Mubadalah.id – Bila shalat Idulfitri dan dua khutbah telah ditunaikan, Nabi Muhammad Saw pulang ke rumah dengan mengambil jalur lain.
Bila di tengah jalan pulang shalat Idulfitri, dan bertemu para sahabatnya. Nabi Muhammad Saw menyampaikan “tahniah”, ucapan selamat, berjabat tangan sambil mengucapkan: “Taqabbala Allah Minna wa Minka” (Semoga Allah menerima ibadah kita selama Ramadan).
Para sahabat beliau membalasnya dengan ucapan yang sama. Ucapan ini mengandung makna persahabatan dan menanamkan rasa kasih sayang antara sesama muslim.
Sikap Nabi yang mengambil jalur berbeda antara pergi (berangkat) ke dan pulang dari masjid, dimaksudkan untuk bertemu banyak orang.
Itu adalah bentuk Silaturahim Nabi. Ini sesungguhnya tidak berlaku spesial hari raya, tetapi untuk sepanjang hidup Nabi.
Sesama Muslim adalah Saudara
“Seorang muslim”, kata Nabi “adalah saudara bagi muslim yang lain. Mereka tak dibenarkan saling menzalimi, saling menyudutkan dan saling merendahkan. Taqwa itu di sini. Nabi mengucapkan kata-kata ini tiga kali sambil tangannya diletakkan di dadanya.
Seorang muslim sudah dipandang buruk bila dia merendahkan saudaranya. Setiap muslim, Nabi Saw larang mengganggu hak hidup sesama muslim, termasuk hak milik pribadi dan martabatnya. Silaturahim juga menambah rezeki dan memperpanjang umur. Nabi Saw mengatakan:
“Siapa yang ingin banyak rezeki dan umur panjang yang bermanfaat, maka hendaklah menjaga silaturahim.”
“Bila dua orang muslim (yang berserah diri kepada Allah) bertemu lalu bersalaman, memuji Allah dan memohonkan ampunan-Nya, Dia pasti memaafkan mereka.”
“Orang mukmin (orang percaya kepada Allah) jika bertemu lalu menyampaikan salam dan mengulukan tangan persahabatan, maka dosa-dosanya akan rontok, bagai rontoknya daun-daun pepohonan. (HR. al-Thabarani)
Menjaga silaturahim dapat kita tempuh melalui banyak cara misalnya dengan mengucapkan salam, memberi hadiah, dan bicara santun. Kemudian bersikap ramah, berbuat baik serta membantu kesulitan.
Bila berjauhan tempat, maka bisa kita lakukan dengan mengirim Whatsapp, DM Instagram, Twitter, Facebook, menelpon, dan lain-lain. Ini cara yang konteks modern.
Tetapi yang terbaik adalah berkunjung dan bertemu muka. Selamat Idulfitri. Mohon Maaf Lahir Batin.*
*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Merayakan Hari-hari Indah Bersama Nabi.