Mubadalah.id – Ngaji Keadilan Gender Islam (KGI) sesi ke-1 angkatan ke-8 digelar di Semingkir, Randudongkal, Pemalang, Senin 10 Juni 2019.
Ngaji yang di hadiri oleh Founder of Flower Aceh dan Presidium Balai Syura, Suraiya Kamaruzzaman, ST, L.LM, MT itu diikuti 42 orang dari berbagai daerah diantaranya, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Indramayu, dan Cirebon.
Pengagas ngaji KGI, Dr. Nur Rofiah, Bil Uzm mengatakan, dalam ngaji KGI prinsip keadilan gender merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ajaran Islam. Sebab, Islam diturunkan oleh Allah SWT sebagai rahmat untuk laki-laki dan perempuan serta mengajak untuk selalu berbuat adil bagi keduanya dan untuk seluruh alam.
“Kenapa istilah yang kupakai adalah KGI bukan keadilan gender dan Islam atau keadilan gender dalam Islam, karena dua istilah terakhir mengesankan keadilan gender sebagai sesuatu yang terpisah atau bisa dipisahkan dari Islam padahal menurutku keadilan gender adalah sesuatu yang menyatu atau jadi bagian tak terpisahkan dari Islam,” kata Bu Nur kepada Mubadalahnews.
Maka dari itu, Bur Nur menambahkan, hak untuk mendapat keadilan itu harus terpenuhi dengan baik. Baik untuk laki-laki dan perempuan, suami dan istri, anak dan orang tua dan lainnya.
“Kita bersikap adil pada orang lain, kita lakukan kewajiban kita yang menjadi hak orang lain dengan baik. Begitu pun orang lain kepada kita,” ucapnya.
Dosen Pascasarjana Ilmu al-Quran dan Tafsir Institut Perguruan Tinggi Ilmu al-Quran (PTIQ) Jakarta itu mengingat agar jangan patah semangat untuk terus menyuarakan keadilan. Sebab, ketidak adilan itu dari dulu sampai hari akhir nanti akan terus ada.
“Semoga bermanfaat dan diberi kesempatan kembali untuk adakan KGI sesi-2,” tukasnya. (RUL)