Mubadalah.id – Task Force Jawa Barat (Jabar) bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jabar, dan Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub) menggelar training penguatan partai dan anggota legislatif selama dua hari di salah satu hotel Bandung, Kamis dan Jumat, 4-5 April 2019 lalu, untuk berkampanye damai.
Kegiatan yang bertajuk pencegahan kekerasan berbasis ekstremisme, radikalisme dan intoleransi menuju pesta demokrasi Pemilihan Presiden (Pilpres) yang damai tersebut diikuti 16 partai peserta pemilu.
Koordinator Task Force Jabar, Ni Loh Gusti Madewanti mengatakan, training penguatan partai ini untuk meningkatan kapasitas dan memberikan kesadaran tentang pentingnya pencegahan bahaya kekerasan ekstremisme yang berkembang melalui hoaks, ujaran kebencian dan kampanye hitam.
“Training ini juga salah satu bentuk upaya nyata untuk menjembatani dan memecah kebuntuan komunikasi antar pemangku kepentingan serta mengikis birokrasi yang rumit dalam proses pencegahan pelanggaran pemilu,” kata Madewanti kepada Mubadalahnews melalui pesan tertulisnya, belum lama ini.
Lebih lanjut lagi, training itu sebagai wadah untuk turut serta saling meng-upgrade pengetahuan dan informasi dari kegiatan peningkatan kapasitas atau advokasi yang telah dilakukan bersama.
“Kegiatan ini juga untuk berbagi pengalaman dan memberikan umpan balik (feed-back) kepada semua pihak yang terlibat dalam Task Force Jabar,” ucapnya.
Madewanti juga mengingatkan, pilpres adalah ajang politik kekuasaan yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Namun yang paling penting adalah kondisi yang damai dan kondusif di masyarakat yang terus terjaga dengan baik.
Maka dari itu, Task Force mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk tidak meruncingkan segregasi atau polarisasi di masyarakat karena pilihan politik yang berbeda, baik pada masa pra pemilu hingga pascapemilu.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa aman, damai serta pemilu yang berintegritas dan adil,” tegasnya.
Dalam training tersebut menghadirkan narasumber dari Droupadi sekaligus Koordinator Task Force Jabar, Ni Loh Gusti Madewanti, Internasional Republican Institute (IRI), Kerkan Wigyawinata, Komisioner Bawaslu Provinsi Jabar, Lolly Suhenty dan Jakatarub, Wawan Gunawan.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Provinsi Jabar, Lolly Suhenty menyampaikan, Task Force Jabar telah berhasil melaksanakan training pendidikan politik dengan menghadirkan semua perwakilan partai untuk berkomitmen bersama dalam pemilu damai.
“Sungguh semangat yang luar biasa,” kata Lolly, panggilan akrabnya.
Ketika semua konsentrasi partai sedang fokus ke ke basis, lanjut dia, Task Force berhasil mengajak berbagai perwakilan partai untuk duduk bersama dan berdialog serta mencari solusi dari permasalahan yang terkait dengan kampanye atau indikasi pelanggaran yang ditemukan di lapangan
“Banyak hal yang disampaikan termasuk kritik dan masukan penting terhadap kinerja Bawaslu Provinsi Jabar,” tutupnya.
Untuk diketahui, dalam dua hari pertemuan tersebut, Task Force Jawa Barat berupaya mendorong semua partai politik (parpol) baik itu parpol yang bergabung dalam koalisi #01 dan koalisi #02 atau yang tidak berkoalisi diantara dua kubu tersebut untuk mengedepankan dialog, mediasi atau cara-cara damai lainnya.
Task Force Jawa Barat juga melakukan launching buku saku kampanye sehat dan berkomitmen bersama dalam deklarasi pemilu damai dan pencegahan kekerasan berbasis ekstremisme yang menyebar melalui hoaks, ujaran kebencian dan kampanye hitam. (RUL)