 2025
Ketika Perempuan

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

15 Mei 2025
Qiyas Perempuan Menjadi Pemimpin

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

15 Mei 2025
Ijma' perempuan

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

14 Mei 2025
Perempuan Jadi Pemimpin Negara

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nakba Day

    Nakba Day; Kiamat di Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami
  • Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan
  • Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!
  • Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban
  • 5 Kewajiban Suami untuk Istri yang sedang Menyusui

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version