• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Media Sosial di Masa Pandemi dan Teladan Mbak Alissa Wahid Sebagai Best Sosial Media Movement 2020

Melalui media sosial, mereka mampu mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan-gerakan sosial yang berdampak positif bagi sesama manusia. Dari 16 orang penerima People Of The Year Tahun 2020 dengan 5 kategori, hanya 3 perempuan yang ditetapkan sebagai nominator dan mendapat penghargaan tersebut. Salah satunya adalah Mbak Alissa Wahid dengan Jaringan Gusduriannya.

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
27/11/2020
in Aktual, Figur
0
158
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perkembangan teknologi dan informasi menghadirkan media sosial yang terus meningkat popularitasnya. Dengan media sosial setiap orang bisa saling terhubung dan menjalin percakapan, membangun komunitas, bahkan melakukan aksi-aksi sosial. Apalagi di masa pandemi covid-19 yang sudah berlangsung hampir satu tahun ini, dengan anjuran pembatasan aktifitas sosial dan berbagai aturan protokol kesehatan, media sosial menjadi dunia virtual baru bagi semua orang.

Hal ini berdampak pada peningkatan pengguna media sosial dan internet di tingkat global. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hendra Junawan dengan judul ‘Eksistensi Media Sosial Youtube, Instagram, dan Whatsapp di tengan Pandemi Covid-19 di Kalangan Masyarakat Virtual Indonesia menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pengguna internet terbesar ke-3.

Penggunaan internet di Indonesia mengalami lonjakan sekitar 17.3% juta dari 64% dari total penduduk Indonesia. Mayoritas pengguna menggunakan ponsel sebanyak 171 juta atau setara dengan 98%. Eksistensi dari berbagai media sosial juga mengalami peningkatan dalam masa pandemi covid-19 ini.

Di tengah pandemi dan meningkatnya penggunaan media sosial, tentu saja memiliki nilai positif baik sebagai media komunikasi maupun media promosi bagi para pedagang yang terdampak covid-19. Namun dampak negatif juga tidak bisa dihindari, maraknya berita hoax, ujaran kebencian, pencurian data privasi, hingga penipuan dan pencurian yang dilakukan menggunakan media sosial menjadi hal yang sering terjadi.

Namun tak jarang aksi-aksi sosial juga bermula dari media sosial. Di masa yang serba sulit ini, masih banyak juga orang yang melakukan gerakan sosial baik secara individu maupun kelompok untuk menggerakkan dan membantu satu sama lain. Penggunaan media sosial sebagai aksi sosial inilah yang kemudian menjadi salah satu kategori People Of The Year Tahun 2020 Metro TV dengan kategori Best Sosial Media Movement 2020.

Baca Juga:

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

Merariq Kodek: Ketika Pernikahan Anak Jadi Viral dan Dinormalisasi

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Awet Muda di Era Media Sosial: Perspektif dan Strategi Perempuan

Ada lima nominator yang ditetapkan sebagai penerima penghargaan karena dedikasinya dalam menggerakkan aksi-aksi sosial di media sosial. Pertama, Dokter Share yang digawangi oleh dr. Lie. A. Darmawan dengan rumah sakit apungnya yang telah membantu lebih dari sepuluh ribu orang di daerah terpencil yang membutuhkan pertolongan medis.

Kedua, Tangan di atas yang digawangi oleh Badroni Yuzirman bergerak untuk mencipatakan pengusaha sukses yang tangguh dan berkontribusi bagi peradaban. Ketiga, Yayasan Cinta Anak Bangsa yang didirikan oleh Veronica Colondam ini fokus pada pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Keempat, Rumah Perubahan yang digagas oleh Prof. Rhenald Kasali. Kelima, Jaringan Gusdurian yang dikomandoi oleh Mbak Alissa Wahid yang bertujuan untuk mengelola kerja-kerja Jaringan Gusdurian di bidang tanggap bencana, pemberdayaan sosial ekonomi serta pengorganisasian relawan dalam semua isu kemanusiaan dan keadilan.

Melalui media sosial, mereka mampu mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan-gerakan sosial yang berdampak positif bagi sesama manusia. Dari 16 orang penerima People Of The Year Tahun 2020 dengan 5 kategori, hanya 3 perempuan yang ditetapkan sebagai nominator dan mendapat penghargaan tersebut. Salah satunya adalah Mbak Alissa Wahid dengan Jaringan Gusduriannya.

Jaringan Gusdurian lahir setelah Gus Dur wafat. Banyak kelompok-kelompok yang sebelumnya dibela oleh Gus Dur, mereka datang dan menyampaikan perasaannya tentang siapa yang akan membela mereka setelah kepergian Gus Dur. Hal ini kemudian menggugah hati Mbak Alissa untuk menghubungi dan mengumpulkan murid-murid Gus Dur untuk melanjutkan perjuangan beliau.

Hingga saat ini, Jaringan Gusdurian ada di seluruh penjuru Indonesia. Ada ribuan orang yang merasa dirinya mengambil inspirasi dari perjuangan Gus Dur dan berusaha untuk merawat perjuangan itu untuk Indonesia. Juga ada Guru dan murid-murid Gus Dur di berbagai tempat di belahan dunia yang akhirnya menjadikan media sosial sebagai sarana untuk mempertemukan dan menjalin kedekatan antar Gusdurian, sekaligus tempat untuk menyuarakan nilai-nilai yang diperjuangkan.

Di media sosial, Jaringan Gusdurian fokus pada isu kemanusiaan dan isu keadilan. Gusdurian berkontribusi dalam menyelesaikan beberapa persoalan mayoritarisme yang ada di Indonesia. Yaitu kasus dimana jika ada kelompok mayoritas yang melakukan tindakan-tindakan melanggar hak konstitusi warga minoritas.

Salah satu isu kemanusiaan yang dilakukan terutama di masa covid seperti yang disampaikan Mbak Alissa dalam wawancara di Metro TV, Gusdurian  telah membuka 68 posko di 68 kota untuk membagikan sumbangan sembako dan berbagai kebutuhan masyarakat untuk didistribusikan melalui gerakan teman-teman gusdurian ini.

Untuk mendapatkan banyak partisipasi dari masyarakat, jaringan ini menggunakan media sosial untuk melibatkan banyak tokoh masyarakat yang berkenan membantu dan mengumpulkan dana, sehingga dana dari masyarakat tersebut bisa dihimpun dan dibagikan kembali pada orang yang membutuhkan.

Semua aksi dan gerakan sosial dari Jaringan Gusdurian yang dikomandani oleh Mbak Alissa ini kita dapat belajar, bahwa siapapun baik laki-laki maupun perempuan bisa berkontribusi untuk orang banyak. Dari apa yang telah dilakukan Mbak Alissa dengan jaringannya, ia telah memberi pesan sosial kepada kita semua bahwa nilai seseorang tidak terletak pada jenis kelamin, melainkan pada kebermanfaatan dan kontribusinya bagi sesama.

Sebagaimana pesan dari hadist Riwayat ath-Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath, ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” []

 

Tags: bulan gus durGerakan Kemanusiaanhaul gus durJaringan Gusdurianmedia sosialPerempuan Inspiratif
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Admin Media Sosial Mubadalah.id

Terkait Posts

Hj. Biyati Ahwarumi

Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

23 Mei 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • IUD

    Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Mode Rambut Sukainah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tren Mode Rambut Sukainah
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga
  • Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo
  • Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID