• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Membalas Cinta Rasul dengan Mencintai Ahlul Bait

Bahkan saat menjelang Nabi wafat, umatnya lah yang sangat beliau cemaskan. Dengan lirih beliau berucap ummati, ummati, ummati

Sholah Udin Sholah Udin
31/05/2024
in Hikmah
0
Cinta Rasul

Cinta Rasul

864
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Allah Swt melukiskan pribadi Nabi Muhammad Saw dalam firman-Nya;

لَقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٞ رَّحِيمٞ

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” [at-Taubah : 128].

Cinta Rasulullah Saw pada umatnya

Memang begitulah pribadi Rasulullah Saw, beliau sangat sayang, cinta dan peduli terhadap umatnya melebihi cinta beliau pada diri sendiri. Tidak kah kita terbayang bagaimana perjuangan Rasulullah Saw, saat beliau bolak-balik memberanikan diri menghadap Allah Swt agar berkenan mengurangi jumlah fardhu salat.

Pastinya rasa takut, cemas dan gugup hinggap dalam diri rasul pada saat itu, karena mungkin saja Allah akan murka sebab perintah-Nya ditolak dan terus-terusan di tawar. Namun, rasul tetap maju mengambil semua resiko yang ada, karena kebesaran rasa cinta pada umatnya mengalahkan itu semua.

Baca Juga:

Jamilah binti Abdullah: Kisah Perempuan yang Mendampingi Dua Syuhada

Ummu Mahjan: Representasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi Saw

Beribadah secara Proporsional dalam Rumah Tangga: Refleksi Kisah Abu Darda’

Gus Ulil Ngaji Ihya’ Ulumuddin: Kisah Kedermawanan Hingga Dalam Mimpi

Tahu tidak! bahwa pada setiap rasul diberi satu doa mustajab oleh Allah Swt, dan Nabi kita merelakan doa itu di dunia, beliau tidak menggunakanya di dunia. Doa itu beliau simpan untuk kita di akhirat kelak. Ya.. itulah syafaat. Bahkan saat menjelang Nabi wafat, umatnya lah yang sangat beliau cemaskan. Dengan lirih beliau berucap Ummati..Ummati.. Ummati…

Mencintai Ahlul bait

Allah Swt berfirman;

قُل لَّآ أَسۡ‍َٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ أَجۡرًا إِلَّا ٱلۡمَوَدَّةَ فِي ٱلۡقُرۡبَىٰۗ

“Katakanlah: “Aku tidak meminta kepada kalian sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan (pada keluargaku)” [asy-Syura : 23].

Itulah jawabannya, Allah Swt sendiri telah memberikan jawaban kepada kita, tentang bagaimana cara dan upaya kita agar dapat membalas balik cinta Nabi. Yaitu dengan mencintai keluarga, kerabat, dan keturunan beliau. Rasulullah Saw bersabda;

أحبوا الله لما يغذوكم به من نعمة وأحبوني لحب الله وأحبوا أهل بيتي لحبي

“Cintailah Allah atas nikmat yang telah diberikan pada kalian, cintailah aku atas dasar cinta kepada Allah, dan cintailah keluargaku karena cinta kepadaku” [Fadhoilu as-Shahabat li Ahmad bin Hanbal juz 2 hlm. 986].

Cinta kepada Ahlul bait, keluarga, dan dzurriyah Nabi adalah madzhab dari Ahlussunnah yang kita dapati dari guru-guru kita, para kiyai, masyayikh dan para ulama salaf yang diwariskan oleh para sahabat. Sahabat Abu Bakar ra berkata;

“Wahai manusia jagalah dan muliakanlah Muhammad dengan menjaga dan memuliakan Ahlu baitnya”.[HR. Bukhori].

Sahabat Abu Bakar ra juga pernah berkata kepada Sayyidina Ali kw

“Demi Allah, sungguh kerabat Muhammad lebih senang aku bersilaturahmi dan berbuat baik kepada mereka dari pada kepada kerabatku sendiri”.[asy-Syifa bi Ta’riifi Huquuqi al-Mushthofa juz 2 hlm 108].

Cinta Nabi

Mungkin, hal ini terdengar berat bagi sebagian orang, namun bagi orang-orang yang dalam hatinya telah merasuk cinta kepada Nabi, tak ayal ini adalah kabar gembira. Di mana mereka masih bisa mengekpresikan, mengutarakan dan membuktikan rasa cinta Rasul yang terpendam.

Mereka telah merasakan cinta yang Nabi berikan, tentunya mereka pun ingin merespon dan membalasnya. Sebab bagi para pecinta tiada kebahagian yang setara dengan saling berbalasnya cinta dengan sang kekasih.

حب النبي والآل ديني #  ومذهبي حقا ويقيني

وعمدتي في كل حين  #  دوما فلا أضام

“Cinta Nabi dan keluarganya adalah agamaku # madzhab dan sebenar-benarnya akidahku

Dan keyakinan ini sepanjang waktu # sungguh selamanya aku tidak menipu.” []

Tags: Ahlul BaitCinta NabiCinta Rasulsahabat nabiSyafaat Nabi
Sholah Udin

Sholah Udin

M.Sholahuddin, biasa dipanggil sholah. Lahir di Pati Jawa Tengah. Sekarang berdomisili di Bantul Yogyakarta. Alumni Pondok Pesantren al-Anwar Sarang Rembang asuhan K.H. Muhammad Najih Maimoen (Putra K.H. Maimoen) dan telah lulus Ma’had Aly di sana. Kesibukan sekarang adalah ikut mengaji dan belajar menulis kepada Ustadz Amirul Ulum. Untuk media sosial biasa menggunakan Facebook dengan nama Sholah Udin.

Terkait Posts

Menyusui Anak

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version