• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pentingnya Memiliki Akhlak Mulia dalam Bekerja

Dalam budaya dan adat manapun, akhlak mulia dipandang sebagai standar baik atau tidaknya seseorang. Keseimbangan perilaku manusia dalam aktifitas sosial merupakan kunci dari realisasi sikap terpuji.

Redaksi Redaksi
07/07/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Akhlak Mulia

Akhlak Mulia

546
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Budi pekerti atau lazim disebut akhlak mulia merupakan esensi penting dari aktifitas sosial, apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan.

Dalam budaya dan adat manapun, akhlak mulia dipandang sebagai standar baik atau tidaknya seseorang. Keseimbangan perilaku manusia dalam aktifitas sosial merupakan kunci dari realisasi sikap terpuji.

Rasulullah SAW sendiri hadir dengan perwujudan diri yang santun, beliau harus berhadapan dengan bangsa Arab yang tidak beradab saat itu. Al-Qur’an menggambarkan bangsa Arab dalam surat at-Taubah ayat 97 sebagai:

اَلْاَعْرَابُ اَشَدُّ كُفْرًا وَّنِفَاقًا وَّاَجْدَرُ اَلَّا يَعْلَمُوْا حُدُوْدَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

“Orang-orang Arab Baduwi itu lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang Allah kepada Rasul-Nya turunkan. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. at-Taubah (9): 97)

Baca Juga:

Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik

Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Bekerja adalah Ibadah

Meskipun secara tekstual ayat tersebut untuk masyarakat Arab pedalaman, setidaknya ayat ini mewakili sebagian besar masyarakat Arab yang kita sebut munafik, kufur dan tidak tahu hukum. Oleh karena itu, Rasulullah bersabda:

“Rasulullah ditanya tentang apa yang paling banyak membuat manusia masuk surga? Nabi menjawab, “Takwa kepada Allah dan akhlak mulia.” Rasulullah ditanya kembali tentang apa yang paling banyak membuat manusia masuk neraka?” Rasul menjawab, “Mulut dan kemaluan”.

Oleh karena itu, wawasan dan perilaku islami harus menjadi motor penggerak utama dalam mengarahkan kualitas pekerja ke posisi yang lebih manusiawi. Sehingga kualifikasi kemampuan bekerja dapat mereka jelaskan dengan tingkah dan sikap, bukan perkataan semata.

Konsep bekerja dalam Islam menganut metode realisme akhlaki yang selalu menempatkan kesetaraan dan keadilan pada cita-cita luhur sebuah kemampuan.

Ini membuktikan bahwa bekerja dalam Islam mempunyai motivasi sama dengan intisari amal saleh, yaitu keselarasan perkataan dan tindakan dengan keadilan. Berdasarkan itu, Islam berpandangan bahwa bekerja merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dari amal saleh. []

Tags: Akhlak MuliabekerjakerjaPekerja
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID