Mubadalah.id – Energi terbarukan diberbagai negara dikembangkan dengan berbagai motif: motif kedaulatan, motif pembangunan berkelanjutan, dan motif ekonomi (bisnis).
Motif kedaulatan mendasarkan pada kenyataan strategis bahwa energi bisa menjadi elemen vital dalam konflik/persaingan antarbangsa di dunia ini.
Motif ini sekaligus menegaskan bahwa kedaulatan/keamanan energi menjadi salah satu tonggak utama kedaulatan negara. Energi terbarukan berpotensi mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
Berbagai teknologi energi terbarukan saat ini berkembang untuk menjadi sumber energi utama (mainstream). Pertumbuhan pesatnya, utama dalam pembangkitan listrik, didorong oleh berbagai faktor antara lain:
Pertama, harga berbagai teknologi energi terbarukan yang terus membaik dari sisi kemampuan bersaingnya. Kedua, berbagai inisiatif kebijakan yang memihak. Ketiga, membaiknya akses ke dukungan finansial.
Keempat, isu ketahanan energi dan lingkungan tumbuhnya kebutuhan energi di berbagai negara berkembang, dan kekuatan baru ekonomi dunia. Kelima, kebutuhan akses terhadap energi modern. Praktis di seluruh kawasan di dunia ini tumbuh pasar energi terbarukan, baik untuk sistem sentralistik maupun distributed.
Memanfaatkan Sumber Daya Lokal
Salah satu sifat mendasar teknologi energi terbarukan adalah kemampuannya memanfaatkan berbagai ragam sumber daya lokal. Ini membuka peluang bagi Indonesia untuk secara signifikan menurunkan impor energi. Patut terus kita cermati, antara lain, bahwa impor LPG Indonesia terus meningkat dan impor minyak juga terus tinggi serta terus meningkat.
Sementara itu, peningkatan peran energi terbarukan dapat mendorong makin berkembangnya sistem energi terdesentralisasi yang lebih membuka peluang kepada banyak pihak untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri dan juga memasok kebutuhan energi sebagai produsen energi.
Hal tersebut dapat negara kembangkan, baik di wilayah perdesaan (rural) maupun perkotaan (urban). Ini merupakan peluang bagi banyak pihak untuk bisa lebih mandiri energi dan sekaligus bahkan menjadi pengusaha di bidang energi, baik skala besar maupun kecil.
Penyediaan lapangan kerja baru memang merupakan salah satu keuntungan besar peningkatan pemanfaatan energi terbarukan.
Lapangan kerja baru berupa pekerjaan yang langsung maupun tidak langsung terkait seluruh rantai pasok sistem energi terbarukan di sepanjang siklus hidupnya (life cycle).
Pada tahap operasional, sistem energi terbarukan membutuhkan kemampuan personal dan kelembagaan. Demikian juga tahap pemeliharaan sistem tersebut. Peningkatan peran energi terbarukan di Indonesia ini misalnya investasi besar-besaran guna pembangunan konstruksi sistem energi terbarukan.
Hal ini perlu disertai dengan usaha yang sangat serius guna membangun kapasitas nasional (personal dan kelembagaan di berbagai tingkat) agar mampu memenuhi berbagai syarat tahap operasional dan pemeliharaan sistem energi terbarukan tersebut. []