• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Maskawin Pernikahan Fatimah As-Samarqandi Berupa Kitab

Kitab inilah yang kemudian menjadi mahar atau maskawin si santri miskin untuk menyunting putri cantik-cerdas gurunya itu.

Redaksi Redaksi
13/11/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Fatimah

Fatimah

573
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Selain cerdas, Fatimah As-Samarqandi adalah perempuan dengan keelokan rupa yang menawan banyak orang. Namanya bagai “bunga desa”, bahkan lebih dari itu “bunga bangsa” yang berarti perempuan paling cantik di negara itu.

Dikisahkan bahwa raja-raja di wilayah Turki dan Arabia silih berganti datang menemui ayahnya untuk meminang putrinya bagi para putra mahkota mereka. Akan tetapi, tidak satu pun yang diterima.

Syekh Alauddin Muhammad bin Ahmad, ayah Fatimah, kemudian menawarkan putrinya kepada Alauddin al-Kasani, santrinya yang cerdas dan rajin ibadah.

Namun, di satu sisi, Alauddin justru merasa bahwa ia tidaklah pantas menikahi putri gurunya yang sangat banyak orang hormati. Apalagi, ia hanya santri yang miskin. Di sisi lain, ia merasa tidak etis menolak permintaan guru.

Akhirnya, Syekh Alauddin Muhammad mengambil keputusan bahwa ia hanya mau menikahkan putrinya jika Alauddin al-Kasani telah rampung menulis syarh (komentar) atas kitab At-Tuhfah al-Fuqaha.

Baca Juga:

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

Bias Kultural dalam Duka: Laki-laki Tak Boleh Sepi, Perempuan Harus Mengisi

Bukan Tak Mau Menikah, Tapi Realitas yang Tak Ramah

Film Azzamine: Ketika Bentuk Proteksi Orang Tua Kepada Anak Perempuan Disalahartikan

Alauddin al-Kasani menyanggupinya, bukan hanya karena gurunya yang meminta. Melainkan karena, lebih dari segalanya, kecantikan dan kecerdasan As-Samarqandi. Maka, ia segera menulisnya.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Alauddin al-Kasani mampu menyelesaikan karyanya yang ia beri judul Badai’ ash-Shanai’ fi Tartib asy-Syarai’ dan terdiri atas tujuh jilid, masing-masing 450 halaman.

Dan, kitab inilah yang kemudian menjadi mahar atau maskawin si santri miskin untuk menyunting putri cantik-cerdas gurunya itu.

Para ulama sezamannya mengatakan bahwa Alauddin al-Kasani adalah santri yang sangat beruntung karena mendapat dua permata nan elok: Fatimah dan Syarh Kitab Tuhfah.

Fatimah as-Samarqandi wafat di Kota Aleppo, Suriah, pada tahun 581 H/1185 M. Dan, ia dimakamkan di pemakaman orang-orang shalih. Kuburannya kita kenal dengan sebutan “Kuburan Perempuan dan Suaminya”. []

Tags: Fatimah As-Samarqandikitabmaskawinpernikahan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID