• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Pendidikan Seksual, (Masih) Penting Kah?

Pemahaman akan pendidikan seksual tidak hanya berguna untuk diri sendiri, namun juga manfaat bagi ummat sesuai dengan salah satu tujuan hukum Islam (maqashid syariah). Yaitu hifdz nasl atau pemeliharaan keturunan

Nurul Latifah Nurul Latifah
07/07/2023
in Personal, Rekomendasi
0
Pendidikan Seksual

Pendidikan Seksual

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Kisah viral pemuda yang melakukan penyimpangan seksual dengan patung manekin akhir-akhir ini telah menyita perhatian publik, apakah karena pendidikan seksual yang belum dipahami? Apakah sex education (masih) perlu?”

Mubadalah.id – Bersyukurlah kita yang masih memiliki waktu luang di sela-sela kesibukan. Cara tiap orang menikmati free time itu berbeda-beda, ada yang lebih senang maraton drama, hang out, makan, tidur, nongkrong, atau aktivitas lainnya. Saat sedang berkumpul bersama teman (nongkrong/kongkow), pernahkah kita membahas tentang pendidikan seksual?

Barangkali ada respon teman kita yang tertawa atau menganggap hal yang jorok. Tetapi, obrolan tentang pendidikan seksual (sex education) itu bukan hal yang tabu. Karena yang perlu kita garis bawahi adalah pendidikannya.

Sex education bukan sesempit bahas hubungan suami istri. Melansir dari channel youtube 1%, bahwa sex education adalah pendidikan tentang anatomi dan reproduksi seksual, relasi, dan aspek lain tentang perilaku manusia. Jadi bahasan sex education lebih kompleks ya, menyangkut kesehatan reproduksi, bahaya seks bebas, penularan penyakit menular seksual, dan lainnya.

Kenapa harus belajar sex education? Apa manfaatnya untuk keseharian kita?

  1. Menjadi sadar tentang seksualitas

Kita hidup di zaman yang serba canggih. Akses informasi dapat kita temukan di internet bahkan dalam hitungan detik. Sayangnya, kemajuan teknologi dan komunikasi juga dimanfaatkan untuk hal yang negatif seperti penyebaran konten pornografi.

Berdasarkan Journal of Psychosexual Health, para peneliti menemukan perubahan otak pada pecandu pornografi yang berhubungan dengan jumlah video porno yang ditonton. Orang yang banyak mengkonsumsi pornografi akan mengurangi “grey matter” yang merupakan bagian penting dari sistem saraf yang mengatur gerakan, memori dan emosi.

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Seperti bentuk kecanduan lainnya, semakin banyak menonton pornografi, semakin besar keinginan untuk merasa puas. Hal ini memungkinkan untuk mempertahankan tingkat rangsangan dengan menaikkan dopamine dalam waktu yang lebih lama.

Informasi yang sangat banyak dan beragam di internet perlu kita pilah apakah info itu edukatif. Dengan belajar dari sumber yang terpercaya, kita tidak akan menelan mentah-mentah sebuah informasi yang akan mempengaruhi cara kita mengambil keputusan termasuk tentang kebutuhan seksual ke depannya.

Menganggap tabu pendidikan seksual menyebabkan kita kekurangan informasi. Sangat berbahaya jika kita mendapat pengetahuan tentang seks yang tidak berdasarkan data dan fakta penelitian.

  1. Mengerti potensi masalah seksualitas

Setiap orang tua memiliki cara tersendiri dalam mengedukasi anak. Perempuan pun tidak terlepas dari mitos tentang menstruasi. Misalnya apakah makan makanan pedas saat haid dapat membuat rahim iritasi, minum kopi saat haid membuat rahim kering, minum soda bisa melancarkan haid, dan banyak hal lain yang perlu kita tahu kebenarannya.

Bahkan tidak jarang ada teman kita yang pingsan setiap mengalami menstruasi, sehingga perlu meminum obat penambah darah. Dengan ilmu dan pengetahuan kita bisa melakukan pertolongan pertama pada teman tersebut.

Alat reproduksi yang tidak kita jaga dengan baik akan memunculkan penyakit. Kita butuh belajar bagaimana cara menjaga kebersihan alat kelamin, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan menghindari perilaku seks beresiko. Selain itu memeriksakan kesehatan reproduksi diri sendiri dan keluarga ke dokter. Banyak pasien yang menemui dokter setelah stadium penyakit tinggi sehingga peluang kesembuhan akan lebih sulit.

  1. Menjadi lebih berhati-hati dalam bertindak

Seks adalah persoalan yang menyangkut hidup seseorang, sehingga harus mengerti dampaknya. Pendidikan seks juga mempelajari jenis penyakit menular seksual (PMS). Seks bebas menjadi salah satu faktor penyakit HIV/AIDS yang menyerang kekebalan tubuh dan hingga kini belum ada obat yang menyembuhkan secara total.

Alat seksual kita rentan dari ancaman, hal ini bukan untuk menakut-nakuti, namun agar kita terhindar dari pergaulan beresiko, seks pra-nikah, perkawinan anak,  bahkan aborsi.

Bicara tentang perkawinan anak yang merupakan bencana nasional. Perempuan menanggung kerentanan medis dan sosial lebih besar daripada laki-laki. Sisi psikologis yang belum matang, menjadikan pekawinan anak, perempuan rentan mengalami kekerasan bahkan perceraian.

Selain itu, menurut organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO), belum matangnya organ reproduksi perempuan yang berhubungan seksual saat usia kurang dari 20 tahun dapat memicu resiko anemia, kanker serviks, kelainan janin, hingga kematian ibu dan bayi. Jadi, dengan memahami pendidikan seksual, kita dapat memahami pula akibat dari setiap perbuatan kita.

Laki-laki dan perempuan sama-sama perlu paham tentang kesehatan reproduksi. Allah memberikan kita perbedaan sistem reproduksi yang harus kita hormati satu sama lain. Keduanya diwajibkan saling bekerja sama, tolong menolong dan saling melindungi dalam hal kebaikan sebagaimana dalam firman Allah Surat Al-Maidah ayat 2.

Pemahaman akan pendidikan seksual tidak hanya berguna untuk diri sendiri, namun juga manfaat bagi ummat sesuai dengan salah satu tujuan hukum Islam (maqashid syariah). Yaitu hifdz nasl atau pemeliharaan keturunan. Artinya adalah melindungi kesehatan reproduksi generasi kini dan mendatang. []

Tags: Hak Kesehatan Reproduksi Remajalaki-lakimanusiaPendidikan Seksualperempuanseksualitas
Nurul Latifah

Nurul Latifah

Mahasiswa tinggal di Malang Jawa Timur

Terkait Posts

Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version