• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Menilik Jejak Ikhtiar dan Pertolongan Allah di Bulan Muharam

Peristiwa yang menimpa Nabi Musa memberi kita hikmah, bahwa menjadi kewajiban seorang hamba untuk terus berikhtiar semaksimal mungkin dalam segala kebaikan

Belva Rosidea Belva Rosidea
21/07/2023
in Hikmah
0
Bulan Muharam

Bulan Muharam

789
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Muharam menjadi bulan pertama dalam kalender hijriah yang menandakan awal mula tahun baru Islam. Bulan ini  menjadi bulan istimewa, karena termasuk salah satu dari empat bulan haram. Selain karena akan berlipatnya pahala segala kebaikan, berbagai peristiwa sepanjang zaman yang penuh keajaiban juga terjadi di bulan ini. Dari berbagai peristiwa tersebut, kita dapat mengambil pelajaran tentang ikhtiar, keyakinan, dan pertolonganNya.

Penentuan Muharam menjadi bulan pertama dalam kalender hijriyah berdasarkan peristiwa hijrahnya Rasulullah Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tanggal 1 Muharam tahun 1 Hijriyah. Yakni bertepatan dengan selesainya ibadah haji di bulan sebelumnya, yaitu Zulhijah. Muharam nyatanya menyimpan banyak kisah sejak zaman rasul pertama hingga rasul terakhir.

Kisah Para Nabi di Bulan Muharam

Pada masa Nabi Adam di bulan Muharam inilah Allah menerima taubat beliau. Kemudian di masa Nabi Nuh, kapal yang membawa beliau dan umatnya berhasil berlabuh dengan selamat dari bencana banjir paling dahsyat di muka bumi.

Peristiwa sembuhnya Nabi Ayyub dari penyakit yang ia derita selama bertahun-tahun. Nabi Yusuf keluar dari penjara Mesir. Nabi Yunus berhasil keluar dari perut ikan paus yang sempat melahapnya juga bertepatan di Bulan Muharam.

Lalu pada tanggal 10 Muharam atau bertepatan dengan Hari Asyura, peristiwa kemenangan Nabi Musa dari kejaran Fir’aun tercatat dalam sejarah. Semua peristiwa bersejarah tersebut menyiratkan hikmah bahwa pertolonganNya akan datang setelah segala ikhtiar kita upayakan.

Baca Juga:

Di hadapan Ribuan Jamaah Salat Tarawih di Masjid Istiqlal, Nyai Badriyah Jelaskan Peran Perempuan dalam Sejarah Islam

Review Buku The Qur’anic Dilemma: A Hermeneutical Investigation of Al-Khidr

Ramadan Hijrah Hijau: Menggapai Hijrah Spiritual Melalui Hijrah Ekologis

Membincangkan Sejarah Muslim Tionghoa dalam Penyebaran Islam di Nusantara

Pengejaran Nabi Musa oleh Fir’aun terjadi ketika Nabi Musa dan Umatnya (Bani Israil) ingin pindah ke tempat yang lebih aman dari kejahatan Fir’aun yang semakin menjadi-jadi.

Kemudian Allah memerintahkan Nabi Musa untuk berjalan pada malam hari bersama pengikutnya tanpa sepengetahuan Fir’aun. Sebagaimana disebutkan dalam surat Ad-Dukhan ayat 23 yang artinya: “Karena itu berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar….”.

Kemudian Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusul mereka di pagi hari. Sebagaimana kisah dalam QS. Asy-Syu’ara ayat 60 yang artinya: “Lalu (Fir‘aun dan bala tentaranya) dapat menyusul mereka pada waktu matahari terbit”. Kedua pasukan, yakni Firaun dan Musa, berada pada jarak yang sangat dekat. Mereka berhadapan dengan situasi menegangkan karena hanya terlihat lautan dari tepi tebing, yakni Laut Merah.

Pertolongan Allah itu Nyata

Nabi Musa dan umatnya terdesak, namun beliau tetap berikhtiar semaksimal mungkin sambil terus memohon bantuan kepada Allah. Nabi Musa tak sedikitpun meragukan kekuasaan dan pertolongan Allah, beliau yakin bahwa Allah bersama dia dan kaumnya.

Keyakinan akan pertolonganNya tersebut kemudian berbuah hasil dengan turunnya wahyu dari Allah agar Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke permukaan laut. Seketika, lautan tersibak dan pasukan Nabi Musa sebanyak 600.000 orang bergegas menyeberangi Laut Merah.

Ketika Nabi Musa dan umatnya sudah sampai di tepian seberang, Fir’aun baru tiba di tepi lautan, namun tetap dengan kesombongannya mencoba mengejar melewati laut merah. Nabi Musa yang melihat Fir’aun mengejar di tengah laut. Lalu memukulkan kembali tongkatnya dan lautan pelan-pelan menyatu hingga menenggelamkan Fir’aun dan pasukannya.

Peristiwa yang menimpa Nabi Musa tersebut memberi kita hikmah bahwa menjadi kewajiban seorang hamba untuk terus berikhtiar semaksimal mungkin dalam segala kebaikan. Karena bersama kebaikan akan selalu ada pertolonngaNya lewat jalan yang tidak disangka-sangka, sebagaimana Nabi Musa yang tidak menyangka bahwa Allah akan membelahkan laut untuk dia dan umatnya.

Kemenangan Nabi Musa

Peristiwa kemenangan Nabi Musa pada 10 Muharam tersebut pula lah yang melatarbelakangi lahirnya sunnah puasa Asyura, sebagaimana dalam hadist:

“Dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika tiba di Madinah, Beliau mendapatkan mereka (orang Yahudi) malaksanakan shaum hari ‘Asyura (10 Muharam) dan mereka berkata; “Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Lalu Nabi Musa ‘Alaihissalam mempuasainya sebagai wujud syukur kepada Allah”.

Maka Beliau bersabda: “Akulah yang lebih utama (dekat) terhadap Musa dibanding mereka”. Maka Beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummat Beliau untuk turut berpuasa (HR. Bukhari). Sebagai rasa syukur, Umat Yahudi melaksanakan puasa di tanggal 10 Muharam dan menyebut tanggal tersebut sebagai Hari Suci Yom Kippur.

Kemudian untuk menyelisihi persamaan dengan kaum Yahudi, Rasulullah menganjurkan agar umat Islam turut berpuasa pula di tanggal 9 Muharam atau puasa tasu’a. sebagaimana dalam hadist: “Pada waktu Rasulullah dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para sahabat menginformasikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bahwa hari Asyura diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Maka Nabi bersabda: “Tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa juga pada hari kesembilan”. kata Ibnu Abbas, akan tetapi sebelum mencapai tahun depan Rasulullah Saw wafat”. (H.R. Muslim, No: 1916, Abu Daud, No: 2089). Semoga kita semua mendapat kebaikan di Bulan Muharam ini, dan mendapatkan hidup yang lebih baik di tahun yang baru ini. []

Tags: Bulan MuharamHijrahNabi MusaSejarah IslamTahun Baru HijriyahTahun Baru Islam
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pemukulan

    Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version