Mubadalah.id – Sehat berhubungan dengan fungsi, sedangkan afiat berhubungan dengan tujuan penciptaan atau makna. Mata yang sehat adalah mata yang bisa kita gunakan untuk melihat tanpa alat bantu. Sedangkan mata yang afiat adalah mata yang mudah untuk melihat kebaikan dan susah untuk melihat keburukan.
Sebab, tujuan atau makna penciptaan mata oleh Tuhan adalah agar bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Makna thayyiban untuk makanan adalah makanan yang bergizi tinggi. Sedangkan halalan mengandung arti spiritual, yakni Tuhan ridhai.
Makanan yang bergizi tetapi ia beli dengan uang korupsi, maka makanan itu berguna untuk pembentukan fisik. Tetapi merusak untuk pembentukan karakter karena tidak Tuhan ridhai.
Oleh karena itu, pranatalia education dimulai ketika sepasang suami istri melakukan hubungan intim. Hubungan seksual secara fisik merupakan pemuasan syahwat. Tetapi secara spiritual mereka harus berdoa agar hubungan itu menjadi proses lahirnya anak yang saleh dan diberkati.
Selama dalam kandungan, janin harus orang tua beri konsumsi yang halal dan thayyib melalui ibunya. Begitu pula dengan ayah. Setiap aktivitasnya harus ia niatkan sebagai proses pembentukan karakter anak.
Jika berharap anaknya nanti berkarakter jujur, jangan sekali-sekali melakukan kebohongan ketika anaknya dalam kandungan. Jika ingin anaknya memiliki sifat pemurah, perbanyaklah sedekah.
Teori ini juga kemudian diadopsi oleh budaya Jawa, antara lain bahwa jika istri sedang mengandung, suami tidak boleh menyembelih hewan, tidak boleh menyakiti binatang, dan berbagai larangan lainnya.
Tradisi ngupati (4 bulan) dan nujuh bulan sesungguhnya berdasarkan teori pranatalia education. Dan ketika anak lahir langsung kita azani, yakni secara spiritual kita beri fondasi iman dan tauhid. []