• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Kisah 3 Sahabat Beda Keyakinan dalam Buku Membangun Kebersamaan dalam Keberagaman

Seperti kata Aman di akhir hidupnya, “Persahabatan sejati adalah tentang menerima, bukan menghakimi. Ketika kita saling menerima, perbedaan hanyalah bagian kecil dari cerita yang lebih besar cerita tentang kedamaian dan keindahan hidup.”

Aldi Anugrah Saputra Aldi Anugrah Saputra
20/01/2025
in Buku
0
Beda Keyakinan

Beda Keyakinan

965
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Belum lama ini, saya sedang membaca buku Membangun Kebersamaan dalam Keberagaman: Potret dari Cirebon, karya Marzuki Rais dkk. Buku ini menghadirkan beragam kisah yang menggambarkan pentingnya toleransi antarumat beragama. Salah satu tema yang menarik perhatian saya adalah “Persahabatan dalam Beda Keyakinan”.

Tema ini mengisahkan hubungan persahabatan tiga orang dengan latar belakang keyakinan yang berbeda yaitu Asmara, Aman, dan Wadi.

Asmara adalah seorang tentara yang gagah berani. Dia dikenal sebagai orang yang disiplin dan selalu taat menjalankan ajaran agamanya sebagai seorang Muslim. Setelah pensiun, Asmara menjadi sosok yang dihormati di desanya. Tidak jarang ia juga sering dimintai nasihat oleh masyarakat.

Dalam buku ini, Asmara terkenal dengan pribadi yang penuh perhatian, terutama kepada sahabat-sahabatnya.

Di sisi lain, ada Aman, seorang mantri kesehatan. Meskipun sudah pensiun dari rumah sakit tempatnya bekerja, ia membuka klinik kecil di rumah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga:

Belajar Toleransi dari Kisah Khalifah Manshur dan Georgeus Buktisyu

Buku Sayap-Sayap Patah: Kritik Kahlil Gibran terhadap Pernikahan Paksa

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

Herland: Membayangkan Dunia Tanpa Laki-laki

Aman adalah seorang Kristen yang taat. Ia sering memimpin doa di gereja dan dihormati sebagai sesepuh di kalangan umatnya. Namun, dalam kesehariannya, Aman tidak pernah memandang perbedaan agama sebagai penghalang untuk berbuat baik.

Kisah Wadi

Berbeda dengan kedua sahabatnya, Wadi adalah seorang pria sederhana yang hidup seorang diri. Ia menghabiskan harinya sebagai penjahit, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ketika tidak ada pesanan menjahit, Wadi menjadi buruh serabutan, melakukan pekerjaan apa saja yang bisa menghasilkan uang.

Wadi jarang berbicara tentang keyakinannya. Ketika ditanya oleh tetangga, ia hanya tersenyum, membuat banyak orang menduga bahwa ia seorang Penghayat Kejawen.

Ketiganya sering menghabiskan waktu bersama di sore hari. Mereka biasanya berkumpul di rumah Asmara atau Aman, bermain catur, mendengarkan siaran wayang di radio, atau sekadar berbincang tentang kehidupan.

Tawa mereka sering terdengar dari kejauhan, menciptakan suasana hangat. Bahkan dengan berbeda keyakinan, ketiganya hidup dalam harmoni, saling mendukung, dan memperlihatkan nilai-nilai kesalingan.

Namun, dari kisah tiga orang ini ada hal yang sangat menarik terutama saya Hari Raya Idulfitri atau Natal tiba. Wadi penganut Kejawen itu selalu memberikan baju hasil jahitannya kepada Asmara dan Aman. Hal ini dilakukan oleh Wadi sebagai sebagai bentuk penghormatan kepada kedua sahabatnya.

Memastikan Kesehatan Sahabat

Selain itu, Aman, sang mantri selalu memastikan Wadi dan Asmara selalu dalam kondisi sehat. Jika salah satu dari mereka sakit, Aman merawatnya dengan penuh perhatian, memberikan obat, dan memastikan kebutuhan mereka terpenuhi.

Hingga suatu hari, Wadi meninggal dunia, Asmara dan Aman setia berada di sisinya hingga nafas terakhir. Mereka mengantar sahabat mereka dengan penuh rasa hormat dan doa.

Beberapa tahun kemudian, Asmara juga meninggal dunia akibat penyakit diabetes yang dideritanya.

Aman, satu-satunya yang tersisa dari persahabatan itu, hidup lebih dari seratus tahun. Di usianya yang senja, Aman sering bercerita kepada anak-anak dan cucunya tentang betapa berartinya persahabatan mereka.

“Asmara dan Wadi mereka adalah sahabat terbaikku,” kata Aman dengan mata berbinar. “Kami berbeda dalam banyak hal, tapi itu tak pernah menjadi masalah. Justru perbedaan itu yang membuat kami saling melengkapi.”

Kisah mereka menjadi legenda di desa itu. Banyak yang belajar bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk saling mengenal dan menghargai. Asmara, Aman dan Wadi telah meninggalkan warisan berupa pelajaran tentang toleransi, kesalingan, dan kasih sayang.

Seperti kata Aman di akhir hidupnya, “Persahabatan sejati adalah tentang menerima, bukan menghakimi. Ketika kita saling menerima, perbedaan hanyalah bagian kecil dari cerita yang lebih besar cerita tentang kedamaian dan keindahan hidup.”

Sungguh, pesan yang Aman sampaikan begitu dalam. Sehingga nilai pentinya dari buku ini adalah bahwa perbedaan agama atau keyakinan bukanlah penghalang untuk menjalin persahabatan. Justru, persahabatan lintas agama dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarindividu, memperluas wawasan, dan menciptakan perdamaian.

Bahkan pesan pentingnya adalah bahwa perbedaan seharusnya tidak menjadi alasan untuk perpecahan, melainkan dasar untuk saling melengkapi dan memperkaya kehidupan. []

Tags: bedabukukeyakinankisahMembangun Kebersamaan dalam KeberagamanSahabar
Aldi Anugrah Saputra

Aldi Anugrah Saputra

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) ISIF Cirebon.

Terkait Posts

Kisah Khalifah Manshur dan Georgeus

Belajar Toleransi dari Kisah Khalifah Manshur dan Georgeus Buktisyu

30 Mei 2025
Sayap-sayap Patah

Buku Sayap-Sayap Patah: Kritik Kahlil Gibran terhadap Pernikahan Paksa

30 Mei 2025
Perempuan Keluar Malam

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

28 Mei 2025
Daughters of Abraham

Ulasan Daughters of Abraham: Ketika Para Putri Ibrahim Menggugat Tafsir

27 Mei 2025
Buku Toleransi dalam Islam

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

26 Mei 2025
Buku Saku Keluarga Berkah

Membangun Keluarga Sakinah: Telaah Buku Saku Keluarga Berkah

25 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Teknologi Asistif

    Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab Menurut Pandangan Ahli Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis
  • Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?
  • Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar
  • Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID