• Login
  • Register
Minggu, 15 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Teladan Akhlak Nabi Saw dengan Orang yang Berbeda Agama

Padahal, pada fase Madinah juga, nabi tetap memiliki relasi sosial dan berakhlak mulia sebagai Al-Amin kepada semua orang, termasuk kepada yang berbeda agama. Beliau dipercaya, berbuat baik, jujur, dan suka menolong

Redaksi Redaksi
06/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
beda agama

beda agama

470
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika kita merujuk sumber-sumber biografi Nabi Muhammad Saw baik al-Qur’an, kitab-kitab hadits, maupun sejarah kehidupan (sirah), maka kita bisa menemukan teladan akhlak Nabi Saw dengan orang yang berbeda agama.

Misalnya seperti dari kehidupan masa kecil, remaja, dewasa, pada saat memperoleh wahyu, berdakwah, dan ketika berhijrah lalu menetap di Madinah sampai akhir hayat beliau.

Ada dua fase utama dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw yaitu fase Makkah dan fase Madinah.

Beberapa umat Islam terkadang menganggap bahwa fase Makkah itu tidak lagi berlaku. Ia sudah Nabi hapus dengan ajaran-ajaran nabi pada Fase Madinah. Yang Nabi Saw anggap sebagai sumber ajaran untuk memusuhi dan memerangi yang berbeda agama.

Padahal, pada fase Madinah juga, nabi tetap memiliki relasi sosial dan berakhlak mulia sebagai Al-Amin kepada semua orang, termasuk kepada yang berbeda agama. Beliau dipercaya, berbuat baik, jujur, dan suka menolong.

Baca Juga:

Sunat Perempuan dalam Perspektif Moral Islam

Ragam Bentuk Relasi Nabi Saw bersama Non-Muslim

Nyai Badriyah Fayumi: Nabi Saw Melarang Kekerasan dalam Rumah Tangga

Nabi Saw Mendengar Persoalan Haid, Nifas dan Istihadlah Para Perempuan

Bahkan, riwayat populer hadits Imam Bukhari, dan banyak kitab hadits lain, Nabi Muhammad Saw memiliki hubungan yang baik dengan berbagai kolega dan tetangga yang berbeda agama.

Kemudian menerima khidmat pelayan dari yang berbeda agama (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 1371). Saling memberi hadiah (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 2650 dan Sunan Abu Dawud hadits nomor 4515).

Lalu, saling berkunjung memenuhi undangan makan (Musnad Ahmad, hadits nomor 13403 dan 14068). Saling menjual dan membeli (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 2135).

Bahkan di akhir hayat beliau masih berutang dengan cara gadai kepada orang Yahudi (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 2593 dan 4507).*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir, dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: akhlakberbeda agamaNabi Saworangteladan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Suami

Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik

14 Juni 2025
Perkawinan yang Kokoh

Bagaimana Mewujudkan Perkawinan yang Kokoh dan Penuh Kasih Sayang?

14 Juni 2025
Relasi Suami dan Istri

Ayat Al-Qur’an tentang Relasi Suami dan Istri

14 Juni 2025
Difabel

Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja

13 Juni 2025
Rumah Tangga

Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

13 Juni 2025
Relasi dalam

Prinsip Ketauhidan dalam Relasi Suami Istri

13 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tragedi Pemerkosaan

    Negara Amnesia, Korban Masih Terjaga: Kami Menolak Lupa atas Tragedi Pemerkosaan 98

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir Bagian II

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mari Berani Bersuara Melawan Catcalling di Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Isu Perceraian Veve Zulfikar: Seberapa Besar Dampak Memiliki Pasangan NPD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair, Pengangguran Struktural, dan Nilai Humanisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mari Berani Bersuara Melawan Catcalling di Ruang Publik
  • Negara Amnesia, Korban Masih Terjaga: Kami Menolak Lupa atas Tragedi Pemerkosaan 98
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir Bagian II
  • Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik
  • Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID