Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa niat lillahi ta’ala, doa dan tawakal adalah senjata pemungkas yang semestinya dimiliki setiap orang beriman yang hendak menikah.
Manusia, kata Bu Nyai Badriyah, tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Hari ini semua tampak baik, sepuluh tahun lagi belum tentu. (Baca juga: Begini Cara Menghalau Kegamangan Pra Nikah Menurut Bu Nyai Badriyah (1))
Begitu pula sebaliknya, lanjut kata Bu Nyai Badriyah, doa menjadikan Allah sebagai as-Shamad (tempat bergantung segala sesuatu) adalah penepis kegamangan yang paling sempurna.
Shalat istikharah menjadi media penghubung manusia dengan Allah agar mendapat petunjuk mana yang terbaik.
Doa, Bu Nyai Badriyah mengungkapkan, menjadi senjata penguat batin agar mampu menghadapi segala keadaan. (Baca juga: 3 Tahapan Prosesi Pernikahan Menurut Ulama KUPI)
Doa juga, kata dia, menjadi sarana memohon diberikannya takdir baik sekaligus dihindarkan takdir buruk pada kita, saat ini dan saat-saat mendatang.
Apabila sudah melakukan ikhtiar, maka tinggal tawakal kepada Allah. Dan biarlah Allah yang menghalau kegamangan dari hati dan pikiran kita yang terbatas ini.
Dalam al-Qur’an surah Ali Imran ayat 159 Allah berfirman:
فإدْا عزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتو كلين
Artinya : “Kemudian jika kamu sudah membulatkan tekad maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal.” (Rul)