Mubadalah.id – Nabi Muhammad Saw telah banyak memberikan banyak teladan kepada kita semua, termasuk memberikan ruang pendidikan kepada para perempuan untuk belajar dan berpendidikan tinggi. Berikut kisah Nabi Muhammad mengajar sahabat perempuan.
Teladan tentang para perempuan diminta untuk belajar dan berpendidikan tinggi itu pernah Nabi Saw praktikkan saat mengajar para sahabat perempuan.
Teladan yang diberikan Nabi Saw tercatat dalam hadis shahih Bukhari yang diriwayatkan oleh Abu Said al Khudri Ra
Isi hadis tersebut sebagai berikut, Abu Sa’id al-Khudri Ra menuturkan bahwa suatu saat, ada seorang perempuan datang bertandang kepada Rasulullah Saw dan berkata, “Wahai Rasulullah, para laki-laki itu telah banyak memperoleh pelajaranmu.”
“Bisakah engkau menyempatkan diri untuk kami (para perempuan) pada hari tertentu sehingga kami bisa mendatangimu mengajarkan kami apa yang diajarkan Allah kepadamu?”
Rasulullah Saw. menjawab, “Ya, silahkan berkumpul di hari tertentu dan di tempat tertentu.”
Para perempuan kemudian datang berkumpul (di hari dan tempat yang ditetapkan), dan Rasulullah Saw pun hadir mengajari mereka apa yang diperolehnya dari Allah Swt. (Shahih al-Bukhari).
Di dalam hadits tersebut, menurut Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku 60 Hadis Shahih menegaskan dua hal.
Pertama, perempuan berhak menuntut para pengambil kebijakan mengenai hak-hak mereka.
Kedua, perempuan berhak atas pendidikan yang berkualitas sebagaimana laki-laki. Pendidikan adalah hak yang paling dasar bagi setiap orang.
“Di sini, perempuan harus diberi perhatian secara khusus dan diprioritaskan, karena seringkali hak pendidikan mereka tidak terpenuhi karena kewajiban sosial yang disematkan pada mereka, mengurus keluarga, melayani suami, menikah dini, atau memberi kesempatan kepada laki-laki,” tulis Kang Faqih.
Oleh sebab itu, Kang Faqih mengajak, bahwa teks hadis di atas, juga bisa dijadikan landasan mengenai kebijakan afirmasi (affirmative action), bagi perempuan.
“Saatnya berpikir secara adil bahwa pendidikan adalah hak dasar perempuan dan laki-laki,” tegasnya.
Selain itu, Kang Faqih menyampaikan, hadis riwayat Abu Said al Khudri Ra ini juga menjadi tuntutan para perempuan terhadap Nabi Muhammad Saw.
Para perempuan merasa, lanjut Kang Faqih, kesempatan belajar mereka lebih terbatas dan pengetahuan yang didapat dari Nabi Muhammad Saw lebih sedikit jika dibandingkan para sahabat laki-laki.
“Nabi Muhammad Saw mendengarkan, memahami, dan memenuhi tuntutan mereka (para perempuan),” tukasnya.
Demikian sekilas kisah Nabi Muhammad mengajar sahabat perempuan. Inilah contoh yang mulia yang diajarkan oleh Rasulullah. (Rul)