• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pentingnya Memiliki Akhlak Mulia dalam Bekerja

Dalam budaya dan adat manapun, akhlak mulia dipandang sebagai standar baik atau tidaknya seseorang. Keseimbangan perilaku manusia dalam aktifitas sosial merupakan kunci dari realisasi sikap terpuji.

Redaksi Redaksi
07/07/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Akhlak Mulia

Akhlak Mulia

531
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Budi pekerti atau lazim disebut akhlak mulia merupakan esensi penting dari aktifitas sosial, apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan.

Dalam budaya dan adat manapun, akhlak mulia dipandang sebagai standar baik atau tidaknya seseorang. Keseimbangan perilaku manusia dalam aktifitas sosial merupakan kunci dari realisasi sikap terpuji.

Rasulullah SAW sendiri hadir dengan perwujudan diri yang santun, beliau harus berhadapan dengan bangsa Arab yang tidak beradab saat itu. Al-Qur’an menggambarkan bangsa Arab dalam surat at-Taubah ayat 97 sebagai:

اَلْاَعْرَابُ اَشَدُّ كُفْرًا وَّنِفَاقًا وَّاَجْدَرُ اَلَّا يَعْلَمُوْا حُدُوْدَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

“Orang-orang Arab Baduwi itu lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang Allah kepada Rasul-Nya turunkan. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. at-Taubah (9): 97)

Baca Juga:

Bekerja adalah Ibadah

Perempuan Bekerja, Mengapa Tidak?

Kopi Kamu: Ruang Kerja Inklusif yang Mempekerjakan Teman Disabilitas

Hari Buruh dan Luka Pekerja Rumah Tangga: Sampai Kapan RUU PPRT Dibiarkan Menggantung?

Meskipun secara tekstual ayat tersebut untuk masyarakat Arab pedalaman, setidaknya ayat ini mewakili sebagian besar masyarakat Arab yang kita sebut munafik, kufur dan tidak tahu hukum. Oleh karena itu, Rasulullah bersabda:

“Rasulullah ditanya tentang apa yang paling banyak membuat manusia masuk surga? Nabi menjawab, “Takwa kepada Allah dan akhlak mulia.” Rasulullah ditanya kembali tentang apa yang paling banyak membuat manusia masuk neraka?” Rasul menjawab, “Mulut dan kemaluan”.

Oleh karena itu, wawasan dan perilaku islami harus menjadi motor penggerak utama dalam mengarahkan kualitas pekerja ke posisi yang lebih manusiawi. Sehingga kualifikasi kemampuan bekerja dapat mereka jelaskan dengan tingkah dan sikap, bukan perkataan semata.

Konsep bekerja dalam Islam menganut metode realisme akhlaki yang selalu menempatkan kesetaraan dan keadilan pada cita-cita luhur sebuah kemampuan.

Ini membuktikan bahwa bekerja dalam Islam mempunyai motivasi sama dengan intisari amal saleh, yaitu keselarasan perkataan dan tindakan dengan keadilan. Berdasarkan itu, Islam berpandangan bahwa bekerja merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dari amal saleh. []

Tags: Akhlak MuliabekerjakerjaPekerja
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version