• Login
  • Register
Rabu, 28 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Lebih Dekat Mengenal Ruby Kholifah

Peraih N-Peace di Tahun 2016

Fina Nihayatul Fina Nihayatul
02/10/2020
in Figur, Rekomendasi
1
470
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Bernama lengkap Dwi Rubiyanti Kholifah atau akrab disapa Mbak Ruby, perempuan energik dari ujung pulau Jawa, Banyuwangi ini merupakan peraih N-Peace Awards pada tahun 2016. Penghargaan yang diinisiasi untuk memperingati satu dekade Resolusi DK PBB 1325 itu dianugerahkan untuk Ruby atas dedikasinya sebagai juru kampanye untuk peningkatan hak-hak minoritas dan perempuan terpinggirkan.

Dia dianugerahi atas perannya dalam menyebarkan pendidikan perdamaian di seluruh Indonesia, dan bekerja dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan bagi perempuan. Kontribusi Ruby dalam pembangunaan perdamaian di akar rumput sangat layak untuk diapresiasi.

Banyak orang mengenal sosok Ruby sebagai seorang yang tough, percaya diri dan ambisius. Berdasarkan penuturannya ketika sesi sharing bersama Demokrasi.id, karakter dan pribadi seorang Ruby bisa jadi terbentuk ketika ia menemukan momen di masa kecilnya dimana Ruby kecil merasa dianggap sebagai anak yang tidak diharapkan. Ejekan hingga bully datang menghampirinya  karena postur tubuhnya yang kecil dengan kulit hitam.

Meskipun ejekan itu bukan berasal dari ibu atau keluarga dekatnya yang lain, ia merasa bahwa barangkali ejekan itu memang menyakitkan baginya, tetapi posisi tidak aman itulah yang membuatnya memiliki tekad kuat untuk mencari “rasa aman” hingga menjadi perempuan yang tegar dan kuat. Faktor lain yang menjadi pembentuk kepribadiannya yang tegar boleh jadi karena ia dibesarkan di lingkungan keluarga menengah ke bawah dimana seringkali tidak mudah untuk mendapatkan kata “ya” ketika memiliki permintaan.

Hal lainnya yang juga menarik adalah peran sang Ibu dibalik sosok Ruby. Meskipun tidak berasal dari keluarga yang mengedepankan gender equality, karena harus menepis keinginannya untuk berpendidikan tinggi, sang ibu sangat mengupayakan kepentingan anak-anaknya, dengan tidak memandang laki-laki atau perempuan, termasuk Ruby, ia mendapatkan hak dan kewajiban yang sama, baik perihal pendidikan, pekerjaan rumah tangga, ataupun akses pada pendidikan.

Baca Juga:

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

Being Independent Woman is Not Always About Money, Bro!

Agenda WPS dan Isu Difabel: Nyambung?

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

Ketertarikan Ruby terhadap isu perempuan dimulai ketika ia memulai pendidikan sarjananya di Universitas Jember. Sebagai aktivis di organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), Ruby muda akhirnya bercengkrama dengan teman-teman pergerakan dengan berbagai diskusi dan  wacana, termasuk feminisme.

Di sisi lain, kehidupan di Jember dimana ia menemukan pengalaman perempuan tidak sama seperti apa yang selama ini dialaminya, terlebih ketika bersinggungan dengan perempuan migran, membuatnya tergerak untuk lebih jauh memahami isu perempuan dan keadilan gender.

Awal perkenalannya dengan isu perempuan itu membuat ia berpikir bahwa berkecimpung dengan isu perempuan adalah sebuah panggilan jiwa. Ia ingin banyak perempuan dapat merasakan nasib lebih baik dan merasakan hidup tanpa kekangan atau bebas memilih dan menentukan arah hidupnya sendiri. Bagi Ruby, dunia pergerakan dan mahasiswa  ini menjadi kawah chandradimuka yang membesarkan keinginan Ruby saat ini.

Salah satu tokoh feminis Indonesia yang menginspirasi Ruby muda adalah Yanti Mukhtar. Pertemuan mereka dalam sebuah training feminisme menjadi turning point Ruby melihat realitas tentang Gerwani yang dalam konstruksi masyarakat luas dianggap perempuan pemberontak hingga perempuan yang nakal.

Ruby menganggap Yanti Mukhtar telah membuat persinggungan yang menarik dalam hidupnya ketika menjelaskan bagaimana Gerwani bekerja. Ruby akhirnya mengambil kesimpulan bahwa membaca itu penting untuk melakukan verifikasi pengetahuan kita, karena banyak pengetahuan kita dikonstruksi oleh masyarakat.

Di samping itu, persinggungan dengan Yanti Mukhtar itu mempengaruhi kehidupan Ruby selanjutnya ketika menempuh pendidikan pascasarjana di Thailand. Ia mulai banyak dipengaruhi wacana postmodernisme, dimana ia mulai melihat setiap perempuan itu unik dan beragam.

Tidak hanya bagi perempuan, peraih 100 perempuan berprestasi versi BBC pada 2014 ini juga memberikan perhatiannya kepada pengembangan kapasitas bagi anak-anak muda. Setahun lalu ketika melaksanakan Program Praktik Kerja Nyata di AMAN Indonesia, penulis pernah mendapatkan sebuah cerita dari rekan kerja Ruby tentang perhatian yang dicurahkan Ruby pada generasi muda.

Rekan Ruby itu bercerita bagaimana Ruby memberinya kesempatan untuk ikut bekerja membesarkan program pemberdayaan perempuan akar rumput di masa-masa awal AMAN Indonesia berdiri meskipun sang rekan itu seorang fresh graduate. Ia bersyukur dipertemukan dengan Ruby yang turut membangun passion dan ketertarikannya di dunia aktivisme.

Investasi pada anak-anak muda ini barangkali juga tercermin pada program yang dimiliki AMAN Indonesia, seperti Girls Ambassador for Peace hingga Komunitas Peace Leader Indonesia. Maka tidak jarang di beberapa forum, khususnya jaringan AMAN Indonesia, penulis banyak menemukan anak-anak muda yang berkeinginan menjadi seperti Ruby, sang perempuan juru damai yang energik dan dengan tekad yang kuat. []

Tags: Aman IndonesiaPerdamaianperempuanRuby Khoilifah
Fina Nihayatul

Fina Nihayatul

Terkait Posts

Kafa'ah yang Mubadalah

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

27 Mei 2025
Agenda WPS

Agenda WPS dan Isu Difabel: Nyambung?

26 Mei 2025
Tantangan Difabel

Tantangan Difabel: Aku Tidak Berbeda, Hanya Hidup dengan Cara yang Berbeda

25 Mei 2025
Ulama perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

24 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

23 Mei 2025
Hj. Biyati Ahwarumi

Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

23 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kafa'ah yang Mubadalah

    Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Being Independent Woman is Not Always About Money, Bro!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menstrual Hygiene Day: Menstruasi Bukan Hal Tabu !!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar dari Malaysia Soal Akses Difabel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ulasan Daughters of Abraham: Ketika Para Putri Ibrahim Menggugat Tafsir
  • Menstrual Hygiene Day: Menstruasi Bukan Hal Tabu !!!
  • Belajar dari Malaysia Soal Akses Difabel
  • Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version