• Login
  • Register
Minggu, 13 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Pahlawan Perempuan Indonesia dan Bagaimana Islam Memanggil Para Perempuan

Penyebutan sebagai seorang pahlawan tidak memandang jenis kelamin tertentu. Laki-laki atau perempuan, tua atau muda, mereka semua yang berjuang adalah pahlawan.

Salsabila Septi Salsabila Septi
10/11/2023
in Publik, Rekomendasi
0
Pahlawan Perempuan

Pahlawan Perempuan

762
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id- Mengenal pahlawan yang telah melakukan perlawanan untuk merdeka di negeri ini sangatlah perlu. Bahkan, Indonesia melalui keputusan presiden nomor 316 tahun 1959 menetapkan bahwa 10 November merupakan hari pahlawan nasional.

Arti pahlawan sendiri yaitu sebagai seorang yang memiliki keberanian dan pengorbanan dalam membela suatu kebenaran. Sikap cinta tanah air dan memperjuangkan hak hidup juga mereka lakukan.

Makna Perlawanan

Selama masa penjajahan, banyak sekali perlawanan yang rakyat Indonesia lakukan. Melalui perlawanan-perlawanan ini kita mulai mengenal para pahlawan nasional. Mereka melakukan perlawanan dengan bergam tindakan. Ada yang melakukannya dengan cara perang, maupun dengan kontribusi pemikiran.

Penyebutan sebagai seorang pahlawan juga tidak memandang jenis kelamin tertentu. Laki-laki atau perempuan, tua atau muda, mereka semua yang berjuang adalah pahlawan.

Perjuangan para pahlawan dalam usaha melakukan kemerdekaan tak lain harus berlandaskan kerjasama semua golongan. Sama pentingnya dengan peran para pahlawan perempuan. Mereka juga memiliki andil dalam merumuskan, berjuang dan juga melakukan usaha kemerdekaan itu sendiri.

Baca Juga:

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

Islam dan Persoalan Gender

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung

3 Pahlawan Perempuan Indonesia

1. Soewarni Pringgodigdo

Soewarni jadi salah satu pahlawan perempuan yang memperjuangkan terkait hak-hak perempuan khususnya dalam pernikahan.  Ia bergabung pada organisasi perempuan Jong Jawa, hingga menjadi pemimpin putri Indonesia. Pasca kemerdekaan, soewarni melanjutkan karirnya dan masuk dalam jajaran anggota dewan pertimbangan agung RI di Yogyakarta, hingga bergabung dengan parlemen pada 1950-1995.

Dari sejarah, perempuan kelahiran Bogor ini memiliki suara yang kritis dan tidak ragu menyampaikannya. Soewarni pernah menentang praktik poligami, hingga melakukan kritik pada Soekarno ketika sidang berlangsung. Soewarni mungkin jadi nama yang terdengar asing dan sunyi bagi saya, tapi suaranya pada masa itu, harus jadi contoh perempuan Indonesia kini.

2. Maria Ulfah Santoso

Maria Ulfah Santoso jadi salah satu contoh tokoh feminisme di Indonesia. Ia jadi politisi perempuan yang kritis, optimis dan berkontribusi besar pada pergerakan nasional. Maria jadi perempuan pertama yang memiliki gelar dalam bidang hukum dan perempuan Indonesia pertama yang menjadi anggota kabinet. Beliau juga mengambil pendidikan hukum karena khawatir dengan nasib kurang baik para perempuan ketika menghadapi perceraian.

Dalam persiapan kemerdekaan, maria bergabung dengan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Ketika kemerdekaan, dirinya ditunjuk menjadi penghubung antar pemerintahan republik indonesia dengan sekutu. Puncak karir politik maria ketika berhasil menjadi menteri sosial dalam kabinet sjahrir I dan II. Dirinya mengeluarkan maklumat kementrian sosial mengenai hari buruh.

3. Rasuna Said

Hajjah Rangkayo Rasuna Said atau yang biasa dikenal dengan Rasuna Said jadi pahlawan perempuan yang berjuang untuk persamaan hak perempuan dan laki-laki selanjutnya. Ia mendirikan sekolah dan juga berjuang dalam ranah politik, hingga mendapatkan julukan singa betina. Ayahnya merupakan aktivis dan juga saudagar di tanah minang.

Rasuna Said juga pernah menjadi pemimpin redaksi majalah raya di Sumatera Barat, dengan tulisannya yang tajam. Selain itu, ia mengajar di sekolah yang didirikan Persatuan Muslim Indonesia (PERMI), hingga mendirikan sekolah Thawalib di Padang. Setelah kemerdekaan Rasuna dalam Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia. Puncak karirnya ketika menjadi anggota DPR RIS dan dewan pertimbangan agung.

Islam Memanggil Para Pahlawan

Sebenarnya masih banyak pahlawan perempuan yang ada di Indonesia. Nama mereka mungkin tidak sebesar nama para pahlawan laki-laki. Tetapi tauladan yang mereka berikan khususnya dalam pemberantasan ketidaksetaraan perlu kita pahami dan implementasikan.

Sama halnya dengan panggilan islam untuk para perempuan. Islam sendiri turun pada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril As. Nabi sadar bahwa wahyu ini bukanlah untuk dirinya semata, maka beliau menyampaikan wahyu pertamanya pada perempuan yaitu Khadijah istrinya.

Dari ayat-ayat Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa Islam menyeru kepada perempuan sebagaimana menyeru pada laki-laki. Islam meminta mereka jadi pribadi yang salih dan salihah. Islam juga menyeru kepada mereka terkait kerjasama dalam membina rumah tangga, pembangunaan masyarakat, hingga mendirikan negara yang sentosa. Hubungan antar mereka dalam Islam juga harus saling berkomitmen dan menghadirkan kebaikan.

Peran dan pahlawan perempuan memang hal yang jarang diketahui orang. Walau demikian, kesadaran terhadap potensi diri perempuan sebenarnya sudah banyak berkembang. Para perempuan tidak pernah lelah dalam memperjuangkan segala hak-haknya tanpa melakukan diskriminasi pada laki-laki.

Ketiga nama pahlawan tadi adalah segelintir perempuan yang dapat menyuarakan suaranya. Dan sebagai pembaca, kalian juga dapat menyuarakan suara kalian, tidak menutup kemungkinan kalian sebagai laki-laki atau perempuan. []

Tags: Hari Pahlawanislamistri nabiPahlawan PerempuanSunah Nabi
Salsabila Septi

Salsabila Septi

Menulis untuk ketenangan, dan menjaga alam untuk kemaslahatan.

Terkait Posts

Mas Pelayaran

Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan

13 Juli 2025
Perempuan dan Pembangunan

Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

12 Juli 2025
Isu Disabilitas

Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

12 Juli 2025
Negara Inklusi

Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Kopi yang Terlambat

Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

10 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Praktik Kesalingan

    Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Merebut Kembali Martabat Perempuan
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar
  • Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba
  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID