• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Pekerjaan Domestik Lebih Berat Selama Ramadan, Mari Saling Berbagi Tugas Suami dan Istri

Melalui teladan yang Nabi Muhammad Saw berikan di atas. Maka sudah seharusnya suami dan istri untuk saling tolong menolong dalam mengerjakan tugas rumah. Sehingga semuanya terasa ringan

Rinrin Rianti Rinrin Rianti
01/04/2024
in Personal
0
Ramadan

Ramadan

716
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tak terasa, saat ini kita sudah memasuki 10 akhir bulan suci Ramadan. Ada banyak hal yang sering luput dari ingatan semua. Yaitu, bulan ini justru menjadi bulan yang cukup melelahkan bagi sebagian para istri.

Misalnya, seperti kita ketahui bersama, para istri harus bekerja lebih berat dibanding bulan lainnya. Mereka harus mengerjakan tugas-tugas domesetik, mulai dari belanja, memasak, menyediakan makanan sahur dan buka puasa. Serta mengerjakan beberapa perkerjaan rumah tangga lainnya, seperti nyapu, ngepel, nyuci.

Saya sebagai perempuan, bisa membayangkan betapa lelahnya menjadi seorang perempuan di saat bulan suci Ramadan. Alih-alih mendapat pahala, justru mendapatkan dosa karena sangat membuat lelah para perempuan.

Oleh karena itu, kita tidak boleh membiarkan perempuan terus berada pada kelelahan. Sehingga yang perlu kita lakukan adalah dengan menjadikan rumah tangga itu menjadi tanggung jawab bersama, suami dan istri.

Karena di dalam ajaran Islam, tugas pekerjaan domestik adalah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bersama, suami dan istri. Hal ini merujuk pada teks hadis yang diriwayat Aswad bin Yazid. Isi Hadis tersebut sebagai berikut:

Baca Juga:

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Menyusui adalah Pekerjaan Mulia

Lailatul Qadar, sebagai Momentum Muhasabah Diri

Spiritualitas Perempuan dan Pencarian Lailatul Qadar: Perspektif Mubadalah

Aswad bin Yazid berkata, “Aku bertanya kepada Aisyah Ra. mengenai apa yang diperbuat Nabi Muhammad Saw di rumah. Aisyah menjawab, “Beliau selalu membantu keluarganya. Ketika datang waktu shalat, beliau bergegas pergi untuk melaksanakan shalat.” (HR. Shahih al-Bukhari).

Hadis di atas menunjukkan sifat terpuji Nabi Muhammad, beliau memberikan teladan bahwa kerja domestik bukan hanya tugas istri saja. Di mana Nabi tidak segan untuk membantu keluarganya dalam pekerjaan sehari-hari.

Oleh sebab itu, apabila ada keluarga baik suami atau istri bisa menerapkan sifat ini, artinya ia sangat sejalan dengan prinsip Islam. Yaitu, mengajarkan untuk saling membantu dan meringankan beban satu sama lain dalam keluarga.

Akan tetapi, sebagian para suami, terlebih saat bulan Ramadan masih sedikit memiki kesadaran akan hal itu. Masih banyak suami yang kerap menganggap bahwa pekerjaan domestik mutlak tugas istri saja. Sehingga ia menginginkan untuk dilayani saja.

2 Tips

Lantas, bagaimana cara agar pembagian tugas rumah antar istri dan suami bisa lebih baik dan adil. Melansir dari Cermati.com, ada dua tips yang yang bisa saumi istri dapat lakukan dalam pembagian tugas rumah. Di antaranya :

Pertama, luangkan waktu untuk berdiskusi. Dalam hal ini suami dan istri berhak bersama-sama mendiskusikan segala hal yang membuat dirinya tidak nyaman termasuk istri yang kerap melakukan pekerjaan rumah sendirian.

Kedua, mulai membagikan pekerjaan. Membagikan pekerjaan secara rata dan teratur, jika istri sudah mengurus anak, memasak, mencuci pakaian bahkan menyapu. Maka suami bertugas untuk melanjutkannya seperti mencuci piring, menjemur pakaian, dan mengepel.

Dari kedua nilai di atas, dapat kita simpulkan bahwa penting adanya komunikasi yang terbuka serta pembagian tugas yang kondusif antara suami dan istri. Hal ini, guna untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis, serta mencerminkan nilai-nilai kesalingan yang sesuai dengan ajaran Islam.

Dengan begitu, melalui teladan yang Nabi Muhammad Saw berikan di atas. Maka sudah seharusnya suami dan istri untuk saling tolong menolong dalam mengerjakan tugas rumah. Sehingga semuanya terasa ringan dan tidak ada yang merasa terbebani dari pekerjaan domestik tersebut. []

Tags: Beratberbagidomestikpekerjaanramadansalingsuami istritugas
Rinrin Rianti

Rinrin Rianti

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version