• Login
  • Register
Minggu, 29 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

KUPI Gelar Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Seruan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan

Di tengah berbagai krisis yang kian mengkhawatirkan, suara nurani kita terpanggil. Kita tidak bisa diam. Kita harus bersuara dan bertindak untuk kemaslahatan umat. Ulama perempuan harus tampil sebagai kekuatan moral dan sosial yang memperjuangkan keadilan

Redaksi Redaksi
14/05/2025
in Aktual
0
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam upaya menjawab berbagai persoalan kebangsaan dan kemanusiaan yang semakin kompleks, Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) akan menggelar acara bertajuk “Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Kita Semua Punya Guru Perempuan, Saatnya Kita Bangkit Bersama” pada Minggu, 18 Mei 2025, pukul 08.00–12.00 WIB. Kegiatan ini akan berlangsung secara daring.

Acara ini merupakan bagian dari konsolidasi gerakan moral dan keulamaan yang digagas oleh jaringan ulama perempuan dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini akan menghadirkan sejumlah tokoh penting, di antaranya KH. Husein Muhammad, Nyai Hj. Masruchah, Nyai Hj. Masriyah Amva, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Hj. Rieke Diah Pitaloka, dan KH. Nur Achmad.

Menurut panitia penyelenggara, kegiatan ini diinisiasi sebagai respons atas berbagai krisis sosial yang tengah melanda Indonesia dan dunia. Di antaranya kekerasan terhadap perempuan yang makin marak, jeratan judi online dan pinjaman online ilegal yang menyasar rakyat kecil, perdagangan orang yang mengancam generasi muda, serta melemahnya sistem hukum dan demokrasi.

“Di tengah berbagai krisis yang kian mengkhawatirkan, suara nurani kita terpanggil. Kita tidak bisa diam. Kita harus bersuara dan bertindak untuk kemaslahatan umat. Ulama perempuan harus tampil sebagai kekuatan moral dan sosial yang memperjuangkan keadilan.”

Jejak Ulama Perempuan dan Warisan Spiritualitas

Acara ini juga akan menjadi momentum refleksi atas peran historis dan spiritual para ulama perempuan di Indonesia. KUPI mengajak publik untuk mengenang sosok-sosok alimah yang selama ini hadir dalam kehidupan masyarakat, meskipun sering kali luput dari catatan sejarah arus utama.

Baca Juga:

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Tegaskan Eksistensi Keulamaan Perempuan

Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Salah satunya adalah Syarifah Mudaim, ibu dari Sunan Gunung Jati, yang dikenal sebagai sosok alimah dengan spiritualitas mendalam dan pengaruh besar dalam membentuk kepemimpinan anaknya yang kelak menjadi Wali Songo dan pemimpin besar Cirebon.

“Kita semua punya guru perempuan, baik itu nyai, ustadzah, tengku, guru ngaji, atau bahkan ibu kita sendiri. Mereka adalah para ulama perempuan yang menanamkan cahaya ilmu, kasih sayang, dan keberanian dalam hidup kita. Kini, sudah saatnya kita melanjutkan warisan mereka dengan bangkit bersama,” tulis KUPI.

Bulan Kebangkitan ini juga merupakan lanjutan dari spirit yang telah ditegaskan dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia ke-2 yang berlangsung di Pesantren Bangsri, Jepara, pada tahun 2022. Saat itu, jaringan KUPI berikrar untuk terus berjalan bersama kelompok-kelompok yang terpinggirkan dan terluka, dan menjadi bagian dari solusi atas persoalan umat, bangsa, dan dunia.

Gerakan KUPI menekankan pendekatan keulamaan berbasis nilai-nilai rahmah (kasih sayang), keadilan, dan keberpihakan kepada yang dilemahkan. Pendekatan ini tidak hanya berbasis teks keagamaan, tetapi juga pengalaman hidup perempuan dan realitas sosial yang masyarakat tengah hadapi.

Pendaftaran dan Informasi Acara

Acara secara daring ini terbuka bagi siapa saja, terutama anggota jaringan KUPI, pesantren, majelis taklim, komunitas keagamaan, dan individu yang memiliki komitmen terhadap keadilan sosial dan keulamaan perempuan. Peserta dapat mendaftar melalui tautan berikut: 🔗 bit.ly/kebangkitanulamaperempuan

Peserta juga diimbau mencantumkan nama pesantren, majelis taklim, atau komunitas jika mengikuti acara ini secara berjamaah atau melalui nonton bareng (nobar). Link Zoom dan kanal live streaming akan dibagikan setelah peserta melakukan pendaftaran.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi narahubung acara: Sari Narulita – 0818-0644-9319. []

Tags: BulangelarKebangkitanKrisis KemanusiaanKupiSeruan Bangkitulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Feminisme di Indonesia

    Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggeser Fiqh Fitnah Menuju Fiqh Kesetaraan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fiqh Al-Usrah Menjembatani Teks Keislaman Klasik dan Realitas Kehidupan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jangan Tanya Lagi, Kapan Aku Menikah?
  • Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan
  • Tafsir Sakinah
  • Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani
  • Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID