Mubadalah.id – Ibu dan bapak adalah Dhuyuf al-Rahman, para tamu Allah Yang Maha Kasih. Betapa mulia dan bahagianya menjadi tamu Allah (ibadah haji). Rasanya tak ada penghormatan setinggi dan semulia menjadi tamu Allah.
Dalam posisi ini, ada pepatah mengatakan :
الضيف كالميت عند الغاسل
Artinya: “tamu itu bagai mayat di hadapan yang memandikannya”.
Ini bermakna bahwa bapak dan ibu harus pasrah total, mengikuti/melaksanakan apa pun yang diperintahkan dan menghindari apapun yang tidak kehendaki oleh tuan rumah. Dan tamu juga hendaknya bersikap rendah hati dan menjaga sopan santun.
Niat dan Tujuan
Suatu saat saat Rabi’ah al-Adawiyah, perempuan sufi besar, keluar rumah hendak haji ke Bait Allah, ditanya orang-orang sekampungnya. “Kamu ke mana Rabi’ah. Apakah mau ke Bait Allah (Rumah Allah)?”. Ia menjawab : “Aku tidak akan menuju Ka’bah, Bait Allah, tetapi ke “Rabb al Ka’bah, Pemilik Ka’bah, rumah Allah”.
Ini bermakna bahwa tujuan ibadah haji hanya memenuhi panggilan Allah. Jadi kepergian para bapak dan ibu hendaknya hanya karena Allah saja. Bukan karena yang lain, apapun ia. Maka, fokuskan pikiran dan hatimu kepada Allah. Jangan berpikir atau memikirkan selain bahwa Allah selalu ada bersamamu. Dia Menilai dan mengawasimu.
Bekal
Seorang sahabat yang akan pergi menunaikan haji, datang menemui Nabi dan meminta bekal. Nabi menjawab : “semoga Allah akan membekalimu Takwa”. Lalu apa lagi? . Nabi menjawab : semoga Allah mengampuni dosa-dosa/kesalahan-kesalahanmu”. Lalu apa lagi?. Nabi menjawab : “Semoga Allah memudahkan segala urusanmu di manapun kamu berada”.
عن انس رضی الله قال : جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: يارسول الله، إني أريد سفرا فزودني، فقال: ” زودك الله التقوى” ، قال: زدني، قال: ” وغفر ذنبك” ، قال: زدني، قال: ” ويسر لك الخير حيثما كنت” قال الترمذي: حديث حسن
Ini bermakna : 1. perbanyaklah mematuhi perintah, larangan dan anjuran Allah. Kendalikan kepentingan nafsumu. 2. Perbanyaklah memohon ampunan dan maaf kepada Allah. Yakni bertaubatlah. 3. Tenanglah. Tidak emosional. 4. Banyak berdzikir. 5. Tidak banyak ngobrol apalagi menggunjing.
Do’a
Lalu aku menyampaikan pesan Nabi kepada yang akan bepergian jauh, meninggalkan kampung halaman, keluarga, tetangga dan teman-temannya.
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَم وَأَمَانَاتَكَم وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَم
“Aku titip jagalah agamamu/keyakinan/ akhlakmu, tunaikan amanat Tuhan kepadamu dan jagalah amal perbuatan terakhirmu ” (HR. Ahmad).
Kemudian aku menyampaikan doa pelepasan haji.
سُبْحَانَ الذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِهم هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تحب تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْهم سَفَرَنهم هَذَا، وَاطْوِ عَنَّهم بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الأَهْلِ، اللَّهُمَّ إِنِّا أنعُوذُ بِكَ مِنْ وَعَثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالأَهْلِ، والولد. اللهم سلمهم وسلم من معهم وما معهم.
اَللّهُمَّ اجْعَلْ حَجَّهم حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَعَمَلاً صَالِحًا مَقْبُوْلاً وَتِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ .