Mubadalah.id – Budi pekerti atau lazim disebut akhlak mulia merupakan esensi penting dari aktifitas sosial, apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan.
Dalam budaya dan adat manapun, akhlak mulia dipandang sebagai standar baik atau tidaknya seseorang. Keseimbangan perilaku manusia dalam aktifitas sosial merupakan kunci dari realisasi sikap terpuji.
Rasulullah SAW sendiri hadir dengan perwujudan diri yang santun, beliau harus berhadapan dengan bangsa Arab yang tidak beradab saat itu. Al-Qur’an menggambarkan bangsa Arab dalam surat at-Taubah ayat 97 sebagai:
اَلْاَعْرَابُ اَشَدُّ كُفْرًا وَّنِفَاقًا وَّاَجْدَرُ اَلَّا يَعْلَمُوْا حُدُوْدَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
“Orang-orang Arab Baduwi itu lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang Allah kepada Rasul-Nya turunkan. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. at-Taubah (9): 97)
Meskipun secara tekstual ayat tersebut untuk masyarakat Arab pedalaman, setidaknya ayat ini mewakili sebagian besar masyarakat Arab yang kita sebut munafik, kufur dan tidak tahu hukum. Oleh karena itu, Rasulullah bersabda:
“Rasulullah ditanya tentang apa yang paling banyak membuat manusia masuk surga? Nabi menjawab, “Takwa kepada Allah dan akhlak mulia.” Rasulullah ditanya kembali tentang apa yang paling banyak membuat manusia masuk neraka?” Rasul menjawab, “Mulut dan kemaluan”.
Oleh karena itu, wawasan dan perilaku islami harus menjadi motor penggerak utama dalam mengarahkan kualitas pekerja ke posisi yang lebih manusiawi. Sehingga kualifikasi kemampuan bekerja dapat mereka jelaskan dengan tingkah dan sikap, bukan perkataan semata.
Konsep bekerja dalam Islam menganut metode realisme akhlaki yang selalu menempatkan kesetaraan dan keadilan pada cita-cita luhur sebuah kemampuan.
Ini membuktikan bahwa bekerja dalam Islam mempunyai motivasi sama dengan intisari amal saleh, yaitu keselarasan perkataan dan tindakan dengan keadilan. Berdasarkan itu, Islam berpandangan bahwa bekerja merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dari amal saleh. []