• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Membaca Kembali Ayat tentang Penciptaan Laki-laki dan Perempuan

Yang diungkapkan oleh ayat ini adalah bahwa penciptaan manusia berawal dari penciptaan diri yang satu (nafs wahidah)

Redaksi Redaksi
20/02/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Ayat Penciptaan

Ayat Penciptaan

579
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk ayat tentang penciptaan (QS. an-Nisa, 4: 1), maka yang menjadi dasar bagi sebagian ulama tafsir untuk menjustifikasi keyakinan adalah perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk lelaki. Sehingga hal inilah, dalam perspektif mubadalah harus kita baca dan tafsiri kembali.

Keyakinan ini, sebenarnya adalah warisan tradisi dari bangsa-bangsa sebelumnya (kaum Yahudi dan Nasrani) yang menjalar kepada kaum muslimin.

Karena itu, di dalam al-Qur’an tidak kita jumpai satupun ayat yang secara eksplisit menyatakan hal demikian. Yang ada hanyalah interpretasi para ulama yang kita anggap memiliki otoritas penuh untuk menrafsiri teks-teks agama.

Padahal tafsiran adalah tetap tafsiran yang tidak menutup kemungkinan wujudnya keterkaitan dengan perkembangan sosio-pengetahuan yang temporal.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا – ١

Baca Juga:

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Artinya: “Wahai manusia (laki-laki dan perempuan), bertakwalah kamu sekalian kepada Tuhan kalian. Yang menciptakan kalian semua (laki-laki dan peremuan) dari jiwa yang satu (living entity) dan menciptakan sama sepertinya pasangannya. Kemudian dari kedua pasang itu Dia menyebarkan lelaki dan perempuan dalam jumlah yang banyak”. (QS. an-Nisa, 4: 1).

Yang diungkapkan oleh ayat ini adalah bahwa penciptaan manusia berawal dari penciptaan diri yang satu (nafs wahidah), kemudian penciptaan pasangannya yang sejenis dengannya, dari kedua pasang tersebut kemudian penciptaan laki-laki dan perempuan dalam jumlah banyak.

Di dalamnya tidak ada ungkapan secara eksplisit, apakah diri itu laki-laki atau perempuan dan apakah pasangannya itu laki-laki atau perempuan.

Penafsiran Subordinasi

Sehingga penafsiran subordinasi perempuan terhadap laki-laki dengan alasan bahwa yang dimaksud dengan pasangan adalah perempuan dan yang dimaksud dengan diri adalah laki-laki menjadi tidak benar.

Semangat ayat tersebut adalah kebersamaan dan keberpasangan sebagai dasar kehidupan, bukan subordianasi satu kepada yang lain. Sehingga untuk kata nafs wahidah (diri yang satu) dan zawjaha (pasangannya dibiarkan tidak jelas. Sementara ungkapan selanjutnya sangat jelas bahwa lelaki dan perempuan diciptakan dan dua pasangan itu.

Kemudian pandangan sepihak bahwa perempuan tercipta dari dan untuk kesenangan dan ketentraman laki-laki juga harus kita akhiri. Karena dasar yang mereka gunakan tidak secara eksplisit menyatakan demikian:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗ

Artinya: “Dan di antara ayat-ayat-Nya, Dia menciptakan untuk kamu sekalian (laki-laki dan perempuan) pasanganpasangan dari jenis (rnanusia yang sama seperti) kalian, agar kalian cenderung dan tentram kepada mereka, dan Dia menjadikan di antara kalian (dan pasangan kalian) rasih kasih dan sayang”. (QS ar-Rum, 20: 21). []

Tags: ayatKembalilaki-lakimembacapenciptaanperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Kewajiban dan hak

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sejarah Ulama Perempuan

    Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?
  • Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak
  • Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID