Mubadalahnews.com,- Pengurus Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan lomba video shalawat mubadalah tingkat nasional dalam rangka memeriahkan hari lahir (Harlah) Fatayat NU ke-69, pada 24 April 2019 mendatang.
Ketua PW Fatayat NU DIY, Khotimatul Husna mengatakan, lomba video shalawat mubadalah tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan relasi yang adil dan setara melalui seni dan budaya.
“Lomba shalawat ini yang akan dikreasikan dalam berbagai bentuk kesenian dan kreativitas ini merupakan bagian dari ekspresi seni yang harus dilestarikan. Karena sesungguhnya antara agama dan seni tidak bertentangan,” kata Mbak Khotim, kepada Mubadalahnews melalui pesan tertulis, Senin, 8 April 2019.
Teks Shalawat Mubadalah:
https://mubaadalahnews.com/2019/04/shalawat-mubaadalah/
Mbak Khotim menyampaikan, lomba video shalawat mubadalah ini bertujuan untuk mengirimkan pesan-pesan perdamaian melalui khazanah seni dan budaya Indonesia.
“Kami prihatin dengan masyarakat kita yang terbelah dalam proses pemilihan umum (Pemilu) tahun ini. Lomba dan gelaran seni melalui shalawat ini bagian dari ikhtiar untuk mendamaikan, menyejukkan, dan mempersatukan bangsa,” jelasnya.
PW Fatayat NU DIY Kenalkan Perspektif Kesalingan melalui Seni
Selain itu, shalawat mubadalah juga bagian dari cara mengenalkan perspektif kesalingan dalam relasi adil gender ke publik secara luas. Karena di dalam shalawat mubadalah, lanjut dia, pondasi, pilar, dan tujuan pernikahan dikemas secara apik dalam bait-bait syair yang indah dan mudah untuk diingat.
“Shalawat ini sarat dengan makna hubungan yang setara dan adil dengan pasangan. Sehingga tujuan kemaslahatan dalam relasi suami istri atau gender bisa tersampaikan ke masyarakat dengan baik,” ucapnya.
Menurutnya, lomba video ini tentunya juga bisa memperkenalkan dan mensosialisasikan shalawat mubadalah ke masyarakat, mengenalkan perspektif kesalingan dalam relasi adil gender atau lainnya ke publik melalui kreatifitas seni.
Maka dari itu, Mbak Khotim mengajak seluruh masyarakat dari berbagai lapisan untuk menguatkan persatuan melalui seni serta melestarikan tradisi, sekaligus membumikan shalawat.
“Semoga lomba video ini bisa sukses dan banyak yang berpartisipasi. Tujuan dan target lomba bisa tercapai, serta shalawat mubadalah bisa mempertemukan keberagaman dan menyejukkan Indonesia,” tutupnya.
Untuk diketahui, pengiriman lomba video shalawat mubadalah tingkat nasional akan ditutup pada tanggal 17 April 2019 mendatang. (RUL)