Mubadalah.id – Jagat maya tengah ramai oleh unggahan di Thread Twitter @EkaRufaidah atau Eka S Rufaidah yang mengisahkan kandasnya pernikahannya yang hanya bertahan delapan hari.
Kisah Eka S Rufaidah dengan suami ini berawal dari perkenalan mereka berdua melalui via email.
Setelah mereka saling kenal mengenal, akhirnya Eka S Rufaidah dan suami memutuskan untuk menikah pada bulan Maret 2022 lalu.
Setelah menjalani pernikahan dengan sang suami, Eka S Rufaidah kerap kali merasakan banyak hal aneh dari setiap perlakuan suami kepada dirinya.
Konon, menurut pengakuan Eka S Rufaidah, suami seringkali marah-marah dengan alasan tidak masuk akal dan dibuat-buat. Hingga menyebut sang suami sedang mengidap Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).
OCD merupakan salah satu penyakit gangguan mental. Penyakit ini biasanya memiliki pikiran dan dorongan yang tidak dapat dikendalikan dan berulang (obsesi), serta perilaku (paksaan) kompulsif.
Akan tetapi, hal itu dibantah oleh salah satu ulama muda NU Cirebon, Mamang Haerudin. Menurut Mamang, suami Eka S Rufaidah sebetulnya tidak sedang mengidap penyakit OCD.
Pasalnya, kata Mamang, suami Eka Rufaidah adalah seorang dosen yang bekerja normal setiap hari di kampus.
“Kalau suaminya benar mengidap gangguan mental, bagaimana aktivitas kerja di kampus dan dalam kesehariannya,” katanya.
Mamang menyebutkan bahwa suami Eka Rufaidah itu hanya mengada-ada saja. Dan memang terbukti. Suaminya bukan mengidap gangguan mental OCD, melainkan terbukti lebih mencintai perempuan lain yang mungkin menurutnya lebih cantik, lebih nyaman.
Jadi, lanjut kata Mamang, sudahlah jangan dibuat-buat, penyebabnya sudah jelas. Dan ini mesti kita jadikan pelajaran, baik untuk yang belum maupun yang telah menikah, agar tidak terjebak kejadian serupa.
“Dari kejadian ini, pesan khusus ditujukan kepada para perempuan agar bisa lebih hati-hati dalam menjemput jodoh,” jelasnya.
“Tak perlu silau dengan uang dan jabatan. Semuanya diikhtiari secara proporsional saja. Gengsi dalam menjemput jodoh dan pernikahan harus dibuang jauh-jauh,” tambahnya.
Mamang mengingatkan, untuk Eka Rufaidah, agar tidak larut dalam kesedihan. Dan memintanya untuk pasrah kepada Allah.
“Jangan mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya. Termasuk mendramatisir kejadian ini yang jelas-jelas bukan karena faktor mental,” tukasnya. (Rul)