Mubadalah.id – Menikah merupakan ibadah panjang yang melibatkan dua pihak: mempelai laki-laki dan perempuan. Kehidupan pernikahan yang bahagia dan mempunyai keturunan yang sehat dan cerdas adalah dambaan setiap keluarga. Banyak orang lalai untuk mempersiapkan kesehatan sebelum pernikahan. Mereka hanya fokus masalah ekonomi semata. Tidak sedikit pasangan beranggapan dengan terpenuhinya finansial semua masalah akan teratasi.
Dalam kehidupan rumah tangga, pasangan pun belum tentu terlepas dari persoalan kesehatan. Salah satunya masalah kesehatan yang ditimbulkan dari kurangnya persiapan dan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah. Sebagai contoh adalah masalah kelainan darah genetik seperti thalasemia, infeksi menular yang bisa memengaruhi kehamilan seperti toxoplasmosis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui kesehatan calon pasangan. Yakni dengan melakukan pemeriksaan kesehatan pra-nikah.
Hadis Kriteria Pasangan dalam Sudut Pandang Kesehatan
Nabi sebenarnya telah mewanti-wanti kita agar memerhatikan betul aspek kesehatan biologis dalam memilih pasangan. Dalam hadis riwayat sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لِمالِها ولِحَسَبِها وجَمالِها ولِدِينِها، فاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَداكَ
“Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena hasab-nya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka, hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari)
Dalam Islam, ada empat kriteria memilih pasangan yang penting untuk kita pertimbangkan. Sebagaimana pernyataan dalam hadis tersebut. Yaitu, harta (maal), garis keturunan (hasab/nasab), kerupawanan (jamaal), dan agama (diin). Poin keempat, agama, mendapat penekanan khusus dari Rasulullah SAW untuk dijadikan prioritas dalam mencari jodoh, karena dinilai dapat membawa kebahagiaan hidup.
Terkait dengan kriteria kedua, nasab, umumnya orang berangggapan makna dari nasab itu hanya terkait dengan status sosial. Padahal, dalam redaksi hadis yang lainnya, dipakai pula lafadz “linasabihaa” yang berarti karena garis keturunannya. Dalam konteks medis, penelusuran terhadap riwayat kesehatan keluarga juga sangat penting, karena berhubungan dengan ada tidaknya kemungkinan penyakit bawaan.
Contoh penyakit bawaan genetik, thalasemia
Banyak kasus masalah genetik dari keluarga bisa “diwariskan” kepada keturunan. Di antara contoh penyakit genetik itu adalah thalasemia. Thalasemia merupakan kelainan genetik dimana terjadi gangguan produksi sel darah merah. Tanda dan gejala yang dialami tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi ini. Tetapi, penyakit ini umumnya menyebabkan: kelelahan, kelemahan, kulit pucat atau kekuningan, perubahan struktur tulang wajah, pertumbuhan lambat, pembengkakan perut, dan urin gelap.
Yang jadi pertanyaan, apakah thalasemia berbahaya? Penyakit thalasemia ada yang berbahaya dan ada yang tidak. Jika mengidap thalasemia minor, kebanyakan pasien tidak sadar karena tidak ada gejala sema sekali seperti orang sehat pada umumnya. Tapi, thalasemia minor ini bisa mewariskan gen kepada anaknya.
Dan yang berbahaya adalah thalasemia mayor. Anak-anak dengan thalasemia mayor tampak normal saat lahir, tetapi akan menderita kekurangan darah pada usia 3-18 bulan. Penderita thalasemia mayor akan memerlukan transfusi darah secara berkala seumur hidup untuk bisa meningkatkan usia hidup hingga 10-20 tahun. Namun, bila penderita tidak kita rawat, ia hanya bertahan hidup 5-6 tahun.
Thalasemia bukan penyakit menular, karena thalasemia ini merupakan kelainan genetik. Maka, yang mengalami kelainan ini adalah anak yang terlahir dari orang tua yang memiliki gen thalasemia. Apabila salah satu pasangan menderita thalasemia, anak mereka akan beresiko terkena thalasemia. Kalau kedua pasangan mengidap thalasemia minor, maka anaknya beresiko mengidap penyakit thalasemia mayor. Banyak sekali kasus di Indonesia d mana pasangan tidak mengetahui bahwa dia ialah pembawa (carrier) thalasemia yang mengakibatkan anaknya mengidap thalasemia juga.
Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
Dengan menjalani premarital check up, untuk mengetahui kesehatan calon pasangan, kita dapat berkonsultasi dengan dokter. Yakni untuk merencanakan langkah pencegahan, penanganan medis, dan penyesuaian gaya hidup, bahkan sebelum ia punya anak. Mengetahui kondisi kesehatan masing-masing dapat membantu untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan pada diri sendiri, pasangan, maupun keturunan di masa depan. Tujuannya guna membangun keluarga yang lebih baik dan sejahtera.
Rangkaian ideal tes kesehatan sebelum menikah yang Kementerian Kesehatan RI rekomendasikan antara lain: Pertama, pemeriksaan fisik dasar. Pemeriksaan ini meliputi dua hal, yaitu (1) pemeriksaan hematologi rutin, bertujuan untuk mengetahui apakah ada risiko melahirkan keturunan dengan anemia, leukemia, thalassemia, atau hemofilia; (2) pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah. Pemeriksaan ini untuk merencanakan kehamilan yang aman tanpa tekanan darah tinggi pada ibu hamil (preeklampsia) dan menghindari persalinan prematur.
Kedua, pemeriksaan penyakit keturunan dan kelainan genetik. Pemeriksaan penyakit keturunan yang bisa dilakukan saat premarital check up adalah pemeriksaan keturunan diabetes, hipertensi, berbagai jenis kanker, penyakit jantung, kelainan darah genetik seperti thalasemia, dan lain sebagainya.
Ketiga, pemeriksaan penyakit infeksi dan menular. Penyakit menular seksual yang dapat terdeteksi pada premarital check up adalah hepatitis B dan C, klamidia, sipilis, serta HIV/AIDS. Selain itu, menjalani tes kesehatan sebelum menikah juga dapat mendeteksi infeksi menular yang bisa memengaruhi kehamilan nanti, seperti herpes, toxoplasmosis, rubella, dan cytomegalovirus.
Keempat, pemeriksaan organ reproduksi. Bagi calon mempelai perempuan, pemeriksaan ginekologi bertujuan untuk membantu mendeteksi kondisi dan kelainan ginekologi yang dapat memengaruhi kesuburan dan kemungkinan kehamilan. Sementara untuk pria, pemeriksaan organ reproduksi dapat mencakup analisis sperma untuk mengetahui kelayakan kualitas sperma. (bebarengan)