Mubadalah.id – Ketua Majelis Musyawarah Keagamaan KUPI, Nyai Badriyah Fayumi merasa bangga perhelatan rangkaian agenda KUPI II bisa berjalan dengan lancar dan menghasilkan sejumlah rekomendasi KUPI II.
Nyai Badriyah Fayumi juga merasa sungguh bahagia bisa bekerja dan berkhidmah dalam ikhtiar mewujudkan peradaban berkeadilan.
“Sungguh membahagiakan, bekerja, berkarya dan berkhidmah melalui KUPI dalam ikhtiar mewujudkan peradaban berkeadilan bersama teman-teman pejuang yang tulus ikhlas, cerdas, penuh dedikasi. Sekaligus bijak, dan luas hati,” kata Nyai Badriyah Fayumi, seperti dalam unggahan di Facebook, belum lama ini.
Lebih lanjut, Nyai Badriyah mengungkapkan bahwa KUPI II merupakan ruang perjumpaan seluruh ulama perempuan.
Para ulama perempuan duduk bersama bersama untuk mewujudkan bahwa KUPI adalah rumah yang ramah, rahmah, dan membawa maslahah.
“KUPI menjadi ruang perjumpaan, itu nyata. Menjadi ruang bersama, juga fakta. Bahkan menjadi ruang di mana semua yang hadir merasa riang, aman dan nyaman, itu juga kenyataan,” jelasnya.
“KUPI telah menjadi rumah yang ramah dan rahmah bagi semua. Insya Allah membawa maslahah,” tambahnya.
Terlebih, Nyai Badriyah Fayumi menyampaikan bahwa ruang perjumpaan ini termasuk perjumpaan pemikiran, gerakan, akademisi, dan para aktivis.
“Di KUPI ragam perjumpaan memang terjadi yaitu perjumpaan pemikiran dan gerakan, visi dan misi. Fakta di lapangan dan teori, akademisi dan praktisi, pembuat kebijakan dan korban. Uama perempuan kampus (Bu Profesor) dan pesantren (Bu Nyai), ulama dan aktivis, senior dan junior, muslim dan non muslim,” paparnya.
“Hingga perjumpaan aktor perubahan di tingkat akar rumput, lokal, nasional, dan internasional. Perjumpaan-perjumpaan ini menjadikan KUPI sebagai ruang bersama,” imbuhnya. (Rul)