Mubadalah.id – Para perempuan sahabat Rasulullah SAW terkenal aktif memberikan masukan beberapa kebijakan sosial, terutama yang mengenai diri mereka.
Hal ini karena risalah yang dibawa Nabi SAW membawa perubahan sosial yang cukup besar, yang akan menghancurkan kekuasaan status quo para elite Quraisy. Risalah yang didasarkan pada prinsip persamaan antara tuan dan hamba, kuat dan lemah, kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, orang Arab dan yang bukan Arab.
Hal ini penting karena mereka telah memperoleh posisi yang cukup signifikan dalam Islam, yang tidak mereka peroleh pada masa Jahiliyah. Posisi ini tidak atau belum sepenuhnya sebagian laki-laki pahami dan terima.
Karena itu, para perempuan harus memperjuangkan dan banyak memberi masukan kepada Rasulullah SAW. Upaya mereka ini tentu merupakan kiprah politik yang sangat berpengaruh pada kebijakan sosial yang terjadi di masa tersebut.
Dalam suatu riwayat, para perempuan pernah menggugat budaya yang masih memperkenankan laki-laki untuk memukul istri. Nabi SAW sendiri pada akhirnya tidak memuji mereka yang suka memukul istri.
Dari Iyas bin Abdillah bin Abi Dzubab ra. berkata: bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian memukul para perempuan!.”
Lalu datang Umar ra. kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Para istri itu nanti berani (melawan) suami mereka. Berikan kami izin untuk memukul mereka.”
Anehnya, banyak sekali perempuan yang mendatangi keluarga Rasulullah SAW, mengadukan perilaku suami mereka.
Maka Rasulullah SAW pun bersabda: “Sesungguhnya banyak perempuan mendatangi keluarga Muhammad sambil mengadukan perilaku Suami mereka. Mereka (para suami) itu bukanlah orang-orang yang baik”. (HR Abu Dawud, lihat: Ibn al-Atsir, Jami” al-Ushil, VII/330, no. hadis: 4719). []