• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Memaknai Fitrah Manusia: Ragam Tubuh yang Merdeka

Setiap manusia memiliki pengalaman dan pemaknaan atas tubuhnya yang tentu saja tak tunggal, tak mungkin kita membuatnya menjadi seragam

Amar Alfikar Amar Alfikar
20/08/2021
in Hikmah
0
Fitrah

Fitrah

319
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Mubadalah.id – Tujuh puluh enam tahun sudah, Indonesia merayakan kebebasannya usai lepas dari belenggu kolonialisme yang sekian lama merenggut kedaulatannya sebagai bangsa yang fitrahnya merdeka, seperti juga fitrah bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.

Merayakan kemerdekaan Indonesia hari-hari ini bisa dilakukan dengan terus menerus melakukan otokritik terhadap diri kita sendiri: terhadap negara yang kebijakan-kebijakan dan pemangkunya belum sepenuhnya memerdekakan warganya, terhadap sistem yang alih-alih menjadi jangkar keadilan bagi ketimpangan justru menjadi alat yang mempertebal dinding ketakadilan, juga kepada sesama warga negara yang semangat relijiositasnya kerap tampil dalam sikap-sikap menabur kebencian ketimbang menebar kedamaian.

Realitasnya, masih banyak orang di negeri ini yang hari-harinya jauh dari kata merdeka. Terutama perempuan dan kelompok-kelompok rentan yang tiap hari barangkali kenyang dengan sikap dan tudingan-tudingan nyinyir berbalut agama, hanya untuk merendahkan martabat kemanusiaannya.

Perempuan dan kelompok rentan sering didikte pilihan-pilihan ketubuhannya. Tak jarang kita mendengar bahwa fitrah perempuan hanyalah untuk hamil dan melahirkan, maka perempuan yang infertil atau memang memilih untuk tak hamil dan tak melahirkan, dianggap jauh dari kata sempurna, atau bahkan dituding melanggar fitrah-Nya. Tubuh manusia kerap dilihat hanya sebagai benda yang berproduksi semata, sehingga fungsi-fungsi kita seolah menjadi tak lebih beda dari robot belaka.

Padahal di balik tubuh yang terlihat secara kasat mata, keutuhan kita sebagai manusia juga mewujud dalam keseluruhan kesadaran dan pengalaman-pengalaman kita yang tak kasat mata.

Farid Zahi, seorang pemikir muslim asal Maroko, menyatakan dalam karyanya, jasad wa aṣ-ṣūrah wa al-muqaddas fi al-Islām bahwa segala perwujudan bermula dari tubuh. Tubuh adalah sesuatu hal yang given, ia merupakan lokus, titik-titik perjumpaan, yang membentuk fondasi kehidupan, gerakan, tindakan dan kesadaran. Tubuh adalah prasyarat utama dari seluruh keberadaan, eksistensi, ia pula yang membentuk pusat hakikat dan persepsi kita akan segala hal.

Sehingga fitrah tak sakadar seonggok daging, lapis-lapis kulit, tulang dan otot-otot yang membentuk kita secara biologis, tetapi akal dan kesadaran ketubuhan kita, perjumpaan-perjumpaannya dengan berbagai lapis pengetahuan dan pengalaman, juga adalah apa-apa yang membentuk kita sebagai manusia. Dus, fitrah kita adalah berbagai kesadaran dan pengalaman ketubuhan kita yang sejatinya merdeka dari dikte-dikte manusia lainnya.

Fitrah kita adalah akal untuk melihat, merenung, memaknai, memberi arti dan memilih berbagai hal yang kita alami dan jumpai saban dari. Fitrah kita adalah kehendak iman untuk belajar menangkap pendar-pendar cahaya-Nya yang mewujud dalam keragaman manusia beserta pengalaman ketubuhannya. Fitrah manusia adalah ragam realitas yang memperkaya kemanusiaan kita.

Allah menegaskan dalam satu ayat-Nya:

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ

Wa-lau syā’a Rabbuka la-ja’ala an-nāsa ummatan wāḥidatan wa-lā yazālūna mukhtalifīna

Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka tetaplah berbeda-beda. (Q.S. Hūd: 118)

Keragaman manusia adalah bagian dari fitrah penciptaan yang Allah berikan kepada kita, keragaman itu tak saja diejawantah oleh Allah dalam perbedaan kelompok beragama, tetapi juga dalam jutaan identitas lain yang demikian beragam di dunia. Setiap manusia memiliki pengalaman dan pemaknaan atas tubuhnya yang tentu saja tak tunggal, tak mungkin kita membuatnya menjadi seragam.

Tak mungkin pula kita memaksa tubuh  orang lain untuk mengikuti apa yang kita katakan. Tubuh orang lain beserta pilihan-pilihan hidupnya adalah fitrahnya, seperti bahwa setiap perenungan dan pilihan hidup yang kita ambil adalah fitrah dan tanggung jawab kita sendiri.

Akan sangat sia-sia jika umat beragama justru menghabiskan begitu banyak waktu dan tenaga keimanan dan penghayatan ketuhanannya dengan menyangkali keindahan fitrah ini, memendam begitu banyak amarah dan kebencian terhadap keragaman yang ada, lalu abai untuk berzikir dalam pikir yang sungguh-sungguh dalam menangkapi spektrum cahaya ilahi melalui wajah-wajah keragaman yang telah Tuhan ciptakan di setiap jengkal realitas di bumi ini. []

 

Tags: Fitrah ManusiaGenderkeadilankeberagamankehidupankemanusiaanKeragamanKesetaraanPerdamaiantoleransi
Amar Alfikar

Amar Alfikar

Pegiat kemanusiaan. Pengaji keadilan. Chevening scholar 2021/2022 jurusan Theology and Religion di University of Birmingham. Karya-karya yang telah terbit: Pagi yang Hilang  (Pesat Foundation: 2009); Sogokan kepada Tuhan  (Lestra: 2013); Cahaya dari Kebun Kata (Taman Budaya Jawa Tengah: 2017); Gus Punk (Pelataran Sastra: 2019); Tafsir Progresif Islam-Kristen terhadap Keragaman Gender dan Seksualitas (Gaya Nusantara: 2020)

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version