Syekhah Sutaitah adalah perempuan terkemuka dan pakar fiqh Mazhab Syafi’i
Mubadalah.id – Seorang orientalis Prancis mengatakan dalam bukunya, Tarikh al-Arab, Bangsa Arab (masa lalu) telah memberikan sumbangan yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan eksakta.
Mereka adalah guru kami dalam bidang ini. Di antara mereka, ada seorang perempuan ilmuwan terkemuka dalam bidang ini. Dialah Syekhah Sutaitah yang biasa dipanggil Amat al-Wahid al-Muhamili al-Baghdad.
Tidak kita ketahui secara pasti tanggal kelahirannya. Namun, jelasnya, ia lahir di Baghdad, pada awal abad ke 4 H/10 M, dari keluarga ulama sekaligus ilmuwan yang terkenal.
Ayahnya adalah seorang ilmuwan atau lebih tepatnya ahli matematika, ahli fiqh, dan “mufti” (ahli fatwa) terkenal pada masanya.
Kakeknya, Ismail adh-Dhabbi, adalah “muhaddits”, ahli hadits Baghdad yang banyak meriwayatkan hadits dari para murid Imam Malik bin Anas. Cucunya ialah seorang ulama terkenal: Al-Qadhi Abu al-Husein al-Muhamili, penulis buku terkenal, Al-Lubab fi Fiqh asy-Syafi’i
Syekhah Amat al-Wahid binti al-Muhamili memperoleh ilmu pengetahuan dari banyak ulama besar. Selain ayahnya, ia juga berguru kepada Ismail bin al-Abbas al-Warraq, Abdul Ghafir bin Salamah al-Himshi, Abu al-Hasan al-Mashri, Hamzah al-Hasyimi al-Imam, dan lain-lain.
Sejarawan terkemuka, Khathib al-Baghdadi, adalah orang pertama yang menulis tentang tokoh perempuan ulama ini dalam buku biografi para tokoh Baghdad yang sangat terkenal, Tarikh Baghdad. Ia mengatakan:
“Syekhah Sutaitah adalah perempuan terkemuka dan pakar fiqh Mazhab Syafi’i. Ia hafal al-Qur’an, fiqh Mazhab Syafi’i, ilmu faraidh (hukum waris Islam), matematika, nahwu (tata bahasa Arab), dan lain-lain.”
Hal yang sama juga beberapa ulama sampaikan seperti Imam adz-Dzahabi dalam bukunya, Siyar A’lam an-Nubala, Ibnu al-Jauzi dalam bukunya, Al-Muntazham, dan Az-Zirikli dalam Al-A’lam.
Perempuan ulama sekaligus ilmuwan ini wafat pada bulan Ramadhan, tahun 377 H/987 M. []